#4 Kertas

245 9 0
                                    


Aku  saksi meski itu tangis atau tawa
Saat kau mengukir sesuatu padaku
Kemudian meletakkanku disebuah amplop
Lalu berpindah tangan

Akulah yang menemani
Memang tak sehangat senyumannya
Memang tak seindah matanya
Memang tak secandu dirimu padanya
Setidaknya aku yang terus bersamamu bukan?

Kau yang terlalu bodoh atau bagaimana?
Seharusnya dengan aku yang dikembalikannya lagi padamu
Kau bisa mengerti; kau tidak penting

Akulah yang mengetahui
Betapa besar inginmu diriku disimpannya di tempat terbaik
Aku sudah bilang mustahil
Tapi kau masih selalu mengirimiku padanya

Akulah yang kau remuk
kau jatuhkan di genangan air saat kau merasa terlalu sedih
Aku tidak masalah
Ini tentangmu
Apalah aku? Hanya benda mati tipis berwarna putih

Saranku,
Mulailah ukir tulisan pada diriku dengan kebahagiaan
Agar aku terus menjadi temanmu
bukan sampah yang menjadi bubur di air parit karena kau buang
bukan sampah yang tertanam bersama tanah lalu terurai karena kau campak

Aku ingin kau bahagia
Tanpa mengukir tulisan tentang sumber rasa sakit pada diriku

Karena aku hanya benda mati
Yang kau letak ditumpukan buku pelajaranmu
Lalu kau rengkuh di titik-titik kebahagiaanmu
Dan kau remuk di titik-titik terhancurmu

_______

09.06.19
-RReD

Sajak CanduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang