Who are you? | Jake

175 15 0
                                    

"Kalau aku benar-benar sudah menjadi pegawai tetap di perusahaan, mari kita membeli rumah dan hidup bersama dengan anak-anak?"

"Apa kau ingin mendirikan panti bersama? Terkadang, aku juga khawatir dengan anak-anak yang masih ada di panti. Apakah bibi panti masih selalu berlaku kasar? Seharusnya saat itu, kita tidak kabur bukan? Kita harus melindungi adik-adik."

Kami sudah dekat dan tinggal bersama sejak kecil, bahkan sejak kami masih bayi, di panti asuhan. Kami tumbuh besar bersama, bahkan saat muak dengan perilaku kasar bibi panti saat kami berusia 15 tahun, kami kabur bersama. Dan sejak saat itu, kami mulai bekerja keras untuk bertahan hidup.

Saat menginjak umur 18 tahun, kami meresmikan hubungan sebagai sepasang kekasih. Tinggal bersama tidak menjadikan alasan Jake untuk berbuat macam-macam kepadaku, karena ia sangat menjagaku sebagai perempuan.

Aku sangat beruntung memiliki dirinya, pria yang sangat baik dan pekerja keras, dia selalu menjaga dan menyayangiku. Aku pun tidak akan berani untuk memberikannya kepada siapapun, bahkan kepada sang pencipta, karena aku sangat membutuhkan Jake sebagai penopangku.

"Saat aku sudah sampai disana, aku akan mengabarimu. Jangan sampai lupa untuk membalas pesanku loh ya! Jangan asik nonton drama Korea sampai-sampai aku dilupain! Kalo kamu cape untuk ngajar les privat, gak apa-apa, kamu berhenti dulu aja, nanti aku akan lebih rajin kerja disana biar bisa transfer ke kamu setiap bulan." 

"Kau bisa berjanji untuk tetap menungguku, kan?"

Dan itu adalah ucapan terakhirnya sebelum meninggalkanku, pergi ke negeri entah berantah untuk memenuhi tugas dari perusahaannya, dan aku tak bisa dan tidak akan pernah menemukannya. Karena dirinya pergi ke tempat yang bahkan satu orangpun tidak dapat menemuinya, kecuali ketika mati.

Ketika mendengar bahwa kapal yang ia tumpangi mengalami kecelakaan di laut, sangat membuatku ketakutan. Ketakutan terbesarku pun terjadi, kehilangan dirinya dan meninggalkanku seorang disini.

"Jake... Sudah ketiga tahunmu meninggalkanku, tapi... Aku masih belum bisa merelakannya. Aku, harus apa?" Bahkan ucapan manismu yang berkata akan selalu berada disisiku selalu terngiang bagai lagu pengantar tidur bagiku.

"Jangan takut, aku akan selalu berada disisimu, Enjin."























"Pada operasi kali ini, targetnya ialah penerus Black Wolf Corp's. Charlie, terus laporan setiap keadaan disekitar. Delta, saya harap kamu dapat fokus, karena kamu yang akan menentukan kesuksesan operasi ini."

"Target terlihat pada monitor 8. Bersiap mematikan seluruh cctv area sekitar."

Aku memperbaiki tata letak senapanku dari atas bangunan. Sembari memperhatikan pintu sebuah gedung, yang dimana target akan keluar darisana dan akan ku tembak. Mari Enjin, kita lakukan dengan cepat seperti biasa.

Dan inilah pekerjaanku sekarang, agen rahasia yang bertugas menjadi sniper ketika operasi sedang berlangsung. Ini adalah pekerjaan asliku, yang tidak diketahui oleh Jake, karena tuntutan dari lembaga yang mempekerjakanku, agar aku tidak membeberkan pekerjaan yang sangat rahasia ini.

Aku melihat ke arah jam tangan, ternyata sudah jam 8 lewat, tapi kemunculan target belum terlihat hingga sekarang. Apa targetnya kabur? Tapi itu tidak mungkin.

"Target terlihat keluar dari gedung."

"Semua bersiap! Delta!" Aku mengecek kembali isi peluru dan mulai mengarahkan target yang sepertinya sedang menelfon seseorang,

"Maaf komandan, penglihatan teleskop kabur." Aku membenarkan letak teleskop kembali dan mulai mengarahkan dengan benar ke arah tar-

Jake???

Pria... Pria itu mirip sekali dengan Jake...

"Target terkonfirmasi."

"Delta! Tembak!"

Dengan spontan aku menarik pelatuk dengan ragu-ragu tanpa persiapan, menyebabkan peluru itu terpeleset dan menembak ke arah tembok bangunan yang ada di belakang pria itu.

"Ada apa denganmu, Delta?!" Aku mengabaikan ucapan komandan yang membentak lewat earpiece. Aku menyingkir dari senapanku, untuk melihat apakah pria itu benar-benar seperti orang yang aku lihat lewat teleskop, mengingat jaraknya tidak terlalu jauh, jadi aku bisa melihatnya langsung dari atas gedung ini.

Tring... Tring...

Bunyi ringtone hp yang berada disaku terdengar jelas, aku mengeluarkannya dan betapa mengejutkan, setelah melihat siapa yang menelfon ku...

My Wolf🐺✨

Oh Tuhan, apakah aku sedang berhalusinasi karena hari ini merupakan hari peringatannya?!

Kenapa dia mirip sekali dengan pria yang sangat aku sayangi? Kenapa ia mirip dengan priaku yang sudah pergi???

Atau jangan-jangan yang menelfonku sekarang adalah dirinya??

"Mohon identifikasi target, ganti."

"Permintaan ditolak. Lakukan yang seharusnya anda lakukan, Delta."

"Apa salahnya saya meminta identifikasi target, komandan?!" Terdengar jelas, jika komandan menghela nafasnya diseberang sana. "Bagaimana jika itu adalah warga sipil?!"

"Jangan mengada-ngada, Delta. Dia adalah target yang selama ini bersembunyi!" Aku menghela nafas kasar mendengar balasan dari komandan.

"Identifikasi target, Jaeyun Sim, pria kelahiran 15 November 2002, penerus Black Wolf Corp's yang merupakan perusahaan ilegal, transaksi narkoba, penjualan anak dibawah umur dan banyak kejahatan lainnya, oleh karena itu, Jaeyun Sim akan dijadikan target penembakan operasi pada kali ini, seperti pemimpin Black Wolf Corp's sebelumnya, Tuan Sim. Target selama ini memalsukan identitasnya sebagai Jake Sim, sebelum akhirnya pura-pura menjadi korban pada kecelakaan kapal laut tiga tahun yang lalu."

Jadi... Dia benar, Jake?
Tapi kenapa ia berbohong jika masih hidup??

"Saya sudah memberikan apa yang anda minta. Oleh karena itu, tembak target sekarang, Delta!"

Aku tak bisa!
Aku tak bisa menarik pelatuk, untuk menembaki pria itu! Entah ia Jake atau bukan, aku ingin bertemu dengannya.

"Delta.."

Sial! Kenapa air mata ini tak bisa berhenti!
Posisiku sudah bersiap untuk menembak, tapi kenapa aku tidak bisa!
Aku bahkan tidak bisa menghentikan air mata yang terus terjun kebawah!
Apakah dengan menutup mata semuanya akan kembali seperti sediakala? Dimana Jake masih tetap berada di sisiku, dan aku tidak bergabung dalam agen rahasia ini?

"Aku ingin menjadi pelindungmu, aku tidak akan membiarkan mereka menyakitimu, termasuk diriku."

"Kau bisa berjanji untuk tetap menungguku, kan?"

"Enjin... Aku mencintaimu."

Aku memberanikan untuk membuka mataku, tapi nyatanya ini bukanlah mimpi...

A.. apa ini? Pria itu melihat ke arahku? Tunggu tunggu! Dia tersenyum ke arahku? Bagaimana dia bisa menyadari aku ada disini?!

Dengan berani, aku mengangkat sambungan telfon itu, aku ingin memastikan apa pria yang sedang menatap kearahku sambil menelfon seseorang adalah dirinya.

"Maafkan aku..." Pecah tangisanku mendengar suaranya lagi, suaranya mirip dengan Jake yang ku kenal... TAPI PASTI BUKAN DIA KAN?! BUKAN TARGET YANG AKU TEMBAK KAN?!

"Jangan menangis..." Dia? Benar-benar melihatku? Kenapa ucapannya sama dengan apa yang diucapkan ditelfon?!
Apa dia juga tahu akan aku tembak?
Aku tak sanggup lagi! 

"Kim Enjin..." Jadi, pria itu benar-benar Jake??

"Sekarang Delta!"

"Aku mencintaimu.." Maafkan aku Jake...

Dor!

"Aku juga mencintaimu, Jake..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[✓]Engene World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang