01. Awal

235 11 1
                                    

-DIMS-

Rina POV onn

Aku melihat seorang lelaki memasuki kelasku. Tenyata dialah yg membuat aku mengembangkan senyumku saat memasuki sekolah ini. Aku baru lihat dia pertama kali ini, dan aku kira dia orangnya pendek ternyata sebesar ini.

"oh jadi dia orangnya?"

"Lumayan lah..."

"Not bad"

Sebuah rasa kecil itu perlahan menjadi besar, seakan susah hilang lagi.

Rina POV off

***

"Oke sekian terima kasih Samapi berjumpa lagi esok hari"ucap Bu Ningsih setelah selesai mengajar.

Ini jam pelajaran terakhir maka dari itu saatnya juga untuk pulang.

"Terima kasih Bu"jawab murid sekelas.

"Iya"

"Piket woy piket!"tegur satu teman sekelas

"Ah iyelah"

"Ayo Rin"ajak Olin

"Yok"jawab rina

"Temenin gue ke koperasi yak mo beli jajan hehe"

"Okai"

Rina dan Olin segera keluar kelas. Namun di dekat pintu saat ingin keluar, Rina terhadang oleh seseorang lelaki.

"Duluan"ucap Rina dengan ramah

"Duluan aja"jawab lelaki itu

"Ha lo dulu aja gpp"ucap rina lagi

"Lo aja gpp"jawab laki-laki itu lagi

"Ash gue sek ribet kalian mah"lerai Adel yg asal melewati mereka berdua.

(Ash aku dulu ribet kalian mah)

"Ngopo e?"tanya Olin, karna merasa ada keanehan.

(Kenapa e)

"Pacaran ra neng kene!"tegur adel setelah berhasil keluar kelas

(Pacaran gak disini)

"Sopo sek pacaran?"tanya Olin heboh

(Siapa yg pacaran)

"Huhh... Okedeh maaf"batin Rina pasrah

"Ayo Rin"ajak Olin lagi

"Otw"

Akhirnya selesai menemani Olin jajan, mereka berdua lanjut untuk pulang.

"Udah dijemput?"tanya Rina

"Belum eh gatau denk bentar"jawab Olin. Lalu ia mengecek keadaan.

Keadaan disekolah ini kalau pulsek ramai seperti pasar jadi rada binggung nyari jemputan.

"Oh udah duluan ya"ucap Olin setelah melihat orang tuanya yg menjemputnya

"Iya gue juga bye"

Rina akhirnya pulang. Ia pulang jalan kaki eh ralat jalan kaki menuju halte bis.

"Pala gue pusing banget sumpah dah"keluh kesah Rina dijalan. Dan beberapa detik kemudian dia melihat seseorang yg sangat ia kenal dikelas mengendarai motor.

"Anjir dia bawa motor? Gila sih ini kurang ajar banget ga ngeliat gue cih"

***

Dua Iman Menjadi SatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang