chapter 9

25 12 20
                                    

Happy reading

***
Pagi ini Satrio datang lebih awal kesekolah , alasannya sih Satrio ada urusan dengan anak OSIS lainnya .

Sementara itu dengan Elsa , tentu ia sangat kesal pada Satrio. Satrio sudah lebih dulu berangkat kesekolah saat Elsa sedang mandi untuk berangkat kesekolah.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.40 namun Elsa masih belum sampai kesekolah . Hal ini membuat Cici dan Dela sedikit panik karena pukul 07.30 seharusnya sudah memulai pelajaran , tapi pak Didit selaku guru PKN belum memasuki kelas. Cici berulang kali menelepon Elsa , namun Elsa tidak mengangkat panggilan dari Cici

Tak berselang berapa lama masuklah pak Didit dengan kaca mata baca yang bertengger di atas kepalanya. "Selamat pagi semuanya, pagi ini saya hanya menitipkan tugas karena saya ada urusan, jadi saya akan memberikan tugas untuk kalian dari buku cetak halaman 45-80 . Silahkan diringkas dan soal soal yang tertera silahkan dikerjakan"sontak seluruh siswa dikelas itu kaget mendengar ucapan pak Didit

"Banyak banget pak , kasih diskon dong , buat apa diringkas kalau dibuku juga ada " protes Udin salah satu murid pemalas dikelas Xll-mipa2 .

"I don't care" balas pak Didin sok cuek .

"Saya tau bapak cowo paling cool disekolah ini , saya juga tau bapak itu murah hati . Dan saya yakin bapak adalah satu satunya yang paling cocok buat Bu Yuni dari pada pak Riri. Jadi saya mohon kasih diskon dong pak" bujuk Deni bestinya Udin .

Pak Udin masih tidak peduli . "Bapak mau tau rahasia bu Yuni ga pak? " Tanya Guntur murid pemalas yang duduknya paling pojok belakang . Mendengar ucapan Guntur membuat pak Didin menoleh

"Emang rahasia nya apa ?" Tanya pak Didin dengan muka pura pura tidak peduli .

"Ada deh pak ,kalau bapak mau tau nanti pulang sekolah saya chat pak . Soalnya itu rahasia cuma saya sama Bu Yuyun yang tau." Pak Didin sedikit mengerutkan dahi nya lalu mengangguk .

"Jadi ini tugas dikasih diskon kan pak ? Cuma ngerjain 5 soal aja gimana pak ?"

Pak Didin sedikit berpikir lalu mengangguk pertanda setuju . "Oke saya akan tinggal kalian , jika sudah selesai silahkan dikumpulkan dimeja saya "  setelah mengatakan itu pak Didin keluar dari kelas Xll MIPA-2 .

***
"Woy lo telat juga Xel ?" Bisik Elsa pada Axel yang saat ini sedang berada di pagar belakang sekolah.

"Ih anjir. Lo kok telat juga " balas Axel kaget karena mendapati Elsa berada dibelakangnya .

"Iya anjir. Cepetan naik biar gue juga naik "

"Ga. Lo duluan lah, biar gue bantu dari sini " balas Axel lalu diangguki oleh Elsa .

Elsa dan Axel akhirnya berhasil lolos dari pagar belakang sekolah , misi berikutnya adalah mereka harus sampai kekelas tanpa sepengetahuan guru guru . Mereka mengendap ngendap hingga sampai didepan kelas mereka, semua murid Xll MIPA-2 kaget melihat mereka berdua sama sama telat dan sama sama masuk kedalam kelas dengan mengendap ngendap .

"Akhirnya kita selamat Xel" ucap Elsa dengan napas memburu karena memanjat pagar dan lari hingga sampai kekelas mereka .

"Iya tapi seru kan " balas Axel sambil tertawa dan diangguki oleh Elsa .

