Melihatmu sudah bahagia bersama yang lain memang tidak mudah, tetapi pada akhirnya, aku membiarkan waktu untuk memulihkan lukaku. Aku tidak lagi berpikir tentangmu, dan setiap kali ada yang menanyakan dirimu, aku selalu menjawab pertanyaan mereka dengan jujur.
"Kami memang tidak berjodoh."
Akhirnya, mereka pun berhenti bertanya sendiri.
Aku terkadang masih merindukanmu, tetapi aku sadar kalau mengenangmu malah membuatku terus-terusan merasa seperti aku tidak layak untuk dicintai. Meskipun kamu pernah berjanji untuk mencintaiku selamanya, pada akhirnya kamu mengingkari janjimu sendiri. Aku sempat menyalahkanmu tentang membuatku seperti ini. Tetapi sekarang aku sudah merelakannya. Aku juga menemukan keyakinanku lagi, kalau aku layak untuk dicintai tetapi mungkin bukan olehmu.
Walau kamu bilang tidak akan ada yang bisa menyaingi cintamu kepadaku, aku tidak khawatir. Karena aku yakin, laki-laki di masa depanku itu bukanlah kamu. Dia akan membuatku tertawa dan bisa benar-benar mengerti aku. Dia akan menghargai aku sebagai kekasihnya. Dia akan selalu menyempatkan waktu untuk mendengarkan keluh kesahku. Yang lebih penting lagi adalah, dia akan mau untuk berusaha, dan aku juga.
Jadi, sekarang aku memutuskan, kalau mulai hari ini aku akan melupakan segala kenangan tentangmu. Karena terus mengingatmy sudah tidak lagi baik untukku, dan lebih baik aku menyiapkan diriku sebaik-baiknya untuk masa depanku. Di mana di sana tidak ada kamu lagi.
Aku hanya ingin kau tahu.
bahwa melepaskanmu,
sama sekali bukanlah keinginanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH
FanfictionDan suatu hari, aku tidak lagi menerima kabar darimu. - This is the story of us.