Hi, it's me.
Aku tidak tahu bagaimana cara untuk mengungkapkannya. Mungkin aku memang pengecut karena tidak bisa mengatakannya langsung kepadamu. Sehingga aku membuat tulisan ini agar kau bisa mengerti dan tidak menyalahkan dirimu sendiri. Kau bisa membenciku setelah ini.
Jujur, saat pertama kali bertemu denganmu, aku sedang berada di situasi yang buruk, dan jujur saja sampai saat ini aku masih. Dan, di saat itu juga, aku sedang menjadi orang lain. Aku berpura-pura menjadi seseorang yang sempurna agar terlihat menarik. Aku sangat tahu cara untuk membuat orang-orang terpesona, dengan tampilanku yang menarik, dengan caraku berbicara, ataupun dengan jalan pikiranku, seakan-akan aku adalah sosok impian mereka. Padahal aku hanya memoles diriku, sebaik mungkin, sehingga tidak ada yang bisa melihat bahwa di dalam sana diriku sudah hancur lebur.
Untuk beberapa saat itu terasa mudah, berbohong. Namun, lama-lama aku lelah dengan semua ini. Aku sangat ingin menunjukkan semua sifatku dan melihat apakah kamu akan tetap tinggal bersamaku setelah melihat semua sisi diriku yang kututupi darimu. Tapi, aku juga tidak ingin menunjukkan bahwa sosok idamanmu ini ternyata hanyalah seorang biasa yang mempunyai banyak baggages, banyak masalah.
Aku menyadari, tidak ada seseorang yang mau bersama dengan orang sepertiku. Karena aku sendiri juga tidak mau bersama dengan orang yang sepertiku. Munafik memang.
Oleh karena itu, lebih baik kita berhenti. Lanjutkan hidup masing-masing, aku yakin banyak yang lebih sempurna, bukan yang berpura-pura sempurna seperti aku.
Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik dariku.
Dan, jangan berpikir setelah ini kalau kamu yang salah, yang salah itu aku.
•••
Jatuh cinta itu mudah.
Tetapi mencari orang yang akan menangkapmu ketika kau jatuh itu yang sulit.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH
FanfictionDan suatu hari, aku tidak lagi menerima kabar darimu. - This is the story of us.