5

548 84 10
                                    

Hari ini Yujin berencana untuk pulang ke rumahnya mengambil beberapa baju yang masih tertinggal di sana. Yujin juga berencana untuk membeli kue ulang tahun untuk Xiaoting, ah bukan, bukan khusus dari Yujin, ini memang rencana mereka semua untuk memberi kejutan pada Xiaoting. Sebagai Eonnie tertua Yujin harus membuat semua member merasa nyaman, meski posisinya tak tau sebagai leader atau bukan tapi karena ia paling tua merasa bertanggung jawab atas semua kesejahteraan member.

"Mau kemana Eonnie?" Tanya Shiro yang sedang duduk di depan tv bersama Xiaoting. Shiro hanya berpura-pura menanyakan itu pada Yujin.

"Eonnie mau pulang dulu ambil beberapa baju dan kebutuhan lainnya." Jawab Yujin yang sedang mengambil spatunya.

"Aku ikut." Pinta Xiaoting yang langsung berdiri dan akan menyusul Yujin namun langsung ditarik oleh Shiro.

"Eh enak aja, aku sendirian di dorm ya. Yang lain kan sibuk jadi diem sekalian nunggu anak-anak pulang sekolah." Cegah Shiro yang diangguki oleh Yujin.

Xiaoting kecewa karena tak bisa berduaan dengan Yujin, padahal ini cara satu-satunya agar bisa terus menempel dengan gebetannya itu. Tapi ya sudahlah mungkin lain kali saja.

"Oia nanti Eonnie sekalian mau ketemu Myah ya, sebentar aja sih. Dia ngerengek pengen ketemu soalnya." Lanjut Yujin yang sudah bersiap untuk pergi.

"Giliran aku ngerengek minta cium malah dipukul bibirnya." Jawab Xiaoting dengan ekspresi sedihnya, sedangkan Yujin hanya menganga tak percaya dengan ucapan Xiaoting itu.

Tak mau ambil pusing Yujin langsung pergi meninggalkan dorm, meladeni Xiaoting yang ada nanti ia akan telat pulang dan membeli pesanan para member untuk merayakan pesta ulang tahun Xiaoting.

"Gemes banget sih dia, Shiro kalau aku nembak dia pas nanti malem gimana? Aku kam ultah tuh." Tanya Xiaoting meminta pendapat Shiro, namun Shiro hanya diam asik memakan cemilan pedasnya.

"Ih jawab!" Lanjut Xiaoting dengan mengambil toples berisi cemilan itu.

"Siap ditolak?" Tanya Shiro balik, bukannya menjawab ia malah ikut bertanya.

"Ya nggak lah, doain diterima dong masa malah doain ditolak." Xiaoting kesal dengan jawaban dan pertanyaan temannya itu, Xiaoting kan butuh dukungan bukan malah bicara seperti itu.

"Yujin Eonnie masih patah hati lho, dia butuh seseorang buat sembuhin lukanya dulu, nah kamu santai aja dulu masuknya pelan-pelan, jadi saat dia sedih, kesepian dan galau kamu masuk hibur dia, buat dia seakan-akan ga bisa lepas dan jauh dari kamu. Itu akan lebih bagus dari pada Yujin Eonnie nerima kamu tapi karena terpaksa atau kasian." Jelas Shiro panjang lebar, entahlah apakah Shiro sudah berpengalaman dalam urusan cinta atau hanya berbekalkan teori saja.

"Tapi udah ga sabar pengen milikin dia, cemburu dia dipeluk-peluk yang lain." Jawab Xiaoting dengan muka sedihnya.

"Oting denger ya, jangan sampai perasaan kamu berubah jadi sebuah obsesi. Kamu tinggal peluk aja kan dia Eonnie tertua jadi orang lain ga akan curiga ko. Udah pokonya nurut deh sama saran aku." Shiro kembali fokus pada acara tv yang ia tonton, menasehati temannya itu harus sabar karena Xiaoting ternyata cukup keras kepala.

Xiaoting hanya diam mencerna semua ucapan Shiro, namun disisi lain hatinya merasa takut, takut jika akhirnya Caibing kembali datang dan mereka memperbaiki hubungannya, lalu jika seperti itu bagaimana kabar hati Xiaoting? Sungguh Xiaoting menjadi bingung harus bagaimana.

***

Malam tiba, Yujin belum juga kembali membuat Xiaoting khawatir, beberapa kali mengirim pesan namun tak ada balasan, telpon juga tak diangkat.

"Hiyyih apa Yujin Eonnie menghubungimu?" Tanya Xiaoting pada Hiyyih anak kesayangan Yujin.

"Ada, nih abis telponan tadi Jiejie, ada apa emangnya? Mau nitip sesuatu?" Jawab Hiyyih polos dengan menyodorkan ponselnya yang berisi chatingan dirinya dengan Yujin.

"Oh iya, mau nitip sesuatu tadinya. Tapi ga jadi." Xiaoting akhirnya pergi menuju kamarnya, kembali Xiaoting merasa terluka karena Yujin lebih dekat dengan Hiyyih.

"Ting, Yurina tadi live terus nyebut-nyebut nama kamu gitu. Katanya bakal share foto kalian. Jangan sampai Yujin Eonnie mikir kamu cuma main-main sama dia lho." Shiro yang melihat Xiaoting masuk kamar langsung mengikuti dari belakang untuk mengatakan info yang ia lihat tadi.

Xiaoting tak menjawab, ia hanya menghela nafasnya lelah. Hatinya masih gundah karena Yujin ditambah saat ini Yurina mengatakan akan share foto mereka, Xiaoting sadar mereka dulu terlalu intim untuk seorang sahabat saja.

"Nyerah aja apa ke Yujin Eonnie? Dia ko jahat banget chat kalian dibales sedangkan aku ga dibales." Xiaoting langsung menutup wajahnya menggunakan telapak tangannya, Shiro yang melihat itu merasa kasihan.

"Waktunya ga tepat Ting, kamu terlalu tiba-tiba deketin Yujin Eonnie jadi wajar Yujin Eonnie ga nyaman." Ucap Shiro lagi, Shiro memang teman yang tepat untuk diajak curhat seperti ini.

Xiaoting diam, memikirkan banyak hal. Apakah ia harus menyerah atau terus mengerjar Yujin? Lalu bagaimana caranya? Xiaoting menjadi bingung sendiri.

 Apakah ia harus menyerah atau terus mengerjar Yujin? Lalu bagaimana caranya? Xiaoting menjadi bingung sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat ulang tahun beb 🥳🥳🥳

Debut dihatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang