Happy reading!
Hari libur tiba, Elsa bangun lebih awal dari biasanya. Setelah selesai mandi dan mengganti pakaian, Elsa turun dari kamarnya dan mendapati Nita sedang memasak makanan untuk sarapan mereka.
"Ma, Elsa bantu ya."
"Ah..kamu ternyata sa. Kamu pandai masak?" Tanya Nita dengan ramah.
Elsa menggelengkan kepalanya, ya karena Elsa memang tidak pandai masak. "Yaudah sini mama ajarin."
Kali ini Elsa merasa sangat senang, Karena baru kali ini Elsa belajar memasak. Selama dia tinggal bersama kedua orang tua nya, Elsa tidak pernah mendapat perhatian seperti ini. kedua orang tua nya selalu sibuk bekerja dan tidak pernah menyempatkan waktu luang untuk Elsa.
"Ma, garamnya segini udah cukup?" Tanya Elsa saat akan menuangkan garam kedalam masakan mereka.
"Kurangi dikit lagi sa." Elsa mengangguk lalu mengurangi garam yang akan dituangkan nya.
"Gimana disekolah sa?" Tanya Nita tiba tiba sambil mengaduk masakannya.
"Baik ma." Jawab Elsa.
"Gimana nilai kamu? Amankan?" Elsa menyunggingkan senyum paksanya lalu bersiap untuk mengatakan bahwa nilainya remedial.
"Ulangan MATEMATIKA 25." Bukan Elsa yang menjawab namun Satrio yang datang entah dari mana dan membocorkan rahasia Elsa.
Elsa membelalakkan matanya. "Yang ditanya itu gue bukan Lo!" Kesal Elsa.
"Gue cuma ngasih tau" balas Satrio lalu berjalan kemeja makan untuk mengambil segelas air putih,karena Satrio baru saja pulang joging pagi
"Udah-udah,Jangan ribut. Elsa kalau misalnya nilai nya rendah bisa belajar bareng Satrio, kan satu rumah, ga usah segan segan kalau mau minta ajarin Satrio." Ujar Nita dengan lembut.
"Yakan sat? Kamu mau kan bantu Elsa belajar Matematika." Tanya Nita pada anaknya.
"Ah... Ga usah ma, Elsa bisa belajar sendiri kok."
"Kalau ada teman belajar lebih semangat loh sa, percaya deh sama mama."
Tiba tiba Elsa teringan janjinya untuk belajar bersama Axel "Ma...Temen Elsa boleh dateng kesini belajar bareng Elsa?" Tanya Elsa pada Nita, bagaimana pun dia harus izin dulu pada pemilik rumah yang ditempati nya saat ini.
"Boleh dong, Ini juga rumah kamu loh, sekalian aja belajar bareng Satrio, Yakan sat." Nita terus saja menyangkut pautkan nama Satrio sedari tadi.
"Satrio ga mau ganggu mereka." Jawab Satrio datar.
"Temen Elsa kan temen kamu juga. Lagian Elsa ga keberatan yakan Sa?"
"Hah.. ohh iya ma, Elsa ga keberatan kok." Jawab Elsa. Sebenarnya dia masih kesal pada Satrio karna mama Nita tau bahwa ia remedial matematika bukan dari Elsa.
"Nah gitu dong, kalau kalian damai mama kan jadi seneng. Mama keatas dulu ya manggil papa biar sarapan."
Setelah Nita lebih dulu meninggalkan dapur, Elsa menatap Satrio dengan tatapan permusuhan. Satrio yang tidak peduli malah pergi juga meninggalkan dapur.
***
Axel sampai didepan rumah Yang ditempat oleh Elsa yaitu rumah Satrio. Setelah turun dari motor miliknya, Axel menekan bel yang berada disebelah pintu rumah Satrio.Ting....
Elsa bangkit dari duduknya ketika mendengar suara bel dibunyikan dari luar, Elsa yakin itu adalah Axel.Elsa berdengus"Lo hobi banget sih ngaret."
"Dijalan macet, makanya gue telat." Jawab Axel.
"Satrio mana sa?" Tanya Axel yang kini sudah duduk di sofa ruang tamu.
"Mungkin belajar dikamarnya."
"Yang lain?" Tanya Axel lagi.
"Mama arisan, papa kerja." Axel sontak tertawa terbahak bahak ketika mendengar jawaban Elsa.
"Cie... Belum jadi menantu udah panggil mama, papa. Aku mah apa atuh." Ejek Axel sambil tertawa.
"Lo tau ini?" Elsa menunjukkan kepalan tangannya didepan wajah Axel.
"Ampun mba jago!!"
"stres akut lo setelah putus ama Sera."
"Jangan bawa bawa nama dia lagi gue badmood nih?" Axel tampak merajuk.
"Ga peduli gue." Elsa lalu duduk disamping Axel dan mulai membuka buku yang sangat disukai oleh siswa yaitu buku MATEMATIKA.
"Xel. Kita mau belajar matematika,tapi kita sama sama ga ngerti." Bisik Elsa.
"Iya juga sih. Apa perlu kita panggil ayang Satrio?" Tanya Axel dengan wajah serius nya.
"Ayang-ayang matamu. Udah ga usah panggil dia, gimana kalau kita panggil Samuel?" Tanya Elsa.
"Nah ide bagus!"
"Eh, tapi Satrio sama Samuel kaya nya ga akur deh. Soalnya setiap gue nanya tentang masalah mereka, gue langsung dicuekin." Elsa mulai bergibah.
"Yaudah gimana kalau kita kerumah Samuel? Itung itung dapet makanan gratis, sekalian liat liat rumahnya." Elsa tampak berpikir sejenak lalu menganggukkan kepalanya.
"Bentar gue kasih tau Satrio dulu." Elsa lalu bangkit dari duduknya dan menaiki satu persatu tangga menuju kamar Satrio.
"Satrio!!!" Teriak Elsa sambil menggedor gedor pintu kamar Satrio.
Satrio yang merasa terganggu dengan suara gedoran pintu pun berjalan menuju pintu kamarnya dan membukakan pintu.
Setelah pintu kamar Satrio terbuka, Satrio melihat Elsa yang sedang berdiri didepan pintu kamarnya dengan senyum manisnya.
"Apa?"
"Itu... Gue boleh ya pergi bareng Axel kerumah Samuel buat belajar bareng." Bagaimana pun Elsa harus tetap izin pada Satrio, karena Nita sedang tidak di rumah.
Satrio mengangkat sebelah alisnya."bukannya belajar disini?"
"Gue sama Axel sama sama ga ngerti, jadinya kita mau kerumah Samuel." Satrio sedikit kesal, entah mengapa Satrio pun masih tidak tau.
Sebenarnya Satrio ingin menawarkan dirinya untuk membantu Elsa namun rasa gengsi Yang ada padanya mengalahkan niat nya.
"Terserah."Elsa lalu tersenyum senang "gue pergi dulu ya . Jangan lupa kasih tau mama!" Tanpa menunggu jawaban satrio, Elsa langsung berlari menuruni tangga dengan semangat.
Satrio sedikit melangkah maju, dan dari lantai atas dia dapat melihat ada Elsa yang sedang bercengkrama dengan Axel sambil merapikan peralatan belajar mereka.
Tak mau berlama lama Satrio lalu masuk ke kamarnya dan membanting pintu kamar cukup keras hingga Elsa dan Axel yang berada diruang tamu menatap kearah kamar Satrio.
"Cowo Lo kenapa? "
"Ga tau gue, mungkin lagi dapet dia." Balas Elsa tanpa memedulikan kalimat Axel.
Setelah membaca jangan lupa tinggalkan jejak like and komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally in Love
Teen FictionLagi dan lagi! Ditinggal pergi karena kesibukan orang tua sudah menjadi hal yang biasa bagi Elsa . Namun beda hal nya jika ia ditinggal pergi karena perihal pekerjaan , dan dipaksa tinggal bersama keluarga sahabat papanya . "Satu Minggu ? Elsa sa...