Pernikahan Ino dan Sai

561 30 0
                                    

   Sakura pun duduk disamping Sasuke. " Tak kusangka kita membongkarnya disini, Sasuke. Setelah ini, apa yang meski kita lakukan? Aku benar benar buntu, Sasuke," kata Sakura.

   " Aku pun buntu, Sakura. Yang kucemaskan saat ini ialah ayahku. Jika dia mengetahui pernikahan ini, ntah apa yang akan terjadi. Pasti mereka akan memisahkan kita," kata Sasuke kalut.

   " Gak enak aku jadi istrimu. Jadi merasa banyak masalah jika aku menjadi istrimu, Sasuke. Kukira jika aku menyuruhmu mempertanggung jawabkan, masalahnya akan berakhir. Eh malah seperti ini jadinya," kata Sakura.

   " Kau gak bersalah dalam masalah ini Sakura. Aku menjamin itu. Aku benar benar gak mau bertunangan dengan Karin. Jadi jangan merasa bersalah, Sakura. Sakura bolehkah aku memelukmu," kata Sasuke memohon.

   " Silahkan aja Sasuke," kata Sakura. Sasuke pun memeluk Sakura dengan erat. " Aku akan melindungimu dari apapun Sakura. Aku berjanji kepadamu, Sakura," kata Sasuke.

  " Iya Sasuke. Aku percaya padamu," kata Sakura. Sementara Ino dan Sai hanya bisa menangis melihat sahabat sahabat mereka saling berpelukan.

   " Semoga mereka bisa bahagia, Sai kun. Sai kun, Sakura dan sahabatmu kan sudah menikah kapan kau menikahiku. Kita sering melakukannya, jadi kapan kau menikahiku. Ayolaha Sai kun, jika aku hamil anakmu, kau harus bertanggung jawab loh," kata Ino marah.

   Sementara Sai hanya menelan ludah. " Nanti sayang. Kita harus minta izin kepada orangtua kita. Jika kau ingin menikah denganku secara cepat, ayo kita laksanakan pernikahan ini di gereja sama seperti Sasuke lakukan kepada Sakura. Ayo kita ke gereja sekarang juga sayang," kata Sai.

   " Baiklah, ayo kita ke gereja sekarang juga," kata Ino. Ino dan Sai akhirnya pergi ke gereja. Disana mereka melangsungkan pernikahan.

   " Sai kun nanti kita bilang kepada orangtua kita bahwa kita sudah menikah. Nanti kau bantu aku menjelaskan ini kepada orangtua kita," kata Ino.

   " Aku setuju. Biar mereka tau tentang pernikahan kita. Aku tak ingin mereka tau dari orang lain. Ya sudah ayo kita ke tempat orangtuamu," kata Sai.

   " Ayo," kata Ino. Sementara Sakura merasa badannya pegal pegal akibat dipeluk Sasuke. " Sasuke lepaskan. Badanku sudah terlalu lama memelukmu," kata Sakura. Sasuke pun melepaskan pelukannya.

   " Jam berapa sekarang?" kata Sasuke. " Jam 1 siang, Sasuke. Kuliah kita juga sudah selesai bukan, ayo kita langsung ke tempat kerja kita," kata Sakura. " Oke, ayo kita beresi barang barang kita," kata Sasuke.

   Mereka pun akhirnya pergi ke restauran tempat mereka kerja. Kebetulan Naruto, Shikamaru, Neji, Hinata, Temari, dan Tenten berada di restaurant tempat Sasuke bekerja.

   " Naruto, itu bukannya Sasuke ya? Kok dia bekerja disini?" kata Hinata. Naruto pun menoleh ke arah Hinata tunjuk tadi. " Kau benar Hinata, jadi sekarang Sasuke bekerja disini. Neji aku titip Hinata sebentar. Aku mau menemui Sasuke dulu," kata Naruto.

   Naruto pun menghampiri Sasuke. " Jadi ini pekerjaanmu sekarang, Sas. Wah hebat banget kau sekarang. Bisa nyari uang sendiri. Bersama Sakura pula lagi tuh. Mau kubantu gak, Sas," kata Naruto.

   " Kalau kau mengejekku mending kau keluar aja Naruto. Lagian aku bangga sekarang aku bisa mencari uang sendiri tanpa perlu bantuan dari orangtuaku. Ya sudah kau udah pesan makanan kan, mending kau tunggu aja. Nanti biar aku dan Sakura yang mengantarnya," kata Sasuke.

   Tiba tiba telepon Naruto berdering. Naruto pun mengangkat teleponnya. " Halo Naruto, gue mau mengabarkan bahwa gue dan Ino sudah menikah. Tolong bilangin kepada Shikamaru, Neji, dan Sasuke. Kuharap mereka gak kaget dengan pernikahanku ini," kata Sai.

   " Apa! Lo nikah dengan Ino! Lo benar benar ya, apa lo mau ngikuti jejak Sasuke hah! Kalian emang pada ah sudahlah selamat untuk kalian berdua," kata Naruto.

    Sakura pun kaget dengan mendengar ucapan Naruto. Sakura pun langsung menelpon Ino. " Iya Sakura ada apa? Aku dan Sai lagi mau menuju ke desa Konoha, emang kau ada apa telpon aku?" kata Ino.

   " Kau di apa apain sama Sai ya, sehingga kau mengikuti jejak kami. Oh astaga Ino, kukira kau polos ternyata sama denganku ya. Kenapa kau melakukannya, Ino?" kata Sakura marah marah.

   " Ya kami emang melakukannya. Aku jadi teringat dengan ucapanmu tadi, makanya aku menyuruh Sai untuk menikahkanku. Lagian kami saling mencintai, jadi ya sah pernikahan kami," kata Ino.

   " Astaga Ino, semoga kau gak mendapatkan masalah apapun. Aku gak bisa berkata kata lagi Ino, ya sudah aku tutup teleponnya dulu ya. Aku mau ngelanjutin kerja," kata Sakura.

   " Tunggu, darimana kau tau pernikahan kami? Bukannya Sai hanya memberitahu kepada Naruto ya, apa Naruto bilang kepadamu," kata Ino curiga.

   " Kebetulan Naruto, Shikamaru, Neji, beserta pacar pacar mereka datang ke tempat kerjaku. Dan aku sempat menguping pembicaraan Naruto dengan Sai di telepon. Makanya aku langsung menelponmu, baka," kata Sakura.

   " Yak kau benar benar ya. Ya sudah gue paham sekarang. Aku tutup teleponnya ya Sakura. Jaga dirimu baik baik," kata Ino. Sakura pun menutup teleponnya dan melayani Naruro beserta teman temannya.

   Setelah mereka melayani Naruto beserta kawan kawannya, Sasuke menyeret Sakura untuk menjauh dari sahabatnya itu.

   " Apa yang dikatakan oleh Naruto itu benar? Aku tak nyangka jika Sai si penakluk wanita bisa luluh kepada sahabat pirangmu itu. Dan mereka melakukannya persis seperti kita," kata Sasuke.

   " Ya karena kalian bersahabat, makanya jadi seperti ini. Oh astaga Ino yang malang semoga dia bisa diterima oleh orangtua Sai. Jangan sampai Ino mengalami hal yang sama sepertiku," kata Sakura lirih.

   " Hn, ya sudah kau layani para pembeli itu. Aku akan ke dapur sebentar, mau mengambil makanan," kata Sasuke. " Oke," kata Sakura.

   Mereka pun melayani para pembeli mereka. Sementara Naruto, Shikamaru, Neji beserta pacar pacar mereka sangat kagum melihat Sasuke bekerja bersama Sakura.

   " Aku juga kepingin kerja kayak Sasuke. Sudah waktunya kita kita pada bekerja. Jangan mengandalkan bantuan orangtua kita ke dalam masalah kita. Kita harus berusaha kayak Sasuke. Kalian setuju kan," kata Shikamaru.

    " Aku juga kepingin, cuma apa orangtua kita setuju kita bekerja tanpa bantuan darinya? Aku yakin mereka pasti tak setuju," kata Neji. " Kita yakinkan aja orangtua kita, pasti berhasil nantinya tuh," kata Naruto.

   " Tapi ini tak semudah kau pikir, Naruto. Orangtua kita pasti gak yakin kita bisa bekerja tanpa bantuan dari mereka. Aku sangat yakin dengan hal itu," kata Neji. " Susah juga ya. Uhm kita coba dulu nanti ke orangtua kita, kalau berhasil kita cari pekerjaan yang cocok dengan kita," kata Shikamaru.

   Sementara Sai dan Ino pun menemui orangtuanya Ino di Konoha. " Aku jadi gugup bertemu dengan orangtuaku, Sai. Kalau kita balik ke Tokyo, itu sama aja menghancurkan niat kita. Jadi ya kita harus melakukannya, Sai," kata Ino.

   " Nanti akan kubantu dirimu Ino. Sudahlah yang penting kau bahagia bersamaku, itu sudah cukup bagiku," kata Sai. " Iya Sai, aku sangat bahagia bersamamu, Sai," kata Ino.

Please Dont Leave Me HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang