Hanya semoga yang bisa kurangkai
Berharap malam segera Ra'ib
Meski bulan masih setia berlatar kelam
Terarak masa terkungkung zamanBulir mutiara merembes, pun tak kuasa merangkul api
Linglung aku meminta
Bermurah hatilah sedikit
Beri tahu lisanku mesti berucap apa?
Terbekap hitungan detik
Kapan siang akan tiba?; selalu melantun seakan kalimat terakhir
Setidaknya fajar segera hadir
Aku lelah,
Malam ini membunuhku
Tak peduli sebanyak apa semogakuAku kehilangan canduku
Ia kembali mengembara setelah menyapa
Menyemogakan siang agar ia kembali pun rasanya mustahil
Sebab malam adalah karibnyaLantas larik dungu ini?
Kuharap tiba padamu, canduku
Semoga,
Semoga kau belum terlelap
Agar bisa membacanya
Lalu tertatih kembali padaku
Setelah terluka dalam pengembaraan panjangmu_________________________________________
©RReD
16.02.2019
-Ketika matahari sedang menuju peraduannya

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Candu
Poetry❝Setiap kita adalah puisi, tak hirau balada, satire, ode, romansa sekalipun. Kitalah sajak sejuk terlampau berharga untuk dikucilkan ❞ _____ ©R R e D