"Huft, gini nasib temenan sama orang aneh." Sarkas Pelita yang melihat Rosyita berlari mengejar Rimi.
"Ketangkep lo, anak kecil." Ucap Rosyita yang berhasil meraih tangan Rimi.
"Gila, gila." Kata Pelita yang berjalan melewati Rosyita dan Rimi di depan pintu kelas.
Kemudian Rosyita menarik tangan Rimi untuk diajak masuk ke kelas, kemudian Rosyita mendudukan Rimi di bangkunya. Setelah mendudukan Rimi Rosyita mendekatkan kursinya ke dekat Rimi.
"Elo kenal Kak Aldo." Suara itu bukan berasal dari Rosyita melainkan dari Pelita.
"Main nyerobot aja lo, Lit." Ucap Rosyita dengan muka sinisnya, " Iya, elo kenal kak Aldo?" Tanya Rosyita menggulangi ucapan Pelita. Pelita yang mendengarkan pertanyaan Rosyita hanya berdecak sebal melihat ada saja kelakuan temannya itu.
"Iya." Singkat, padat, dan tidak jelas. Itulah jawaban Gerimis yang membuat kedua temannya memekik kesal.
"Iya, iya apa?" Tanya Rosyita merasa kurang puas dengan jawaban Rimi.
"Iya aku kenal Aldo."
"Kenal banget?" Tanya Rosyita semakin penasaran.
"Aku sama Aldo kenal dari kecil, selama aku homeschooling temanku cuma Aldo."
"Wah...Daebakk." Ujar Rosyita sambil tepuk tangan.
Pelita hanya diam, ia menganguk-anguk paham dengan penjelasan Rimi tanpa memiliki rasa penasaran lebih seperti Rosyita yang terus bertanya kepada Rimi.
"Keren sih ya, ternyata Rimi temen kecilnya Kak Aldo dan temen pertamanya Rimi di sekolah cewek yang ngejar-ngejar Aldo."
"Komplit." Celetuk Pelita menanggapi ucapan Rosyita.
"Udah dong bahas Aldonya."
"Udah, Lo bilang udah? Kita masih shock kali Rim ternyata elo kenal most wanted SMA Harapan, kenal deket lagi. Jangan-jangan elo juga sebenernya kenal sama Bacod?" Tanya Rosyita dengan memincingkan matanya menatap Rimi.
Sebelum Rimi menjawab, Rosyita mendapatkan pukulan dari Pelita yang sedari tadi mendengarkan obrolan Rosyita dan Rimi.
"Sakit tau, beb." Keluh Rosyita sambil memegangi tangannya yang dipukul oleh Pelita.
"Udah lah, lo nggak usah ngadi-ngadi, pertanyaan Lo makin nyeleneh."
"Nyeleneh dari mananya Pelita Wulandari."
"Udah udah, aku nggak kenal kok sama Bacod, aku cuma kenal Aldo doang." Kata Rimi untuk membuat kedua temannya itu berhenti berdebat.
"Doang lo bilang doang Rim, ini Aldo astaga Tuhan." Ucap Rosita frustasi.
Kemuadian anak-anak mulai bermunculan, mereka kembali dari melihat pertandingan basket. Tak lama kemudian Slamet datang membawa kertas putih yang biasanya titipan dari guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERIMIS
ChickLitSeorang gadis yang mengharapkan kehangatan disetiap perjalanan hidupnya. Tuhan sangat baik kepada setiap hambanya tak terkecuali kepada Rimi, namun masalah hadir di hidupnya bagaikan butiran air yang jatuh dari langit, tak sedikit dari orang yang m...