10 💌

130 21 3
                                    

Seperti yang sudah Bintang duga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang sudah Bintang duga. Beberapa hari dalam minggu ini Rafael sibuk dengan persiapan sidang skripsi nya yang akan dilaksanakan besok, Bintang ikut tegang padahal disini yang akan sidang adalah Rafael.

Bintang memilih untuk duduk di roof top sekolah, semilir angin menyapu wajah putihnya rambut sebahu yang dibiarkan terbuka berterbangan menutup wajahnya.

Bintang tengah berkelana didalam pikiran nya tentang perkataan Rafael akhir pekan lalu yang akhir-akhir ini menganggu pikirannya. Bintang yang menyandarkan tubuhnya di pembatas roof top terkejut mendengar suara pintu roof top yang terbuka tampak dua pemuda yang sangat dikenalinya berjalan kearahnya.

"Zale? Kenzie? Ngapain lo berdua?"

"Harusnya gue yang nanya, ngapain lo disini sendirian?"

"Pengen aja, mau nyebat ya lo berdua?" Zale dan Kenzie hanya tersenyum bodoh lalu mengeluarkan benda yang berbahan baku tembakau yang Bintang sendiripun tak tahu apa nama jenis rokok tersebut dan Zale menaruh rokok itu di celah bibir nya lalu mulai menjentikkan korek api gas.

Belum sampai rokok itu terbakar, Bintang sudah lebih dulu mengambil rokok mereka dan malah memberikan permen pendekar biru terhadap kedua pemuda didepannya. "Gue gak mau punya kakak ipar perokok, mending makan permen aja. Enak murah lagi."

Zale terkekeh lalu membuka bungkus permen yang diberikan Bintang lalu mulai memakannya, not bad. Berbanding terbalik dengan Zale, Kenzie kini menatap Bintang dalam.

"Lo lagi ada masalah ya, Bina?"

"Gak kok, bukan masalah besar. Kenapa lo kuatir ya sama gue?" Entah sadar atau tidak Kenzie mengangguk mantap membenarkan pertanyaan Bintang.

"Lo kalau ada masalah cerita, jangan dipendam siapa tahu kita bisa bantuin," Bintang menimbang apakah ia harus memberitahu soal foto Bulan yang dipakai oleh orang asing atau tidak.

"Gue lagi bingung," Zale dan Kenzie tak menyahut, membiarkan Bintang bercerita terlebih dahulu kepada mereka.

"Foto Bulan, dipakai sama orang asing untuk jadi pacar Rafael, abang gue yang waktu itu gue kenalin masih ingat kan?" Zale dan Kenzie mengangguk.

"Gue gak tahu maksud dan tujuannya apa pakai foto Bulan dengan sembarangan gitu, gue cuma cemas aja kalau sampai itu orang pakai foto Bulan buat sesuatu yang negatif gitu."

"Oh iya gue baru ingat, saudara sepupu gue beberapa bulan yang lalu juga bilang ke gue kalau dia pacaran sama Bulan. Dia bahkan nunjukin chatting nya mereka, tapi nama pacarnya bukan Bulan kalau gak salah namanya Alina tapi gue tahu banget kalau foto profil nya itu foto punya Bulan soalnya waktu itu gue yang fotoin. Ck, bisa-bisanya gue lupa kasih tahu ini ke kalian," Jelas Kenzie panjang lebar.

Zale terlihat berpikir lalu menghela nafas. "Gue jadi ikutan cemas, kalau sampai foto Bulan dipakai buat sesuatu yang negatif gue marah. Kita harus cari tahu siapa orang itu," Bintang dan Kenzie mengangguk setuju.

Bulan dan BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang