【𝐒.𝐎.𝐁 - 8】

1.1K 143 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Hari ini adalah hari dimana para murid Hogwarts bersantai dari kelas kelas yang membosankan. Hari Minggu, common room dipenuhi oleh anak Gryffindor yang sedang bermain game maupun mengerjakan tugas yang belum terselesaikan. Sangat ramai, dan Joanna suka akan suasana ini. Joanna berkumpul bersama Lily, Alice, Marlene dan beberapa teman perempuan mereka.

"Joanna, apa kau di undang Professor Slughorn untuk datang besok malam?" tanya Lily di sela sela pembicaraan mereka.

"Ya, kemarin dia mengundangku. Apa kita harus datang?" tanya Joanna kembali.

"Jika kau akan datang, maka aku pun akan datang," kata Lily. Joanna mengangguk, dia akan pergi ke klub Slug.

"Hei teman teman, lihat apa yang aku temukan." Corbyn McLaggen mengangkat sepucuk surat, lalu membukanya. Segera murid-murid yang sedang berada di common room berjalan mendekat, mereka pun ingin tau apa yang tertulis di kertas tersebut.

"Aku tidak tau ini milik siapa, but ... Aku ingin membacanya. APA KALIAN INGIN MENDENGARNYA?!"

"YA!!"

Mereka bersorak, menitah McLaggen untuk cepat membacanya. Joanna pun mendekat, tapi tidak seheboh teman se asramanya.

"Baiklah, akan ku bacakan. Tolong dengarkan dengan baik," titahnya.

"Rambutnya sangat indah, berwarna merah. Dia menyebalkan walaupun begitu, aku tetap mencintainya. Dia juga sangat cerewet, dan dia sangat cantik. Senyumnya begitu membuatku terpesona. Andai dia tau, setiap dia berada di dekat ku jantung ku seperti akan melompat ke luar, saking berdebarnya. Aku tidak tau bagaimana harus melanjutkan surat ini, aku hanya ingin mengatakan padanya bahwa aku sangat mencintai nya. Lebih dari diriku sendiri.

Ps: tulisanku kenapa sangat jelek. Tapi tidak apa apa, tidak akan ada yang membacanya. Baiklah selamat malam, love.

Tertanda
J.F.P."

Corbyn McLaggen mengakhiri membaca surat tersebut, lalu ia menatap surat itu bingung. Begitu pula dengan seisi common room.

"J.F.P?" tanyanya.

"J.F.P?" ulang James, pemuda berkacamata itu mengelus dagunya dengan kening yang berkerut. Jelas sekali bahwa dia juga kebingungan.

"Siapa itu J.F.P?" tanya Neo, murid tahun ke lima.

"MCLAGGEN SIALAN! ITU SURAT KU BODOH!!" teriak James, lalu merebut surat tersebut dari tangan Corbyn. Murid lain saling bertatapan, ada yang menahan tawa mereka, bahkan sampai sudah ada yang tertawa. Ada pula yang hanya ber-oh ria dan kembali duduk pada tempat masing-masing. Corbyn menahan tawanya, lalu membiarkan surat itu di rebut oleh James.

Pipi pemuda tersebut memerah, dengan kacamata bulatnya membuat dia semakin menggemaskan. Bahkan Lily yang menyaksikan hal tersebut tidak bisa menahan rasa gemasnya pemuda tersebut.
"Kenapa semakin beranjak dewasa, pemuda itu semakin menggemaskan," batinnya.

𝐀𝐌𝐎𝐔𝐑 || 𝑺.𝑶.𝑩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang