Part 4

700 66 0
                                    

Jimin menggeleng.

"Tidak,ayah. Jimin mau kan sesuatu dengan basil kerja jimin"

"Sejak kapan kau berani membantah ayah?!" Teriak Gong Yoo membuatkan jimin menunduk.

"Hei pak tua,tidak usah memarahinya."

Jungkook muncul langsung meraih jimin untuk berdiri dibelakang nya.

"Apa kau yang mengajarnya untuk jadi pembantah?"

"Heol? Aku? Hei bukankah sangat bagus jika memiliki anak yang gemas,penurut Dan berdikari?" Jungkook mencubit pipi jimin "oh lihatlah anak manis Ini.. Ia mencoba untuk mencari sesuatu tanpa merugikan ayahnya. Dia anak yang baik bukan?"

Gong Yoo menatap ngeri Jungkook yang tersenyum seperti iblis.

"Oh! Atau jangan-jangan dia anak Dari titisan malaikat? Oh god! Aku akan mati.. Hahaha.. Lucu sekali kau Ini. Ayo,nnti akan Ku belikan apa yg kau mau" jungkook menarik si kecil keluar Dari kamar Gong Yoo.

Tit

"Yoongi awasi Jungkook Dan Jimin Dari jauh,pastikan Jimin tidak terluka"

Tut

"Kau benar-benar gila,Jungkook"

••••

"Lukisanmu bagus.." Jungkook hasil jimin sangat memuaskan.

"Bisakah aku menyimpan lukisan Ini?" Tanya jungkook,jimin mengangguk sambil tersenyum manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisakah aku menyimpan lukisan Ini?" Tanya jungkook,jimin mengangguk sambil tersenyum manis.

"Hmm.. Hyung dimana bayarannya?"

Jungkook tersenyum tipis mendengar pertanyaan si kecil lalu ia mengeluarkan satu set lukisan Dan mewarna termahal membuatkan jimin melongo.

"H-hyung.."

"Kenapa? Kau tidak suka merek ini?" Tanya jungkook heran.

Hup!

Jimin langsung memeluk tubuh jungkook asking senang nya ia memekik gembira. Akhirnya,ia bisa memiliki set melukis itu!

"Hiks hyung.. Hiks hiks terima kasih.. Kau sangat baik" Jimin menangis kerana senang bukan sedih. Jungkook terdiam. Dia tidak pernah merasakan hal seperti Ini.

Entah kenapa hal Ini membuatkan ia merasakan hangat..

Padahal dulu jika Gong Yoo memberikan apa saja yang ia mahu ia akan ambil saja tanpa mengucapkan terima kasih atau menangis. Kini,anak kecil dihadapannya menangis hanya sebuah set lukisan? Itu sangat mengharukan.

"Apa kau sangat ingin set Ini sehingga kau menangis?" Tanya jungkook,jimin mengangguk lalu melepaskan pelukan. Ia mengusap air Mata sambil memeluk set melukis itu.

"Jimin sangat ingin Ini,tapi.. Eomma bilang eomma masih belum cukup uang untuk membelinya,jadi jimin selalu menunggu sampai eomma Dan appa bisa belikan. Tapi mereka hanya mampu memberikan warna biasa.. Itu tidak apa-apa,jimin tetap senang kok jimin bisa menggambar dengan cantik!"

"Baiklah,selepas Ini apa saja yang kau mau kata kan saja padaku,aku akan memberikan apa saja yang kau mau,mengerti?"

Jimin mengangguk lucu.

••••••

"Chanyeol, Ku dengar adikmu meninggalkan?"

Chanyeol kembali menunduk.

"Sudah,Namjoon hyung.. Aku sedang berusaha mengikhlaskannya" kata Chanyeol,Namjoon mengusap pundak adik kelas nya dahulu.

Namjoon baru saja pulang Dari luar negara,niatnya kembali ke Korea ingin menemui si kecil Jimin Dan chanyeol yang juga merupakan anak kepada bibinya. Tetapi ia malah mendapatkan berita sedih apabila paman nya memberitahu si kecil jimin sudah meninggal Dan sudah dimakamkan. Itu yang membuatkan ia terpukul.

Padahal dia ingin sekali menggendong jimin seperti saat jimin masih kecil,bocah berpipi gembil itu selalu menempel dengan nya kemana pun ia pergi. Bahkan saat Namjoon ingin ke luar negara bayi kecil itu sehingga demam akibat terlalu lama menangis kerana tidak ingin dijauhi oleh Namjoon.

Kini ,Namjoon pulang hanya bisa melihat foto jimin yang saat itu masih berusia 4 tahun diatas pangkuannya.

"Jimin-ah,kenapa kau meninggal hyung,eoh? Kau sudah berjanjikan,kau ingin bermain dengan hyung bersama kelinci barumu itu saat hyung pulang sekolah.. Ta-tapi kenapa kau pergi? Hiks hiks" Namjoon memeluk tubuh Chanyeol bergetar. Jika Namjoon terpukul atas kehilangan Jimin maka Chanyeol lebih jauh terpukul.

"Chan,bukankah sekarang jimin berusia 10 tahun? Dimana fotonya,aku ingin lihat nya" kata Namjoon,Chanyeol menggeleng.

"Ibu selalu menangis histeris saat melihat foto jimin sehingga ayah terpaksa menyimpan foto-foto mendiang jimin didalam kamar milik mendiang jimin" ujar chanyeol sendu. Ia masih ingat bagaimana ibunya meraung tidak terima saat itu bahkan ibunya coba membunuh diri namun bernasib baik ayahnya datang Dan menenangkan sang ibu.

"Aku mengerti.. Klau begitu aku pergi ke rumah kekasihku dulu. Jika Ada waktu aku akan menjengukmu. Jaga diri,Chanyeol. Jangan terlalu bersedih" ujar Namjoon,Chanyeol mengangguk.

M

ohon votement yah untuk semangat hehehe

[END] LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang