Happy reading!
Motor yang dikendarai oleh Axel berhenti disebuah bangunan besar dan mewah, bercat putih dan terlihat elegan, namun terlihat sepi dari luar.
"Sa, ini beneran alamatnya Samuel?" Tanya Axel seperti tidak yakin.
"Kata Cici ini beneran alamatnya Xel, kita coba tekan bel aja." Elsa dan Axel yang sudah berdiri tepat didepan pintu rumah Samuel pun menekan bel yang berada disebelah kiri pintu rumah Samuel.
Tak menunggu berapa lama, pintu dibukakan oleh seorang perempuan tua. Perempuan tua itu sedikit kebingungan. "Nyari siapa tuan,non?" Tanya perempuan tua itu pada Axel dan Elsa.
"Kita temennya Samuel mbok, Samuel nya ada?" Tanya Elsa dengan hati hati.
"Ohhh silahkan masuk non, Saya panggil Samuel dulu." Perempuan tua itu mempersilahkan Elsa dan Axel untuk memasuki rumah Samuel.
Saat Elsa dan Axel masuk kedalam rumah Samuel, Elsa sedikit tertegun karena rumah ini seperti familiar baginya, namun Elsa tak dapat mengingat dimana dia pernah melihat rumah ini.
Elsa dan Axel duduk di sofa yang sudah disediakan diruang tamu Samuel. Tak berapa lama Samuel turun dari kamarnya yang berada dilantai dua untuk menemui Elsa dan Axel.
Sebelumnya Elsa dan Axel belum membuat janji pada Samuel untuk datang kerumahnya ,maka dari itu Samuel sedikit kaget saat mendengar bahwa Elsa dan Axel datang kerumahnya.
"Hai!! Kita datang kerumah lo buat belajar bareng,lo ga keberatan kan? " Tanya Axel.
"Sebenarnya tadi kita belajar cuma berdua ,tapi kita sama sama ga ngerti. Jadinya gue sama Axel kerumah lo buat ngajak belajar bareng." Elsa menjelaskan dengan detail.
Samuel tampak berpikir sejenak lalu menganggukkan kepalanya. "belajar apa?"
"MATEMATIKA" jawab Elsa dan Axel bersamaan.
Samuel mengangguk lagi lalu duduk disamping Elsa. "Kalian ga ngerti dibagian mananya?" Tanya Samuel.
"Kalau gue sih semuanya." Elsa tampak tak tau malu mengatakannya.
Samuel menggelengkan kepalanya, sangat tidak percaya ketika soal semudah ini sangat sulit bagi Elsa. "Lo ga minta ajarin Satrio?" Tanya Samuel tiba tiba.
"Gue takut dia ga mau ngajarin kita berdua. Yakan Xel."
"Gue sih gatau. Lo kan belum nanya dia" Axel tampak tak mau diajak kerja sama.
"Sam, makanan dirumah lo banyak kan? Bagi dong, gue lagi laper nih." Ujar Axel tak tau malu.
"Xel!! Lo malu maluin sumpah. Dirumah lo juga kan banyak makanan astaga." Elsa tampak kaget melihat tingkah Axel yang sangat tidak tau malu.
"Beda sa. Makanan gratis jauh lebih enak."
"Gue panggil mbok Siti dulu ya" jawab Samuel.
"Ga usah gue ambil sendiri aja, kasian mbok Siti." Axel lalu berdiri dari duduknya menuju dapur setelah mendapat anggukan dari Samuel.
"Axel fiks lo ga tau malu!" Cetus Elsa.
Setelah mengatakan itu, Samuel menarik buku cetak matematika yang dibawa Elsa didalam tasnya.
"Lembar jawaban ulangan Lo mana?" Samuel bertanya pada Elsa, dan Elsa pun mengeluarkan lembar jawaban ulangan matematika nya.
Samuel mengambil kertas itu dan memperhatikan setiap jawaban yang ada didalam kertas itu. "Lo ga pernah belajar?"
Elsa menggelengkan kepala nya. Sebenarnya Samuel kaget melihat nilai serta jawaban yang tertera didalam kertas ulangan milik Elsa, nyaris salah semua. Seumur-umur Samuel belum pernah mendapatkan nilai segitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally in Love
Teen FictionLagi dan lagi! Ditinggal pergi karena kesibukan orang tua sudah menjadi hal yang biasa bagi Elsa . Namun beda hal nya jika ia ditinggal pergi karena perihal pekerjaan , dan dipaksa tinggal bersama keluarga sahabat papanya . "Satu Minggu ? Elsa sa...