Sizhui mengelus lembut pipi Yuan, anak berusia 7 tahun itu tampak tidur dengan nyenyak.
"Maafkan mama A-Yuan.. Maafkan mama.. Mama membawa mu pergi. Membuat mu tak tau siapa ayah dan kakek mu. Maafkan mama"
Sizhui kembali menangis, seluruh luka yang selama ini ia tahan seorang diri tak mampu ia tahan lagi. Sizhui segera keluar dari kamar Yuan sebelum tangisan nya membuat Yuan terbangun.
+++
Esok harinya Sizhui sudah seperti biasanya. Tersenyum dan terlihat baik baik saja. Memakai kembali topengnya. Untuk selalu terlihat bahagia di depan anak dan orang orang di sekitar nya.
Hal itu tentu membuat Zizhen merasa khawatir, ia masih ingat dengan jelas bagaimana lihirnya suara Sizhui saat menahan tangis.
"A-Yuan, sudah siap?"
"Em! Zizhen gege kami pergi dulu. Bye bye."
Zizhen menghentikan gerakan memberikan piring kotor bekas Sizhui dan Yuan makan.
"Bye bye, belajar yang rajin dan jadilah anak baik selama di kelas juga saat menunggu mama mu datang menjemput. Oke?"
Yuan menunjukan jempol mungil nya tanda ia mengerti. Sizhui tersenyum lalu ia dan Sizhui meninggalkan rumah.
+++
"A-Yuan.. Ingat pesan mama, jangan bicara dengan orang asing lagi ya?"
Sizhui mengelus lembut kepala anaknya itu.
"Oke. Mama tidak akan lagi"
Yuan memeluk Sizhui yang di balas dengan senang hati oleh Sizhui. Setelah cukup lama memeluk, Sizhui melepaskan pelukan mereka. Anak nya harus segera masuk kelas sedang kan dia harus berkerja.
+++
"Selamat pagi."
"Selamat pagi."
Sizhui menyapa dengan sopan para bawahan nya atau perkerja lain yang menyapanya selama ia berjalan menuju ruangannya.
Pagi ini ia mengikut rapat yang di akan oleh ayahnya Lan WangJi. Karna WangJi ingin Sizhui yang menangani secara langsung segala aktivitas nya selama menyewa salah satu gedung milik perusahaan dimaja Sizhui tinggal. Mau tak mau ia harus mengikut rapat itu.
Selama rapat, Sizhui sebisa mungkin menghindari kontak mata dengan ayahnya yang duduk berseberangan dengan nya. Menyibukkan diri dengan lembaran kertas ditangannya.
Walau ia nyaris menghafal isi dari kertas kertas ditangannya itu. Rapat berjalan dengan baik dan sudah di tetapkan pameran seni akan di adakan 3 hari lagi.
Sizhui menghelang nafasnya. Kini ia telah duduk di kursi ruangannya sendiri. Memijat keningnya, ia merasa akhir akhir ini kepalanya mudah sekali pusing.
Selain karna perkerjaan, kemunculan Jin Ling dan WangJi ayahnya setelah 7 tahun mereka tidak pernah bertemu menambah beban fikiran Sizhui.
Tok.. Tok..
"Masuk.."
Ketukan pintu mengagetkan Sizhui, ia tersenyum melihat salah satu ob datang membawa teh yang ia inginkan tadi.
"Silahkan tehnya. Dan tadi, teman teman diluar membeli camilan mereka bilang ini untuk anda."
Ob itu meletakan teh juga sekotak kecil makanan, seperti nya kue kering. Sizhui tersenyum hangat.
"Terimakasih ya.."
Ob itu undur diri setelah membungkuk sopan. Sizhui menikmati teh dan kue kering di dalam kotak itu.
Hangatnya teh dan manis kue kering sedikit membuat Sizhui kembali tenang.
Ia menyandarkan diri di kursinya. Memejamkan matanya mengistirahatkan tubuh dan fikirannya untuk sejenak."Kau sudah mengantar nya?"
WangJi mendekati OB yang baru saja keluar dari ruangan Sizhui.
"Sudah Tuan, Nona Sizhui tampak begitu banyak fikiran juga tampak sangat lelah."
"Baiklah, terimakasih."
WangJi memasukan beberapa lembar uang kedalam saku ob itu. Ob itu tersenyum lalu berlalu pergi kembali berkerja.
"Kau.. Sudah berjuang sangat keras nak. Maafkan ayah mu yang bodoh ini."
+++
Yuan dan Sizhui tampak sendang bersantai di ruang tamu rumah mereka. Dengan Sizhui memangku Yuan yang sedang memegangi ponsel Sizhui.
Ternyata anak itu sedang asik bertukar pesan dengan Zizhen. Walau hanya stiker, Yuan tampak sangat senang.
"Mama! Zizhen Ge mengirim gambar anak anjing."
Sizhui tersenyum,
"Yuan suka anak anjing?"
"Em! Apa kita bisa memiliki nya satu mama?"
Sizhui mengelus pipi anaknya itu.
"Akan mama fikirkan, untuk saat ini mama masih sibuk."
Yuan hanya menganggukan kepalanya melanjutkan bertukar stiker dengan Zizhen.
"Mama, aku ingin melihat anak anjing. Boleh mama?"
"E-em.."
Sizhui yang setengah tidur menguman tak jelas. Yang disalah artikan oleh Yuan. Anak 7 tahun itu beranggapan Sizhui mengizinkan nya pergi sendiri.
Yuan turun dari pangkuan Sizhui, menuju pintu lalu keluar rumah seorang diri. Zizhen di sebrang sana merasa khawatir karna pesan nya tak lagi di balas. Saat ia menelpon pun tak ada yang menjawab.
Tanpa pikir panjang Zizhen segera menuju rumah Sizhui. Ia takut terjadi sesuatu dengan Sizhui dan Yuan.
"E-emmhnn... A-Yuan.. Kemana dia?"
Mata Sizhui membulat saat melihat pintu rumah mereka terbuka. Tanpa fikir panjang, Sizhui berlari keluar rumah. Mencari anaknya. Tak peduli saat ini ia hanya menggunakan dress tidur tipis yang ada di di fikirannya saat ini hanyalah Yuan.
'Mengapa aku aku tertidur dengan pintu tidak terkunci!'
'Mengapa aku begitu bodoh.'
'A-Yuan dimana kau. A-Yuan!.'
Sizhui tak memperdulikan sakit kepala yang tiba tiba saja menyerangnya. Ia berlari kesana kemari mencari di setiap gang perumahan dimana ia tinggal.
Apartemen Sizhui berada di dalam peruhaman yang aman dari mobil yang berlalu lalang. Walau begitu Sizhui khawatir jika terjadi sesuatu dengan anaknya.
"A-Yuan!"
Sizhui berlari lebih cepat saat melihat Yuan sedang berjalan di depannya anak itu tampak mencari sesuatu. Sizhui segera memeluk Yuan dengan erat.
"Kenapa kau keluar sendirian. Itu berbahaya Yuan.. Mama sangat cemas."
Zizhen yang juga melihat mereka segera menghampiri ibu dan anak itu.
"Sizhui! Kau baik baik saja?"
"A-Yuan jangan bilang kau berjalan kesini sendirian?"
Yuan menganggukan kepalanya. Sambil menatap Zizhen.
"Aku ingin segera membawa anak anjing untuk mama. Agar mama tidak sedih lagi. Tapi.. Aku malah membuat mama semakin sedih. Maaf mama."
Yuan memeluk erat leher Sizhui. Sizhui pun semakin erat memeluk anaknya. Rasa sakit dikapalanya semakin menjadi bahkan pandangan Sizhui mulai buram.
"Sizhui! Hey ada apa dengan mu?! Sizhui!"
Zizhen panik saat Sizhui tiba tiba pingsan. Ia menahan tubuh Sizhui agar tak jatuh keaspal yang dingin. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, tak ada orang selain mereka.
Tetapi ada cahaya mobil mendekat kearah mereka. Zizhen segera memanggil orang itu siapa sangka ternyata itu adalah laki laki yang mengaku sebagai suami dari Sizhui. Tanpa bertanya Jin Ling membawa Sizhui kerumah sakit.
Tbc!!
Ayo jangan lupa untuk vote dan komennya ending seperti apa yang kalian mau. Sad or happy ending 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Family ( END !! )
Short Story'maafkan ayah Lan Sizhui. maafkan kakek Lan Yuan'. Lan WangJi ' maafkan aku, kumohon kembalilah.' Jin Ling Mo Dau Zhu Shi // Moderen // AU #JinLing male #LanSizhui female