Mantan Vs Gebetan - Part 9

116 21 12
                                    

💕Happy Reading💕Tolong tandai typo yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕Happy Reading💕
Tolong tandai typo yaa..
***

hai 🙋
Una kembali...


***Mantan Vs Gebetan | Part 9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Mantan Vs Gebetan | Part 9


Runa

Ketika istirahat, aku ada rapat ekskul Rumpun Bahasa dan Sastra atau lebih dikenal RBS, ekskul yang menaungi hal-hal seperti sastra dan kepenulisan. Rapat itu diadakan untuk menyambut anggota baru, yang tahun ini jumlahnya lumayan meningkat dari tahun sebelumnya. Tapi biasa, kalo ekskul di awalnya banyak, tapi yang bertahan sampai akhir itu mungkin hanya hitungan jari.

Seperti angkatanku dulu, jumlahnya mencapai puluhan, sekarang hanya tersisa beberapa saja. Mereka menggunakan ekskul hanya sebagai formalitas, karena pihak sekolah mewajibkan setiap siswa paling tidak mengikuti satu ekstrakulikuler. Dan kebanyakan orang-orang yang terpaksa ikut itu memilih ekskul yang 'ringan' kelihatannya, seperti paduan suara, teater, RBS, angklung, yang latihannya tidak panas-panasan seperti paskibra, pramuka atau PMR.

Tapi padahal setiap ekskul ada tantangannya sendiri, seperti RBS, walaupun kelihatannya kami hanya kumpulan membahas beberapa karya sastra dari beberapa seniman, kami juga menerbitkan bulletin sekolah yang setiap bulan akan terbit, lalu ada acara pagelaran sastra setidaknya satu semester sekali. Dan setiap tahun acaranya ramai, karena berkolaborasi dengan ekskul lainnya seperti teater dan mengundang sekolah-sekolan lain.

Dan tidak lupa, RBS juga mempunyai program unggulan, RBS bercerita, dimana kami menampung curhatan-curhatan siswa yang mengirimnya lewat akun resmi RBS yang kemudian kami jadikan cerpen, yang biasanya akan dibacakan oleh tim penyiar sekolah setiap hari Selasa dan Jumat.

Rapatnya tidak lama memang, Nau, ketua RBS tahun ini hanya membuat kepanitiaan kecil untuk penerbitan bulletin pertama semester ini, dengan melibatkan anak baru. Dan aku jadi penanggung jawabnya kali ini. Aku tentu saja senang, karena ini pertama kalinya aku melakukannya, karena biasanya aku tidak diberi tanggung jawab masalah penerbitan, tapi disimpan di divisi RBS bercerita, yang kerjanya membuat naskah cerpen paling tidak dua naskah dalam satu minggu. Dan itu lebih merepotkan memang, karena aku harus memilih cerita dari ratusan curhatan yang masuk, bolak balik mengonfirmasi ke berbagai pihak terutama Nau dan Pak Syarif selaku pembina, juga berkoordinasi dengan OSIS karena setiap cerita yang terpilih akan diterbitkan juga di website sekolah yang bisa di akses oleh banyak orang.

MANTAN VS GEBETANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang