26

354 62 40
                                    

Pagi hari mereka semua sudah berkumpul untuk melakukan pemeriksaan, mereka semua hanya terdiam dengan pikiran masing-masing salah satunya mereka takut dinyatakan positif virus Codot. Yujin yang menyadari semua adiknya diam lalu berpikir bagaimana cara agar mereka bisa kembali ceria.

Yujin lalu pergi ke dapur menghampiri Shiro yang memang sedang memasak, ia langsung membantu Shiro agar lebih cepet selesai. "Kita harus melakukan sesuatu supaya mereka ga sedih terus." Bisik Yujin karena tak mau didengar yang lain.

"Ternyata beban berat ya Eonnie jadi kita, meski kita sedih tapi harus terlihat kuat di depan mereka bahkan kita harus menghibur mereka semua." Jawab Shiro dengan muka terlihat sedih.

"Ya itulah kewajiban Leader dan Co-leader Shiro, kita harus bisa menjaga mereka, menguatkan mereka soalnya kalau kita sedih siapa yang mau nguatin mereka semua. Kamu jangan sedih ya, kita bareng-bareng saling menguatkan." Yujin mengelus kepala Shiro karena hanya dia yang terlihat kuat, sejujurnya Shiro cukup rapuh sama seperti yang lain.

Di sisi lain mata Elang seseorang sedang menatap tak suka interaksi kedua pemimpin Kep1er itu, ia mengepalkan tangannya karena terbakar api cemburu, bisa saja Xiaoting  berdiri dan menarik Yujin untuk berjauhan dengan Shiro namun tak mungkin ia lakukan karena akan membuat situasi menjadi tak nyaman.

Shiro yang baru saja mengambil piring menyadari jika Xiaoting menatap penuh kekesalan padanya, namun Shiro tak menanggapi itu karena ia tau memang Xiaoting itu pencemburu.

"Eonnie... Mataku kelilipan." Shiro langsung menarik-narik baju Yujin.

"Eh ko bisa? Sini Eonnie tiup." Yujin langsung mendekatkan wajahnya pada wajah Shiro membuka sedikit mata Shiro dan perlahan meniup mata Shiro.

"Udah, masih sakit ga?" Tanya Yujin dengan menatap Shiro yang sedang berusaha membuka matanya.

"Ah Eonnie makasih, udah ga ada ko debunya." Shiro langsung memeluk Yujin dengan terus mengucapkan terimakasih, terlihat berlebihan memang namun Yujin tak mempermasalahkan semua itu.

Xiaoting semakin terbakar api cemburunya, ia hendak berdiri dan menghampiri Yujin namun dengan sigap Hiyyih menahan tangan Xiaoting, Hiyyih menggelengkan kepalanya memberitahu Xiaoting agar tak melakukan hal bodoh atau marah-marah karena cemburu.

"Nanti saja, Jiejie duduk." Bisik Hiyyih karena ia tau apa yang akan dilakukan Xiaoting, jelas Xiaoting akan melabrak kekasihnya di dapur.

"Yarobun makanan sudah siap, ayo makan." Yujin dengan ceria memanggil member lain, ia harus terlihat tetap bahagia dan ceria.

Semua orang langsung menghampiri Yujin dan Shiro di meja makan, Xiaoting lebih dulu berjalan karena ia ingin duduk di samping Yujin namun Yujin justru malah dengan sengaja menghindar dan akan pergi ke kursi sebelah dekat dengan Hiyyih.

"Duduk!" Ucap Xiaoting dengan tegas. Mau tak mau Yujin langsung duduk di samping kekasihnya itu.

Mereka semua makan dengan keheningan tak seperti biasanya, Yongeun, Dayeon dan Hikaru hanya diam padahal biasanya mereka selalu ribut, meributkan apapun itu. Xiaoting diam-diam menggenggam tangan Yujin yang berada di bawah, Yujin yang merasa tak nyaman langsung melepaskan dan menarik tangannya untuk ia simpan di atas meja. Sejujurnya Yujin masih malu dan kecewa atas sikap Xiaoting kemarin. Yujin merasa tak punya harga diri karena ditolak oleh kekasihnya saat ingin mengajak bercinta, segala pikiran buruk hinggap di kepala Yujin, mungkin Xiaoting bosan, mungkin Xiaoting malas, mungkin Xiaoting tak membutuhkannya lagi, mungkin Xiaoting menyukai gadis lain, itulah yang ada dalam pemikiran Yujin.

Ponsel Yujin bergetar dan ia melihat ada pesan masuk dari manager Oppa, ia mengatakan tim kesehatan sedang dalam perjalanan dan akan segera sampai.

Debut dihatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang