Setelah perdebatan tadi yang lumayan memakan waktu, akhirnya Euphemia mengizinkan ketiga pemuda itu untuk ikut dengan Joanna ke kediamannya, asalkan mereka tidak pulang larut malam. Terlebih Remus yang tidak akan menginap di rumah James. Sebenarnya saat perdebatan selesai, James, Sirius dan Remus akan kembali pulang ke kediaman Potter. Dan juga Gabriel meng-iyakan nya dengan senang hati, namun Joanna malah meminta mereka untuk mampir. Sejak saat itu wajah Gabriel cemberut. Dan lihatlah, Ivana malah melupakan suaminya demi mengobrol dengan ketiga pemuda tampan tersebut.
"Apa kalian semua dari asrama Gryffindor?" tanya Ivana.
"Ya, kita semua dari sana," jawab Sirius.
"Aku tau kau, Sirius. Tapi aku tidak mengenal teman teman mu ini, apa aku boleh berkenalan?" Ivana tersenyum manis, membuat suaminya– Gabriel menutup mulutnya hingga senyuman istrinya tak terlihat.
"Tidak boleh tersenyum kepada mereka," bisiknya tajam.
"Why? Aku hanya tersenyum, lagipula itu bukan perbuatan dosa," katanya, lalu menyingkirkan telapak tangan suaminya yang menghalangi mulut.
"Perkenalkan Mrs. Dawler, saya Remus, dia Sirius dan ini James. Sifatnya memang sedikit tidak tau malu," ucap Remus memperkenalkan diri seraya tersenyum manis, sedangkan James yang akan mencomot manisan di meja melotot menatapnya.
"Ah tidak apa, Gabriel saat pertama kali bertemu dengan ku juga seperti itu. Sangat tidak tau malu." Ivana mengusap-usap lengan suaminya lembut.
"Kalian lucu, pasangan yang serasi," celetuk Sirius.
Gabriel tersenyum bangga. "Tentu saja," ucapnya. Ivana hanya tersenyum melihat tingkah yang ditunjukkan oleh suaminya.
"Oh ya, Sirius. Aku dengar seluruh keluarga mu berasal dari asrama Slytherin, lalu kenapa kau berada di Gryffindor?" tanya Gabriel, Ivana mencubit pinggang suaminya. Sedangkan Joanna yang baru sana turun dan mendengar pertanyaan Ayahnya itu segera bergabung, dan mendudukkan bokongnya di sebelah Sirius.
"Tak perlu menjawabnya Sirius, Ayah ku memang sedikit tidak jelas," katanya.
Sirius beralih kepada Pria tersebut. "Saya tidak tau Mr. Dawler," jawab Sirius.
"Sudah ku katakan, jangan dijawab," bisik Joanna pada Sirius.
"Ah, wajar saja kau tidak tau. Tidak ada yang dapat menebak apa yang shorting hat itu, saat menempatkan seseorang. Walaupun keluarga mu berasal dari asrama yang berlainan dengan mu. Benarkan?" tanyanya. Sirius hanya mengangguk, sebagai jawaban.
Pemuda itu terdiam sejenak, sebelum akhirnya dia mengatakan sesuatu. "Tapi hal itu membuat saya di keluarkan dari sana," ungkapnya. Remus dan James menunduk, karena mereka tau apa yang terjadi pada Sirius. Sedangkan yang lainnya terkejut, bahkan Ivana dan Joanna nampak melotot tak percaya. Sama halnya dengan Gabriel, namun dia bisa menyembunyikan ekspresi wajahnya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐌𝐎𝐔𝐑 || 𝑺.𝑶.𝑩
Fanfiction☾︎ Joanna Dawler, gadis manis namun sedikit garang. Hari-harinya penuh dengan keonaran dari Sirius Orion Black dan teman-temannya yang mereka beri nama 'The Marauders'. Namun, siapa sangka. Pada akhirnya dia harus mengakui bahwa dia telah jatuh cint...