Sementara itu teman teman sekelas mereka sangat bingung melihat keakraban Elsa dan Axel . Karena ini adalah hari kedua Axel disekolah ini, tapi sudah seperti sangat akrab dengan Elsa  . "Kalian pacaran ?" Tanya Cici yang sudah tak sabar bertanya dari semalam.

Mendengar pertanyaan itu Elsa dan Axel sontak kaget , mereka baru sadar kalau mereka sedari tadi sudah diperhatikan oleh semua orang yang berada dikelas itu tanpa terkecuali .
"Kalian pacaran ya ?" Tanya Dela mengulangi pertanyaan yang dilontarkan oleh Cici tadi .

"Ha? Engga kok engga " jawab Elsa yang masih berada di pintu kelas .

"Jadi kok bisa seakrab itu?" Tanya Cici

"Axel itu sahabat gue. Yakan Xel " Axel melihat Elsa lalu mengangguk "iya kita itu sahabatan" lanjut Axel lalu merangkul Elsa sambil tersenyum .

Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh Cici dan Dela, namun pertanyaannya ditunda dulu , mereka bisa bertanya pada Elsa secara pribadi tidak perlu didepan teman sekelas yang lain.

Elsa berjalan letih menuju kursi nya yaitu disebelah Samuel "hai Samuel" sapa Elsa dan hanya mendapat tatapan biasa dari Samuel.

"Lo ngerjain apa? " Tanya Elsa pada Samuel saat Samuel mengerjakan tugas yang diberikan pak Didin

"Tugas" balas Samuel tanpa menoleh pada Elsa

"Tugas apa?"

"Tugas PKN" jawab Samuel lagi

"Oh" Elsa hanya ber 'oh' ria tanpa berniat mengerjakannya.

"Lo ga ngerjain?" Tanya Samuel pada Elsa.

"Engga deh gue males" Elsa lalu tidur dengan posisi kepala di atas meja .

***
Bel pulang berbunyi Elsa membereskan peralatan tulisnya dan memasukkan nya kedalam tas, saat sudah beres ternyata Axel sudah menunggu nya "kita pulang bareng yok" ajak Axel sambil menggandeng tangan Elsa seperti anak kecil.

Axel memang seperti itu jika bersama Elsa. Jika bersama Elsa Axel akan bertingkah seperti anak anak dan tidak tau malu. Tapi jika bersama orang lain Axel tidak tertarik untuk banyak tingkah dan jika didepan umum Axel akan bertingkah seperti orang yang dewasa .

"Elsa bareng gue!" Satrio memandang Axel dengan raut datarnya

"Gue dah duluan bos" balas Axel pada Satrio

"Dia udah janji sama gue " Elsa menatap Satrio bingung "janji apa?" Tanya Elsa polos

"Utang lo sebulan!" Elsa mencoba memahami maksud Satrio setelah beberapa detik kemudian barulah Elsa paham

"Ohhh iya iya utang gue yang di minimarket? Nih gue bayar" Elsa hendak mengeluarkan dompetnya dari saku tas nya namun tangan nya sudah terlebih dahulu ditarik oleh Satrio .

"Woi, lo gila ya main narik narik tangan anak orang? " Teriak Elsa kesal

"Diem lo" dua kata yang keluar dari mulut Satrio sangat membuat Elsa kesal berkali kali lipat .

***
Setelah Elsa dan Satrio berada didalam mobil, Elsa sudah bersiap siap mengeluarkan api yang ada dalam dirinya . "Lo kenapa narik narik gue sih?"

"Lo bodoh" balas Satrio cuek

"Lo yang bodoh! Lo bilang utang, ya gue keluarin duit gue dulu. "

"Lo pikun?" Tanya Satrio kesal.

"Lo kalau ngomong jangan singkat singkat kenapa sih ? Gue ga ngerti !"

"Utang lo itu nurut sama gue selama sebulan! "

"Ha? Kapan gue buat perjanjian begitu ? " Satrio tidak menjawab lagi. Satrio melajukan mobilnya keluar dari area sekolah .

Setelah baca jangan lupa tinggalkan like and komen

Accidentally in Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang