GD; 4

508 152 1
                                    

HAPPY THOUSAND PRECIOUS 🥳

Terima kasih untuk dukungannyaa 🙏 Yuk! Masih ada sebelas bagian untuk menyelesaikan kisah Pasangan Gemoy inii 🥰

Komen gemoy sama bintangnya yaaw 😉

Putar lagunya biar makin uwu

SELAMAT MEMBACAA!!
ENJOY!

GD ; 4

Sinar matahari yang cerah menyambut pagi Gery yang semalam tidur di rumah sakit.

Setelah mengantar Diandra pulang cowok itu tidak langsung pulang ke rumahnya seperti yang ia katakana kepada pacarnya itu melainkan Gery kembali ke rumah sakit untuk memantau perkembangan pasiennya yang bernama Karaysa setelah Anta memberi kabar bahwa semalam Karaysa sudah siuman.

Cowok berumur dua puluh lima tahun itu keluar dari ruangannya dengan merapikan jas dokternya untuk kembali memeriksa keadaan Karaysa di ruang inap VVIP.

Setelah pintu lift yang dikhususkan untuk dokter itu terbuka Gery buru-buru masuk dan menekan nomor lantai yang akan ditujunya.

Pacar Gemoy

Aku otw rumah sakit bawain sarapan buat kamu

Gery mengerutkan keningnya membaca pesan pagi dari Diandra. Namun, belum sempat cowok itu membalas Diandra sudah lebih dulu mengirim pesan kembali.

Pacar Gemoy

Aku tau ya kamu di rumah sakit.

Jgn kaburr!

Gw samperin lo.

Membaca pesan terakhir dari pacarnya itu membuat Gery seketika bergidik ngeri.

Perlu kalian ketahui Diandra jika marah dan mengomel bisa melebihi mamanya. Namun, marahnya Diandra juga karena kesalahan Gery dan untuk kebaikkan cowok itu pula yang memang sedikit keras kepala.

Ting!

Pintu lift terbuka dan Gery melangkah keluar dengan disambut sapaan beberapa staff dan suster yang berjaga di bangsal VVIP. Setelah sampai di kamar nomor 35B dokter muda itu tidak langsung masuk melainkan mengintip sedikit dari celah pintu dan melihat hanya ada gadis kecil yang sedang asik menggambar.

Setelah mengembuskan napasnya berat Gery mengetuk pintu dan membuka pintu itu perlahan membuat gadis kecil tersebut menoleh dengan binar matanya menyambut kedatangan Gery.

"DOKTER GERY!" seru Karaysa riang.

"Hallo, princess!" sapa balik Gery mendekati Karaysa.

Setelah duduk di samping Karaysa, Gery tersenyum ketika mendapati karya yang digambar sendiri oleh gadis berusia sepuluh tahun itu yang semakin hari kemampuannya semakin meningkat.

Menggambar dan melukis adalah hobi Karaysa sejak kecil sehingga jangan kaget jika ruangan inap ini berisi banyak lukisan dan gambaran karya gadis kecil itu.

"Lagi gambar apa, nih?" tanya Gery lembut.

Karaysa mengerutkan keningnya tampak berpikir sebelum wajah cerahnya kembali terlihat membuat Gery terkekeh melihatnya. "Water! Beach!"

"Kenapa air?" tanya Gery penasaran.

"Soalnya Papa pernah bilang Karaysa itu kayak air. Air lewatin batuan juga," jawab Karaysa membuat Gery sedikit mengerutkan keningnya bingung.

PRECIOUS #pascalwordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang