Begitu indah ciptaan Tuhan yang hadir dikehidupan gadis cantik mermarga Shen ini, ia benar-benar bersyukur karena bisa bertemu dengan gadis cantik dan baik hati seperti kekasihnya, Xiaoting beruntung memiliki Yujin begitupun sebaliknya. Xiaoting tersenyum lalu mengecup bibir kekasihnya yang masih terlelap dalam mimpinya itu. Mereka masih dalam balutan selimut karena masih bergulung di kamar, jam masih menunjukan pukul 5 pagi dan Xiaoting sudah membuka matanya.
"Cantik banget sih sayangnya Oting, nambah cantik kalau ga pake baju gini." Gumam Xiaoting dengan mengintip sedikit ke dalam selimut. Ya mereka memang masih bertelanjang setelah pergulatan panas tadi malam.
Mata Xiaoting menangkap sesuatu, ponsel Yujin sejak tadi bergetar, karena sudah saling percaya dan mengizinkan satu sama lain membuka akhirnya Xiaoting mengambil ponsel Yujin dan membuka kakao talknya. Xiaoting menggeram kesal karena banyak sekali yang mendekati kekasihnya, yang paling membuat Xiaoting marah adalah pesan yang baru saja masuk yaitu pesan dari Caibing, untuk apa lagi Caibing mendekati Yujin apakah kenyataan jika Yujin sudah menjadi miliknya belum bisa Caibing terima?
Xiaoting lalu membalas pesan Caibing agar Caibing diam dan tak mengganggu Yujin lagi.
Sejujurnya Xiaoting tak mau pertemanannya dengan Caibing rusak, namun jika itu menyangkut Yujin apapun akan Xiaoting lakukan termasuk kehilangan teman. Toh mereka sudah tak tinggal bersama seperti saat di Gp999, jika nanti kembali ke China pun mereka belum tentu bertemu.
"Ko ada manusia modelan gini, udah ninggalin tapi ga tau diri. Pusing banget ngadepinnya. Ya Tuhan semoga Yujin ga berpaling ke dia lagi." Gumam Xiaoting dengan menatap wajah Yujin.
Xiaoting menjadi panik dan tak karuan, dulu Yujin terlihat sangat menyukai Caibing, ia takut jika Yujin diam-diam masih mencintai dan menyukai Caibing hanya saja tak enak dengan Xiaoting. Dari pada jadi beban pikiran lebih baik mencari kenikmatan, begitu pikir Xiaoting.
Xiaoting menarik selimut yang menutupi badan Yujin dengan perlahan, ia dekatkan wajahnya pada dada kekasihnya itu, dengan senyum jahil Xiaoting melumat puting Yujin dan menyusu dengan pelan, setidaknya akan sedikit mengobati kekesalan karena Caibing tadi. Namun sial bagi Xiaoting ia malah trun on, lumatan dan jilatan di puting Yujin kini semakin cepat dan tangannya meremas payudara sebelah milik Yujin.