Jarum pendek benda bulat itu di pertengahan satu-dua
Jarum panjangnya enam garis lagi ada di enam
Aku empat kali enam puluh detik ke depan pasti terlelap
Sebab mata ku sudah tinggal lima watt
Tiga kali enam puluh detik yang berharga
Aku merangkul guling, ia kesepian sekali padahal ada aku di sampingnya
Dua kali enam puluh detik yang berharga
Anda sudah saya lukis di jantung saya
Melebur dalam tiap detaknya
Mengalir di sepersekian mili darah saya
Anda, baik-baik saja kan di sana?
Satu
Nyatanya aku keliru, lagi.
Bukan empat kali enam puluh detik aku terlelap
Di enam puluh detik ketiga aku tepar,
Maaf,aku hanya bisa terjaga hingga 01:27 dini hari
Aku tunggu kamu di 01:27 hari berikutnya ya?
Tak usah risau,
sebab aku adalah orang yang tak pandai pergi

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Candu
Poetry❝Setiap kita adalah puisi, tak hirau balada, satire, ode, romansa sekalipun. Kitalah sajak sejuk terlampau berharga untuk dikucilkan ❞ _____ ©R R e D