"Bos ada apa memanggil-.. Maaf saya tidak tau jika anda ada tamu."
Sizhui terpaku sejenak, saat melihat ayahnya ada di ruangan pemimpi perusahaan tempat ia berkeja. Awalnya dia di beri tau salah seorang karyawan nya jika ia di panggil oleh bosnya itu.
"Ahh Sizhui, tak apa masuklah. Dia adalah orang yang akan menyewa gedung lama kantor kita dia bilang akan dikan pameran seni."
Sizhui melangkah mendekati salah satu sofa kosong lalu duduk di sana.
"Anda sudah memberi tau Shu bos? Shu yang bertanggung jawab untuk masalah ini."
"Saya ingin kau yang mengatur selama saya menyewa gedung itu."
Sizhui diam mendengar suara berat ayahnya itu. Sudah 7 tahun ia tidak mendengar suara ayahnya itu. Sizhui, sedikit rindu dengan suara itu.
"Bos, saya boleh menolaknya?"
Pria tua bersratus CEO itu tersenyum sambil menggeleng.
"Maaf Sizhui aku tau itu bukan perkerjaam mu tapi. Shu dan kembaran nya sudah pergi keluar kota untuk mengurus anak cabang di saja. Jadi.."
Sizhui menghelang nafasnya.
"Baiklah, tapi jam kerja ku tetap seperti biasanya. Pukul 4 sore saya akan pulang walau pekerjaan belum selesai."
"Tentu saja, kau bisa pulang seperti jam biasa kau berkerja."
Lan WangJi menatap putri tunggalnya itu, ia sangat merindukan putri tunggalnya nya itu. Satu satunya peninggalan istri nya yang gagal ia jaga dengan baik.
"Kalo begitu saya permisi."
Sizhui menutup kembali pintu ruangan. Ia meremas gagang pintu itu cukup kuat.
Lalu melangkah pergi.+++
"Sudah jam 4 sore saatnya menjemput A-Yuan."
Sizhui membereskan dokumen dan berkas di meja kerjanya. Lalu membawa tas dan melangkah keluar. Saat berjalan di koridor para karyawan yang lembur menyapanya bergantian.
Sizhui dengan senang hati membalas sapaan mereka dengan senyuman nya.
Sizhui mempercepat langkahnya saat ia semakin dekat dengan sekolah A-Yuan. Kaki mulus yang berbalut heels tak terlalu tinggi itu berhenti melangkah saat melihat A-Yuan tampak berbicara dengan seseorang. Seseorang yang sangat tidak ingin ia temui lagi.
"A-Yuan..!"
Sizhui dengan cepat menghampiri dan memanggul anaknya itu.
"Mama."
Yuan sendiri dengan segera menghampiri mamanya lalu memeluk Sizhui yang saat itu telah siap memeluknya. Sizhui memeluk Yuan dengan erat. Matanya menatap tajam kearah Jin Ling, suami serta ayah dari anaknya itu.
"A-Yuan, apa yang mama katakan tentang larangan berbicaralah dengan orang asing?"
Hati Jin Ling menjerit saat Sizhui menyebutnya sebagai orang asing.
"Paman itu tadi menanyakannya jalan. Karna guru dan suster tak ada di dalam. Jadi Yuan yang menjawab pertanyaannya."
Sizhui mengerat pelukan nya.
"Kita pulang."
"Em!"
Sizhui melepas pelukan nya. Lalu menggandeng Yuan meninggalkan Jin Ling yang masih terpaku. Ia tak menyangka wanita lembut yang ia kenal selama hampir 10 tahun itu menjadi sedingin itu.
Sizhui dan Jin Ling sebelumnya memutuskan untuk menikah mereka telah berpacaran selama 3 tahun. Sayangnya baru genap setahun menikah dan sebulan kelahiran Yuan. Peristiwa itu terjadi. Membuat Jin Ling kehilangan anak dan istrinya.
+++
"Selamat datang.. Eh?.."
"Zizhen tolong mandikan A-Yuan, aku.. Sangat lelah hari ini."
"O-oh baik, A-Yuan ayo mandi dengan gege."
Zizhen memperhatikan Sizhui, tampak jelas Sizhui tidak baik baik sekarang.
"Apa ada yang terjadi."
Zizhen menatap Yuan.
"A-Yuan apa sebelum pulang terjadi sesuatu?"
"Tidak gege, ah! Tadi A-Yuan ngobrol sebentar dengan paman paman yang bertanya alamat. Tapi entah mengapa mama khawatir sekali dengan A-Yuan."
"A-Yuan kenal paman itu?"
Yuan menggeleng.
"Mama khawatir jika A-Yuan bicara dengan orang asing. Lain kali jangan bicara dengan orang yang tidak A-Yuan kenal ya?"
Yuan menganggukan kepalanya.
"Aku mengerti Zizhen gege."
Zizhen pun memandikan Yuan. Membuatkan Yuan makan malam dan menidurkannya. Tetapi sampai semua itu selesai, Sizhui tak kunjung keluar dari kamarnya.
"Kenapa dia tak keluar kamar juga."
Karna merasa sangat khawatir, Zizhen mengetuk pintu kamar Sizhui.
"Sizhui.. Semua baik baik saja?"
Tidak ada jawaban untkw beberapa saat.
"Zizhen.."
Sizhui menyahut dari dalam ruangan. Seperti nya ia juga ada di balik pintu yang tertutup rapat itu.
"Ah! Suzhui kau baik baik saja?"
"Em.. A-Yuan sudah tidur?"
Suara Sizhui terdengar lihir. Jika saja suasana rumah tidak sepi, Zizhen tak yakin ia bisa mendengar suara Sizhui.
"Em, A-Yuan sudah tidur. Dia juga makan dengan baik. Sizhui.. Apakah terjadi sesuatu?"
Sizhui diam lagi,
"Terimakasih Zizhen, kau bisa pulang. Ini sudah larut."
"Aku bisa mendengar kan keluh kesah mu. Kau tidak perlu menangis sendirian seperti itu Sizhui."
Benar, di balik pintu itu wajah Sizhui masih basah oleh air mata. Ia sengaja tidak keluar kamar agar Zizhen tidak melihatnya.
"Pulanglah.. Aku tidak papa."
Suara libur Sizhui lagi lagi terdengar. Zizhen tak punya pilihan lain selain pergi. Walau ia khawatir, ia juga tak ingin menganggu Sizhui. Bagaimana pun ia tak mengerti dengan pasti tentang masa lalu Sizhui.
+++
Zizhen berjalan sambil terus memikirkan tentang Sizhui. Sampai suara seorang pria menghentikan langkahnya.
"Kau keluar lebih larut dari biasanya. Apa terjadi sesuatu?"
"Kau siapa, kau mengawasi ku?!"
Jin Ling orang yang menghadang Zizhen.
"Untuk apa aku mengawasimu. Aku mengawasi anak dan istri ku."
Zizhen sangat terkejut.
"Anak dan istri?!"
Jin Ling tersenyum tipis, seakan senang melihat reaksi Zizhen.
"Sizhui dan Yuan adalah anak ku."
Tbc!!
Ayo ayo masih di tunggu ya vote dan komen untuk endingnya 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Family ( END !! )
Short Story'maafkan ayah Lan Sizhui. maafkan kakek Lan Yuan'. Lan WangJi ' maafkan aku, kumohon kembalilah.' Jin Ling Mo Dau Zhu Shi // Moderen // AU #JinLing male #LanSizhui female