~happy reading~
Kini Elsa dan Satrio sudah berada dikamar mereka masing masing , namun Elsa yang bosan karena tidak ada cemilan di kamar nya pun keluar dari kamar menuju ruang tengah tempat Nita berada .
"Ma , Elsa pamit keluar ya ."
"Mau kemana sa? Ini udah malam loh."
"Mau ke minimarket ma ,beli cemilan." Cengir Elsa .
"Hmmm, yaudah deh mama bolehin asal bareng Satrio ya ."
"Elsa bisa sendiri kok ma , lagian minimarket dekat ."
"Ga ada penolakan, mama panggil Satrio dulu !"
Nita bangkit dari posisinya yang semula duduk dan berjalan kearah kamar Satrio .
"Tok...tok...tok..." Tak berapa lama terbuka lah pintu dan menunjukkan seorang pria tampan dan tinggi berdiri disamping pintu .
"Kenapa ma? " Tanya Satrio.
"Kamu temenin Elsa keminimarket ya , dia mau beli cemilan ."
"Kan dia bisa sendiri, Satrio juga lagi belajar ma ." Balas Satrio .
"Pokoknya mama tidak terima penolakan, kamu temenin dia , ini udah malam !" Tegas Nita lalu pergi meninggalkan Satrio .
Akhirnya dengan terpaksa Satrio menemani Elsa ke minimarket . Minimarket terletak tak jauh dari rumah Satrio hanya perlu memakan waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke minimarket .
Disepanjang perjalanan menuju minimarket tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut keduanya, mereka sama sama sibuk dengan kegiatannya masing masing.Hingga sampailah mereka di minimarket .
Elsa sibuk berbelanja semua cemilan yang disukainya hingga ia tak sadar ada seseorang yang memperlihatkan nya sedari tadi .
"mmmmm tinggal ice cream ." Monolog Elsa .
"Elsa " suara itu tak asing ditelinga Elsa , Elsa menoleh dan benar saja orang yang memanggil nya adalah orang yang sangat dikenalnya .
"Lo ngapain disini ? " Tanya seorang pria berhodie hitam .
"Harusnya gue yang nanya lo ngapain kesini , bukannya dari sini kerumah Lo jauh banget ya ?" Balas elsa .
"Gue pindah kesini ."
"Berarti keluarga lo juga ada disini ?" Tanya Elsa .
"Bukan ,gue doang yang pindah , gue bosan disekolah karna lo Pindah sekolah,jadi gue juga mutusin buat pindah juga ."
"Ohhh, terus Lo pindah sekolah kemana ?"
"Gue pindah ke SMA Kusuma, besok hari pertama gue . Btw lo ngapain disini ?"
"Lah , rumah yang gue tempati dekat sama minimarket ini , gue juga sekolah di SMA Kusuma ." Balas Elsa.
"Berarti kita satu sekolah dong." Ucap mereka bersamaan , lalu mereka berpelukan.
"Ekhmm." Tiba tiba Suara seseorang mengagetkan mereka berdua.
"Mesra mesraan gak ngenal tempat ." Ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka berdua .
"Dasar manusia gila !" Umpat Elsa pada Satrio .
"Lo kenal dia sa?" Tanya pria yang bernama Axel .
"Kenal . Gue tinggal dirumah dia , papa dia teman nya papa gue ." Kemudian hanya dibalas anggukan oleh Axel
"Yaudah gue pulang dulu , soalnya gue udah ditungguin sama dia , bye sampai jumpa besok." Pamit Elsa .
"Bye."
"Njir dompet gue tinggal dirumah , gimana gue mau bayar .Satrio dimana ya ?." Tanya Elsa dalam hati , pandangan nya menyapu setiap sudut minimarket dan berhenti disudut minimarket .
Elsa yang sudah mendapati Satrio disudut pun berjalan kearah nya .
"Satrio , gue boleh minjam duit Lo?"Satrio tidak menanggapi perkataan Elsa tadi dan tetap sibuk memilih minuman jenis minuman yang akan dibelinya .
"Woy gue lagi ngomong, pelit bat sih lu." Satrio tetap tak menanggapi Elsa .
