THE TRUTH

The Truth #2

Mereka bilang, "Enak ya jadi pihak yang mutusin, gampang, gak perlu mohon-mohon buat mempertahanin hubungan."

Aku bisa bilang kalau apa yang mereka katakan itu salah. Menjadi pihak yang memutuskan untuk pergi itu tidak enak. Sama sekali tidak.

Jika ada yang bertanya, lalu mengapa dilakukan? Aku akan menjawab karena aku tidak ingin menyakitinya lebih lama lagi.

Aku mendengar banyak orang yang menyesal karena mereka yang diputuskan duluan, mengeluh kenapa bukan mereka yang memutuskan lebih dulu. Aku benar-benar ingin berteriak kepada mereka bahwa sungguh, tidak enak memutuskan duluan.

Mereka tidak mengerti kalau meninggalkan itu sama saja sakitnya dengan ditinggalkan. Malah lebih menyakitkan, karena tidak ada yang bertanya apakah aku baik-baik saja. Karena orang yang memutuskan pergi harusnya tidak merasakan apa-apa, bukan?

Mereka tidak tahu bahwa sulit sekali berpura-pura tidak peduli saat aku mematahkan hati dan menghancurkan mimpi-mimpinya.

Mereka tidak tahu betapa seringnya otakku bertanya-tanya apakah aku melakukan kesalahan dengan mengakhiri hubunganku dengannya. Apakah aku melewatkan kesempatanku dengan melakukan hal yang bodoh seperti ini? Apakah aku menghancurkan hidupnya, hingga dia tidak akan bisa bahagia? Namun, aku tidak bisa menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, karena orang yang memutuskan pergi tidak berhak bertanya-tanya, bukan? Jika orang seperti aku bertanya-tanya, maka akan dimaki-maki dengan perkataan, "Kalau ragu begitu, jangan mutusin!"

Meninggalkan itu memang lebih susah daripada ditinggalkan. Saat kamu ditinggalkan maka kamu jatuh, menangisi kepergiannya, mencoba move on, gagal move on, menangis lagi, dan pada akhirnya kamu bisa bangkit dan berdiri lagi. Tapi kalau meninggalkan, itu butuh keberanian. Keberanian untuk pergi tanpa kesempatan untuk bertanya-tanya ataupun penyesalan.

•••

Semua orang di dunia ini pasti pernah terluka.

Namun, tidak semua bekas luka itu akan terlihat di tubuh mereka karena terkadang beberapa luka meninggalkan bekas yang tidak terlihat.

And that kind of wound take a long time to heal.