GD; 6

520 138 18
                                    

SELAMAT MEMBACAA!!
Enjoyy

GD; 6

"Diandra, uli jib-eseo pecel lele meog-eullae?"

Diandra sontak terbahak mendengar ucapan Gery yang menggunakan Bahasa Korea itu. Mereka baru saja menyelesaikan menonton salah satu serial drama yang berasal dari negeri Ginseng tersebut.

Sudah tiga bulan lamanya pasca Karaysa meninggal dan Gery yang belum lagi memulai operasinya.

Selama itu pula Gery hanya membuka praktek tapi tidak mengambil jadwal operasi apa pun dan saat keterpurukan Gery itu pula Diandra hampir 24 jam menemani cowok itu karena setelah sepuluh tahun menjalin hubungan ini adalah pertama kalinya Gery merasa tidak percaya akan kemampuan yang dimilikinya.

Bahkan pengambilan gelar Profesornya tertunda karena kondisi Gery yang tidak stabil saat itu. Kehilangan pasien di meja operasi tentunya bukan perkara kecil bagi seorang dokter apa lagi yang sudah mendapat nama yang besar tentunya akan berpengaruh pada karir mereka.

Namun, Gery tidak mementingkan hal tersebut karena yang membuatnya memilih untuk tidak mengambil jadwal operasi untuk beberapa saat ini karena ia yang kehilangan kepercayaan dirinya.

Apa kah ia masih mampu untuk mengoperasi dan membantu menyelamatkan nyawa pasiennya? Bahkan anak kecil saja tidak berhasil ia selamatkan.

"Ibaratnya ada 99% pasien yang udah berhasil kamu tangani dan juga yang selalu yakin sama kemampuan kamu sebagai seorang dokter, tapi apa kamu mau kehilangan 99% itu hanya karena 1% dari omongan orang yang nggak tau usaha kamu?" kata Diandra kala itu yang akhirnya mampu membuat Gery kembali bangkit secara perlahan.

Dan, meninggalnya Karaysa pun memang sudah takdir yang menentukan. Catatan medis dan bahkan surat persetujuan pasien Karaysa juga mengetahuinya sehingga operasi itu memang berjalan sesuai prosedur dan kondisi Karaysa melemah pun ketika Gery sudah menyelesaikan operasinya.

"Mau pecel lele yang man-"

Drrt...drrt...drrt...

"Siapa?" tanya Gery yang rupanya ponsel milik Diandra yang berdering menandakan ada panggilan yang masuk.

"Elsa," jawab Diandra.

"Ohh... projen," sahut Gery sedikit terkekeh setelah Diandra menabok lengannya sebelum mengangkat panggilan telepon dari sahabatnya.

"Halo, El. Kenap-" Belum selesai Diandra berucap dari seberang sana sudah terdengar suara tangisan sahabatnya dan juga bunyi sirine ambulan yang terdengar.

"Lo dimana?" tanya Diandra panik yang tentunya menyita perhatian Gery.

"Aksara, Di... Aksara kecelakaan. Gue lagi perjalanan ke Rumah Sakit Internasional."

"Astaghfirullahaladzim... Gue sama Gery langsung ke rumah sakit. Jaga diri lo, ya, El," kata Diandra semakin panik setelah mendengar kabar tersebut.

"Aksara kecelakaan, Mas. Sekarang lagi di bawa ke rumah sakit tempat kamu," ujar Diandra membuat Gery seketika membulatkan kedua matanya.

"Ayo, sekarang!" kata Gery yang diangguki Diandra.

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRECIOUS #pascalwordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang