9

1.2K 179 74
                                    

"Siapa Rik?" Tanya Ica yang menyembul dari balik punggung Oik.

"Hai. . Ca. . Kita belom pernah ketemu kan ya? Kenalin. . Gue Sandra."

Oik menelan ludahnya sambil sedikit bergeser agar Ica bisa berdiri berhadapan dengan Sandra. Oik melirik Ica sekilas, menebak - nebak ekspresi yang akan ditampilkan wajah cantik Nyonya Atthoriq itu.

Setelah menunggu beberapa detik yang terasa sangat lama itu, Oik akhirnya melihat senyum di wajah Ica yang sedang mengulurkan tangannya, menyambut uluran tangan Sandra.

"Halo. Gue rasa lo udah tau nama gue. But, nice to meet you, San." Balas Ica. "Masuk, San!" Tawar Ica sambil membuka pintu rumah mereka lebih lebar lagi.

"Bentar," Ucap Sandra sambil menoleh kearah mobil yang terparkir di depan rumah Oik dan Ica itu, seakan ia menunggu seseorang datang menyusulnya. Dan benar saja, tak lama kemudian ada seorang laki - laki yang menghampiri mereka. Dahi Oik berkerut karena dia sama sekali nggak kenal dengan sosok yang datang bersama Sandra itu. Oik pikir, Sandra mungkin saja akan berakhir dengan Jackson, mengingat si cantik itu lebih memilih untuk mengejar Jackson daripada dirinya pada akhirnya.

"Babe, this is Ito dan ini istrinya, Ica." Dengan lengan yang mengamit lengan laki - laki itu, Sandra memperkenalkan Oik dan Ica. Sambil bertukar pandang, Oik dan Ica pun berjabat tangan secara bergantian dengan laki - laki itu.

"Hi, I'm Mark, maaf kalau my Indonesian is still not good. But, I'm trying, really~" laki - laki itu menyunggingkan senyum kikuknya.

Dia bukan tipe Sandra, for sure. Menarik.

Pikir Oik.

"Yok, masuk!" Ajak Ica lagi.

"Ca. ." Sandra menarik lengan Ica, sementara Oik dan Mark sudah masuk lebih dulu.

"Ya?"

Sandra menatap Ica dengan seksama, kemudian tertawa. Merasa canggung ditatapi Sandra, Ica pun berpikir keras apa yang salah dari penampilannya. Tapi, rasanya tidak ada yang salah dentan celana jeans dan kemeja putih kebesarannya, sampai. .

"Ternyata Ito kalau nggak ngerem gini ya ckck?" Sandra mengeluarkan concealer stick dari tas tangannya, kemudian tanpa basa - basi dituangkannya sedikit ke tangan sebelum menyentuh bagian leher Ica yang terlihat kemerahan.

Sumpah! Ica malu parah! Kenapa dia bisa nggak sadar? Ingatkan dia buat nguciin Oik aja nanti diluar!!

Setelah menggumamkan terima kasih ke Sandra, Ica pun buru - buru lari ke dapur untuk mengambil dua piring tambahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menggumamkan terima kasih ke Sandra, Ica pun buru - buru lari ke dapur untuk mengambil dua piring tambahan. Karena, nggak mungkin mereka nggak ngajak Sandra dan Mark untuk makan malam bersama, right?

"Are we interrupting your dinner? Sepertinya kalian lagi merayakan sesuatu?" Mark tampaknya sedikit segan saat melihat meja makan Oik-Ica yang sudah ditata sedemikian rupa untuk acara dinner anniversary mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OXYTOCIN [YNWA AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang