13

661 78 19
                                    

Tok...tok...tok....

"Jiejie buka Jie, ih ko tumben di kunci." Teriak Yeseo dari luar.

Sedangkan sepasang kekasih yang masih tidur terlelap dengan saling berpelukan tanpa sehelai benangpun tak terusik sama sekali.

"Kenapa Yeseo?" Tanya Shiro yang mendengar teriakan Yeseo sejak tadi.

"Ini Jiejie ga buka-buka pintu. Aku mau mandi Eonnie mau sekolah." Rengek Yeseo karena kesal Xiaoting tak kunjung membuka pintunya.

"Ya udah mandi di kamar Eonnie aja, biar Eonnie yang bangunin Oting." Ucap Shiro, Shiro sudah yakin jika sepasang kekasih itu masih asik merajut mimpi di dalam sana.

Shiro langsung menelpon Xiaoting karena jika mengetuk pintu ia khawatir member lain akan terbangun, mumpung masih sepi dan aman. 2x Shiro menelpon Xiaoting hingga akhirnya diangkat.

Xiaoting...
Hmmm ada apa?

Shiro....
Heh bangun udah pagi, Yeseo mau masuk kamar!
Cepetan Yujin Eonnie balik sebelum Hiyyih bangun.

Setelah mengatakan itu Xiaoting langsung mematikan panggilan telpon Shiro, ia langsung bangun untuk memunguti pakaiannya dan segera memakai bajunya. Setelah beres ia membangunkan Yujin.

"Sayang bangun, heh bangun udah pagi." Xiaoting menggoyangkan badan Yujin.

"Ih kebo banget, sayang bangun. Keburu Yeseo datang." Xiaoting tak menyerah ia terus saja membangunkan Yujin yang masih asik tertidur.

"Awwwsshhh.... Oting nakal!" Yujin akhirnya bangun saat Xiaoting meremas payudaranya.

"Cepet pake baju dan pindah. Tadi Shiro telpon Yeseo udah bangun." Xiaoting langsung menarik tangan Yujin.

Yujin langsung kaget dan ia segera bangun untuk memunguti pakaiannya. Setelah selesai Yujin menghampiri Xiaoting dan memberi ciuman singkat dibibirnya.

"Bye honey." Ucap Yujin yang langsung keluar dari kamar Xiaoting.

Yujin bertemu dengan Shiro di depan kamar Xiaoting, ia tersenyum malu tapi mencoba biasa saja. Saat akan masuk ke dalam kamar Shiro memanggil.

"Eonnie, lehernya tutup." Bisik Shiro dengan mengedipkan sebelah matanya.

Yujin yang malu hanya menutup wajahnya dengan kedua tangan setelah itu masuk ke dalam kamarnya. Yujin langsung pergi untuk mandi sebelum Hiyyih bangun dan curiga jika dirinya tak tidur di kamar.

Bahagia sekali rasanya hingga Yujin terus tersenyum meski sedang mandi, bayangan-bayangan semalam, desahan Xiaoting terus menggema di dalam telinganya, ah Yujin jadi malu sendiri. Lihatlah betapa banyak karya Xiaoting di dadanya saat ini, sudah jelas Yujin tak bisa memakai baju terbuka beberapa hari ini.

"Aduh perih banget, Oting parah ih nafsunya." Gumam Yujin dengan mengelus kissmark di lehernya.

Selama Yujin mandi Xiaoting sendiri sibuk di kamarnya, mengelap lantai dan mengganti spreinya. Ia takut Yeseo curiga dengan bau bau jejak cinta Xiajin malam tadi. Xiaoting juga terus tersenyum karena ini pertama kalinya untuk mereka namun sudah sangat menggila seperti ini. Xiaoting ketagihan dan pasti akan meminta lagi dan lagi.

"Jiejie tumben masih pagi udah beres-beres?" Tanya Yeseo saat masuk ke dalam kamarnya.

"Iya, soalnya kita kan sibuk jadi sekarang aja. Kamu siap-siap nanti sarapan." Jawab xiaoting mengalihkan pembicaraan mereka.

Setelah selesai Xiaoting langsung mandi, sedangkan semua orang sudah berkumpul untuk sarapan menyisakan Xiaoting yang masih mandi. Yujin sendiri merasa malu jika harus bertemu Xiaoting nanti, ehmm.... Entahlah pokonya Yujin malu bertemu dengan Xiaoting.

***

Hari ini Yujin, Xiaoting, Shiro, Chaehyun, Hikaru dan Dayeon pergi ke tempat pemotretan, sisanya akan menyusul nanti sepulang sekolah. Xiaoting langsung mendekatin Yujin dan berdiri di samping Yujin tanpa sepatah katapun, Yujin hanya melirik dan tersenyum malu-malu.

"Jiejie ih ninggalin." Rengek Chaehyun yang sekarang sudah berdiri di samping Xiaoting.

"Eh ini ada perlu sama Yujin Eonnie." Jawab Xiaoting dengan tak enak, bahaya Yujin bisa cemburu lagi.

"Urusannya udah selsai belum?" Chaehyun kembali bertanya kini ia menggandeng tangan Xiaoting untuk masuk ke dalam mobil.

"Udah ko, nempel terus nih kalian." Jawab Yujin dengan menatap tajam Xiaoting sedangkan ia tersenyum pada Chaehyun.

"Biar ga susah nyarinya Eonnie, soalnya kita kan berdirinya deketan terus." Chaehyun tersenyum ramah pada Yujin.

Yujin hanya menganggukan kepalanya, setelah itu masuk ke dalam mobil meninggalkan mereka berdua. Yujin selalu dibuat cemburu oleh kedekatan XiaoChae bahkan kini sudah banyak Shipper Xiaochae yang Yujin ketahui.
Apakah tak ada yang menyetujui Xiaoting dengan Yujin? Sedih sekali jadi Yujin, dengan Caibing kandas dan dengan Xiaoting tak ada yang suka.

Xiaoting dan Chaehyun duduk di kursi depan Yujin, saat akan duduk Xiaoting melirik Yujin namun Yujin membuang mukanya. Apakah Yujin harus terus terluka seperti ini? Apakah Yujin akan terus kalah?
Mengapa semua terasa tak adil untuk Yujin, dulu saat di CLC ia adalah member paling tak terlihat, apakah sekarang akan terulang lagi?
Kembali Yujin merasa tak percaya diri, ia senior tapi kurang begitu dianggap fans Kep1er.

Lamunan Yujin terhenti saat seseorang menggenggam tangannya, Yujin langsung melirik siapa pelakunya.

"Kenapa ngelamun? Udah jangan mikir macem-macem." Ucap seseorang yang ternyata Xiaoting.

"Ko di sini? Nanti Chaehyun nyariin kamu lagi." Jawab Yujin dengan melepaskan genggaman tangannya.

"Mau bilang ke mereka tentang hubungan kita? Supaya mereka bisa lebih menghargai kita lagi." Tanya Xiaoting dengan kembali menggenggam tangan Yujin.

"Jangan gila kamu Ting, bisa jatuh pasaran kamu dimata mereka." Jawab Yujin, entahlah Yujin masih merasa minder dengan kekasihnya.

"Maksud kamu apa?!" Nada Xiaoting meninggi, ia tak suka mendengar ucapan Yujin.

"Ga tau, banyak banget yang suka sama kamu, deketin kamu bahkan sekarang Shipper kamu sama Chaehyun udah banyak. Apa aku segitu ga pantes buat kamu? Apa karena aku idol gagal jadi mereka ga mau shipperin kita?" Yujin akhirnya menumpahkan isi hatinya yang sejak tadi ia tahan, Yujin menangis dalam pelukan Xiaoting.

Sakit sekali hati Xiaoting mendengar semua keluhan kekasihnya itu, Xiaoting harus melakukan sesuatu agar Yujin tak merasa minder, agar Yujin tak terus terluka.

"Kamu terbaik, kamu jangan mikir macem-macem. Please udah nangisnya sayang. Aku sakit liat kamu gini." Xiaoting memeluk Yujin dengan erat tak peduli dengan member lain yang mungkin akan melihat mereka berdua. Terserah apa pandangan mereka semua terhadap Xiaojin  karena Xiaoting sangat mencintai Yujin.

Mobil akhirnya berhenti dan Yujin langsung melepaskan pelukan Xiaoting, menghapus air matanya dan membereskan pakaiannya. Satu persatu turun dari mobil dan masuk ke dalam studio foto, Xiaoting langsung menggenggam tangan Yujin, tak peduli Yujin menolak tapi Xiaoting terus menggenggamnya.

"Cie gandengan terus kaya mau nyebrang." Celetuk Hikaru menggoda kedua member tertuanya itu.

"Ga masalah, namanya sama pacar sendiri." Jawab Xiaoting yakin di depan semua member.

Sedangkan yang lain hanya diam membeku dengan menatap kedua manusia yang sedang bergandengan tangan. Yujin langsung kaget karena kekasihnya itu membuka hubungan mereka berdua.

"Aku dan Yujin sepasang kekasih, jadi tak masalah kan bergandengan tangan." Lanjut Xiaoting dengan tersenyum manis meski tak ada yang menanggapi ucapannya.


Debut dihatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang