Namjoon memasuki aula mansion,banyak keluarga besar dari ayah mau pun ibu nya,termasuk Kim Seokjin,kakak kandung nya.
"Joonie,kalau kau memang sudah di campakan oleh nya,bukan lebih baik kau tinggal bersama seokjin di amerika?." Na Jaemin,bibi nya pun kini menasehati namjoon.
Pasalnya pemuda kim ini sangat kekeuh tidak ingin pindah ke amerika.
Bukan apa apa,namjoon sudah malas berurusan dengan orang baru lagi."Aniya bibi Na,joonie tidak ingin pergi ke amerika,joonie tidak akan keluar dari mansion ini agar dia tidak bisa menemukan joonie." namjoon masih berusaha tersenyum,walau dapat dilihat dengan jelas kalau itu adalah senyuman pahit nan getir.
"Ah bibi tidak bisa memaksa mu,bahkan ibu mu saja tidak bisa,Joonie." Jaemin terkekeh pelan,keponakan nya memang keras kepala.
"Mianhae bibi Na." ujar namjoon menunduk.
"Ani,Gwenchana joonie,lagi pula jangan panggil aku bibi Na,aku sudah menikah dengan paman mu." jaemin menepuk pundak namjoon pelan dan berniat untuk menidurkan putra nya yang masih kecil,Mark lee.
"Nee bibi." namjoon tersenyum tulus.
"Joonie,hyung rindu pada joonie." seokjin merupakan pengusaha besar yang sudah mendunia,ia sudah menikah dengan salah satu pemuda bernama jung hoseok.
Dan lagi,seokjin adalah seme."Joonie juga rindu dengan hyung dan hope hyung." namjoon memang memanggil hoseok dengan sebutan 'hope hyung' namun terkadang juga memanggil dengan nama asli saja.
"Aku juga merindukan mu,bayi joonie." hoseok memang menyayangi namjoon seperti adik nya sendiri,tak heran kalau namjoon melarikan diri waktu itu,hoseok sampai menangis tak kalah heboh dari mertua nya.
"Apa kabar keponakan ku? Dia berapa bulan Joon?." tanya hoseok melihat perut namjoon yang terlihat rata.
"Entah lah hyung,mungkin 1-2 bulan,dia belum terlalu besar" namjoon mengelus perut rata nya sembari tersenyum.
Seokjin serta beberapa anggota keluarga yang lain merasa miris dan iba,kesayangan mereka di sia siakan oleh orang tidak tahu diri seperti taehyung itu adalah suatu penghinaan besar.
"Ah sudah sudah,mari makan..masakan nya sudah siap,ada sup ayam juga untuk joonie." mama nya tersenyum sembari mengusap pundak namjoon.
"Baik ma." ujar mereka,lalu menuju ruang makan.
Namjoon melihat aneka ragam masakan tersebut hanya diam,ia jadi ingin ramyeon buatan taehyung,ah anak nya ada ada saja.
"Ada apa joonie?." tanya paman nya,Kim(lee) jeno.
"Ah? a,ani paman..." namjoon langsung memakan sup nya dengan tenang sembari mengusap perut nya,berharap keinginan nya tadi sirna.
Ia juga harap sang anak mengerti bahwa mereka tidak bertumpu pada taehyung,ia ingin anak nya tahu kalau ia tidak mampu memberikan sosok 'ayah' yang nyata untuk anak nya.
"Joonie? Kau kenapa? Dari tadi melamun saja?." anak dari jaemin dan jeno yang pertama,Chenle Mengatakan hal itu dan langsung menjadi sorotan.
"Kau memikirkan nya? Joonie?." ibu nya menatap miris kepada sang anak,kasihan sekali anak nya ini,rasanya ia ingin egois dan tidak ingin membiarkan putra nya mengenal cinta..ah namun terlambat sudah.
"Ani,joonie hanya sedang kelelahan saja." namjoon tersenyum lagi,ia langsung memakan makanan nya dengan cepat,ia canggung sekali.
"Jangan makan cepat cepat begitu,nanti kau tersedak,joonie." ini jimin,kakak kedua nya.(anggap saja jimin lebih tua di banding namjoon)
"Joonie kami merasa tersakiti karena kau,lihat saja nanti,kim taehyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day - (Taejoon)
Fanfictionsepenggal kisah seorang Kim Namjoon yang tidak beruntung. akan kah semua baik baik saja? bxb 🔞mature content yang anti anti menjauh plagiat? jauh jauh setan-! sorry for typo Male-pregnant!!!(cowonya bisa hamil) Namjoon bottom Untuk part awal taejoo...