Sesuai permintaan aku up ya><
Sebenernya gak ada part 2 nya, aku emang bikinnya sengaja ngegantung, tapi karena da yang request langsung gas ajalah xixixi
Kelamaan ya bikin part 2 nya? Gomen><"ENJIN!!!!! BURUAN ANJIR!!! INI UDAH JAM BERAPA?!" Bagaikan alarm pagi ini, suara Wonyoung menggema membuat Enjin terbangun dari mimpinya.
"GUE DULUAN YA!!! BENTAR LAGI GERBANG DITUTUP!!!" Enjin yang semula sedang mengumpulkan nyawanya langsung melotot kaget dan pergi ke kamar mandi.
Gadis itu dengan cepat membersihkan diri dan memakai seragam, gadis itu mengikat rambutnya asal dan langsung pergi keluar dari rumahnya.
"Taksi mana sih! Kok gak ada yang lewat!" Gerutu gadis itu sambil menghentakkan kakinya kesal, karena tidak ada taksi yang lewat, gadis itu langsung lari menuju sekolahnya yang berjarak 1,5 km itu.
Mungkin kemarin dan sekarang adalah hari yang siang bagi Enjin, buktinya gerbangs sekolah sudah tertutup dan dirinya telat untuk masuk ke sekolah.
"Ck! Sialan banget!" Umpat gadis itu, dirinya melirik ke pos satpam yang kosong, kemana bapak yang biasanya menjaga disana? Batin gadis itu.
Enjin berniat untuk membolos saja namun langkahnya langsung berhenti ketika sebuah motor berhenti didepannya.
"Elo..." Enjin mencoba mengingat pria didepannya ini, kemudian dirinya ingat kejadian semalam yang membuat dirinya hampir diculik oleh sekumpulan geng motor.
"Ck, ketemu lagi sama Lo!" Ucap Enjin kesal dan mendorong bahu pria itu pelan, baru ingat jika pria itu memang satu sekolahan dengannya, Enjin berniat berjalan ke halte dekat sekolah, namun pria itu langsung menghadangnya dengan motornya.
"Lo mau kemana?" Tanya pria itu datar, khas dengan matanya yang tajam.
"Bukan urusan Lo." Balas Enjin jutek, dirinya ingin melangkah namun pria itu masih menghadangnya.
"Lo mau bolos?" Enjin menghela nafasnya kasar dan menatap cowok itu tajam.
"Gue mau jungkir balik kek, mau balapan kek, mau masak kek, terserah gue! Bukan urusan Lo!" Balas Enjin galak, pria di depannya, Jay hanya terkekeh pelan melihat gadis itu.
"Emang lo bisa balapan?" Enjin yang sudah emosi langsung mencakar udara, aneh juga kenapa bisa bertemu dengan pria aneh yang semalam mengaku-ngaku sahabat kecilnya.
"Hahaha, yuk ikut gue!" Jay langsung menyeret Enjin dan meninggalkan motornya disana.
"Heh bego! Kalo misalnya motor Lo ilang gimana weh?!" Protes Enjin menepuk bahu Jay.
"Tinggal beli lagi." Enjin melebarkan matanya, sekaya kayanya gadis itu, namun Enjin tidak pernah sekalipun sengaja mengabaikan benda yang berharga, pulpen standar sekalipun dia tidak akan melupakan siapa yang meminjam dan tidak mengembalikkan.
Tidak sadar, ternyata Enjin diseret ke tembok belakang sekolah, yang kondisinya lumayan sepi, mengingat belakang sekolahannya adalah tempat tongkrongan anak-anak bandel, termasuk Jay salah satunya.
"Lo diem disini, gue mau kesono sebentar." Jay menunjuk sebuah warung kopi yang didepannya terdapat banyak motor yang terparkir, Jay langsung pergi kesana lalu mengobrol dengan pria paruh baya dan memberikan kunci motornya kepada pria itu, lalu Jay kembali ke arah Enjin dengan senyumnya yang mengembang.
"Yuk!" Enjin menaikkan alisnya sebelah, "Kita manjat, mau masuk sekolah kan?" Tanya Jay dengan senyum yang tidak luntur dari wajahnya. Enjin tidak bisa berkata-kata, gadis itu menatap tembok yang menjulang disebelahnya.
"Manjat gitu?" Jay menganggukkan kepalanya lucu, "Gak! Ogah! Mending gue bolos!" Ucap Enjin dan berbalik badan, belum sempat dirinya melangkah, tasnya sudah ditarik kebelakang oleh Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Engene World
FanfictionImagine Enhypen dengan kamu yang menjadi Peran Utamanya! Open request guys!!!