Ctak
Gue pandangi semua penjuru ruangan, berantakan. Itu kata yang bisa deskripsiin gimana kondisi apartemen gue.
Skripsi yang numpuk dan juga kerjaan yang banyak, gue jadi jarang beres beres rumah.
Pekerjaan gue itu bisa dibilang gampang gampang susah, gampang karena badan gak gerak, susah karena harus mengeluarkan ide ide yang imajinatif, ya gue seorang penulis, udah beberapa buku diterbitkan atas karya gue.
Oke Enjin, sekarang waktunya ngeberesin rumah! Gue nyalain musik supaya gak sepi banget, karena gue tinggal sendiri, dan always sendiri, gak ada peliharaan yang gue rawat, palingan cuman...
Oh iya! Pohon pacar!
Gue langsung buru buru lari ke balkon dan disana ternyata ada tanaman gue satu satunya. Pekerjaan rumah boleh terlewatkan, asalkan jangan sampai nih pohon gak kerawat.
Gue siram pohon itu dan gue lanjutin ngeberesin apart.
Selesai ngeberesin apart, gue masak mie dan bawa beberapa skripsi gue dan juga laptop gue. Gak lupa hei bawa masuk pohon pacar supaya gak di lirik sama tetangga lain.
Gue makan, ngerjain skripsi, sekaligus bikin cerita, untungnya dlnya gak terlalu cepat. Cuman gue masih buntu dengan alurnya, pemeran utama prianya juga belum ada.
Gue berhenti sejenak, mengistirahatkan otak sebentar...
Gue tatap pohon bunga yang mungkin besok bakal mekar, jadi inget dulu, waktu nenek kasih gue pohon ini, katanya bakar gue gak kesepian dan cepet ketemu jodoh.
"Yang gue pikirkan saat itu adalah, bakal ada pria yang keluar setelah bunga ini mekar, pasti bakal bagus banget, jadinya gue gak perlu kemana mana sendiri, dan gak perlu cari pacar. Hahahhaha."
Aha! Jadi Nemu ide kan gue! Bisa buat nahan cerita nih...
Paginya, gue terbangun dengan posisi terbaring di sofa dan juga selimut yang ada di atas badan gue, loh kok? Bukannya semalem gue ketiduran waktu ngetik cerita, gue liat liat di meja gue malah lengkap, ada laptop dan juga buku gue, cuman lebih tersusun sekarang.
Tapi, yang anehnya, saat gue liat pohon pacarnya, bunganya gak ada semua, padahal kan hari ini bisa mekar, kemana semua kuncup bunga itu? Ah udahlah lupain, besok tumbuh lagi.
Gue langsung ke kamar dan ngebersihin diri, setelah selesai, gue langsung ke dap-
Tunggu, kenapa dapur gue udha ada makanan?! Kan semalem gue gak masak, kerjaan siapa ini?
Mama, gak mungkin, mama ada diluar kota. Papa? Yakali, masak telur aja suka kegosongan. Kakak? Gue anak tunggal_-
Pip Pip Pip pip
Gue liat ke pintu yang tiba tiba terbuka, menampilkan seorang pria berwajah manis yang sedang memegang sebuah paperbag.
"Loh? Lo siapa?!" Cowok itu senyum canggung dan ngangkat lengan kanannya.
"Hai, aku jungwon pacar kamu." HA?!
Gue masih gak percaya sama nih orang, gue amati dari atas sampai bawah, gak ada yang aneh...
"Jujur, Lo siapa? Gak usah ngaku pacar pacar gue! Gue gak punya pacar!" Pri-maksud gue Jungwon, dia natep gue ketakutan, astaga! Seseram itukah gue?!
"Aku serius, aku tuh pacar kamu. Kamu liat, pohon pacar kamu gak ada kuncupnya! Karena aku-"
"Lo yang nyuri kuncupnya?!" Potong gue, dia ngegeleng.
"Terus?"
"Aku tinggal disana." Jungwon nunjuk apart yang bersebrangan dengan apart gue.
"Aku punya pohon pacar juga. Semalem, bunga pohon aku terbang kesini. Dan punya kamu terbang ke apart aku." Hell?! Bunga gue aja belum mekar!
"Gimana bisa? Mekar aja belum!"
"Bisa, pohon ini mekar kalau malam dan udah nemuin pasangannya. Pohon aku cepat berbunga karena pasangan pohonnya ada di apart kamu." Gue masih gak percaya, aneh! Aneh banget!
"Aku emang gak percaya awalnya, tapi kata nenek aku, pohon pacar ini bener dan punya ikatan yang erat bagi para soulmate."
"Terus? Lo pikir kita soulmate gitu? Gue gak per-" Awww! Gue ngusap lengan tangan gue yang sakit karena kena duri dari pohon. Gue liat ke jungwon, tuh anak ngusap lengan kanannya juga. Kok sama?! Tunggu, sejak kapan pohon gue ada durinya?!
"Kamu gak percaya, makanya dia ngeluarin duri." Fiks nih anak cenayang!
"Soulmate bakal ngerasa sakit kalo salah satu diantaranya sakit." Gue ngegeleng, gak! Gue sama dia bukan soulmate!
"Gak! Gue gak percaya, mungkin akal ajakan Lo doang!" Balas gue. Btw, dia kenapa bisa masuk ke apart gue ya?!
"Lo penguntit ya! Kok Lo bisa tau pin apart gue?!" Dia terkekeh kecil terus ngegeleng.
"Bukan kok, kebetulan aja." Kebetulan kebetulan! Nakutin nih anak! Walaupun lucu, tapi kan serem!
"Terserah kamu mau percaya apa enggak, tapi yang penting aku udah kasih tau kamu." Jungwon berdiri dari sofa, kayaknya dia mau pulang.
"Oh iya, kalau kamu gak percaya, liatin aja, pasti setiap malam pohon kamu selalu terbang ke apart aku, dan begitu pun sebaliknya." Jungwon pergi menyisakan berbagai pertanyaan dibenak gue.
Aneh! Mungkin ini ilusi gue aja, karena kebanyakan mengkhayal.
![](https://img.wattpad.com/cover/290051407-288-k965752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Engene World
FanfictionImagine Enhypen dengan kamu yang menjadi Peran Utamanya! Open request guys!!!