Aksara itu menusuk mataku
Mempertemukan kau dan aku
Lalu terukir kita di prasasti batu
Kokoh meski berubahnya waktuAku terlupa
Prasasti kita memang tak bisa rapuh meski renta
Tapi prasasti batu bisa dirata
Menjadi serpihan dengan kapak bajaKau bilang tak masalah batu
Aksara itu harus kuhafal dalam ingatan
Kelak jika prasasti kita hancur
Masih bisa merangkai aksara di batu lainKini,
Batu itu hancur
Bagian kecil dari paradoks dunia
Kau menggamit telapak tangan
Menyeka bulir bening dari mata
Mendekap tubuh dalam hangatnya pelukan
Lalu berucap; mari buat aksara di batu lainTuhan terlalu baik
Menitipkanmu lewat aksara padaku
Kala dunia tak peduli padaku yang merintik
sebab batu kita hancurAkhirnya akupun bertanya
Malaikat lewat aksara ini akankah diambil tuhan?
Dariku?
Sebab tak ada pertemuan tanpa perpisahan bukan?Tunggu sebentar
Kan kuhafal aksara kita
Hingga jika kau diambil Tuhan
Ingatan tentangmu
Tentang aksara kita
Tersimpan dalam kenangan keabadianku_______
©RReD
25.02.19

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Candu
Poetry❝Setiap kita adalah puisi, tak hirau balada, satire, ode, romansa sekalipun. Kitalah sajak sejuk terlampau berharga untuk dikucilkan ❞ _____ ©R R e D