Kau bisa tahu benar-benar seperti apa orang itu dari cara dia meninggalkanmu.
Apakah dia merasa berat saat meninggalkanmu?
Apakah air matanya terurai dan napasnya sesak saat dia mengucapkan selamat tinggal?
Atau apakah dia meninggalkanmu tanpa mengucapkan apa-apa?
Coba pikirkan sekarang, bagaimana cara dia meninggalkanmu?
•••
Dengan sebutan apa aku harus menyebutmu?
Aku tidak bisa menyebutmu sebagai mantan. Karena untuk menjadi seorang mantan, harus ada hubungan yang berakhir. Sedangkan kita tidak pernah memulai ataupun mengakhiri suatu hubungan.
Aku juga tidak bisa menyebutnu sebagai teman, karena aku sadar bahwa perlakuan seorang teman seharusnya tidak seperti apa yang kamu lakukan kepadaku.
Hubungan yang ada di antara kita itu lebih dari hubungan pertemanan, tetapi kurang dari hubungan kekasih. Apakah ada sebutan untuk itu?
Bisakah aku mengatakan bahwa dulu pernah ada "kita", walaupun tidak pernah ada hubungan apa-apa antar kamu dan aku?
Apakah aku bisa menyebut apa yang aku rasakan kepadamu sebagai cinta? Cinta yang hampir terbalaskan olehmu?
Apakah cinta yang hampir terbalaskan bisa dikategorikan sebagai cinta?
Bolehkan aku mengatakan bahwa aku telah kehilanganmu, meskipun tidak pernah sekalipun kugenggam tanganmu?
Apakah aku juga boleh mengatakan kalau aku telah ditinggalkanmu, walaupun aku tidak pernah memilikimu seutuhnya?
Aku memang tidak pernah memilikimu. Namun, hilangnya dirimu dari hari-hariku telah membuat luka besar yang menganga didalam hatiku. Bukankah seharusnya aku baik-baik saja kehilangan seseorang yang bukan milikku?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH
Fiksi PenggemarDan suatu hari, aku tidak lagi menerima kabar darimu. - This is the story of us.