Okay Elsa akan menurunkan harga dirinya demi beberapa cemilan kesukaan nya .
Elsa pun menarik ujung Hoodie Satrio "Satrio , pinjemin gue duit dong , soalnya dompet gue ketinggalan ,janji deh nanti gue balikin pas sampai rumah ,gue tau Lo itu orangnya dermawan , lo juga ganteng dan baik , jadi pinjemin gue duit ya ." Elsa menunjukkan Popy eyes nya dan Sungguh kali ini Satrio sangat ingin tertawa .
Satrio menarik sudut bibirnya hingga membentuk senyuman indah yang jarang terlihat diwajahnya bahkan Elsa belum pernah melihat nya .
Elsa membulat kan bola matanya "What!!!!!! Lo senyum ? " Elsa kaget ,baru kali ini ia melihat senyuman itu .
Satrio yang sadar pun kembali menormalkan raut wajah nya seperti semula 'datar'.
"Lo kalau senyum ganteng banget sumpah gak boong, tapi kalau lo senyum terus nanti gue bisa meninggoy dengan estetik , soalnya terlalu tamvan untuk dilihat ." Ucap Elsa ceplas ceplos.
"Jadi lo mau kan pinjemin gue duit ." Lanjut Elsa sambil mengedipkan ngedipkan matanya .
"Hmmm."
***
Elsa mengetuk pintu kamar Satrio yang tepat disamping kamar nya .
Namun tak kunjung dibuka , Elsa akhirnya nekat untuk masuk kedalam kamar Satrio yang berlatar putih dengan wangi parfum maskulin .
"OMG kamar Satrio bagus banget , rapi gak kayak kamar gue , wangi banget kamar nya ." Ditengah kesibukan Elsa memandangi kamar Satrio .
Terdengar lah bunyi pintu kamar mandi terbuka menunjukkan seorang lelaki dengan handuk yang dililitkan di pinggangnya , dan tampaklah dada nya yang terlihat bidang dengan otot otot sixpack nya ditambah rambut yang basah menunjukkan kesan seksi Dimata Elsa .
Tanpa sengaja Elsa membulatkan matanya dan mulutnya terbuka lebar membentuk huruf O .
"Ini pangeran datang dari mana ,astagaaaa macho banget , rambutnya itu astagaaa!!!!!!" Gumam Elsa dalam hati dengan jantung ketar ketir .
Satrio yang merasa ada yang memperhatikan nya pun mulai menyapu pandangan nya di setiap sudut kamarnya tampaklah seorang gadis yang duduk di meja belajar nya dengan mulut menganga .
"Shittttt!!" Satrio menatap tajam pada gadis yang masuk kekamarnya tanpa izin dari nya .
Namun yang ditatap tak kunjung sadar dari haluan nya .
"Ngapain masuk kekamar gue ??!" Tanya Satrio dengan wajah datar nya , namun yang ditanya tak kunjung sadar dari lamunannya .
Satrio yang mulai sadar kemana pandangan gadis itu pun merasa risih . Ya Elsa masih memandangi otot otot perut sixpack nya .
Satrio akhirnya mengalah dan kembali masuk kedalam kamar mandi nya , kali ini ia belajar dari pengalaman, ia tak akan keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk saja .
Tak berselang beberapa lama Akhirnya Satrio keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah terpasang lengkap ditubuhnya .
Namun tak mendapati ada Elsa disana , gadis itu telah kabur setelah melihat aurat Satrio .
Satrio merasa kesal karena baru kali ini ada gadis yang masuk kekamarnya dan dengan tanpa bersalahnya melihat tubuhnya tanpa berkedip .
Satrio merasa dirugikan karena Elsa melihat perut sixpack nya.Jangan lupa tinggalkan jejak like and komen nya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally in Love
Teen FictionLagi dan lagi! Ditinggal pergi karena kesibukan orang tua sudah menjadi hal yang biasa bagi Elsa . Namun beda hal nya jika ia ditinggal pergi karena perihal pekerjaan , dan dipaksa tinggal bersama keluarga sahabat papanya . "Satu Minggu ? Elsa sa...