Trivia [Oik]

4.2K 466 81
                                    




Oik pikir selama ini dirinya sudah sangat mengenal si pacar yang sekarang sudah berubah status menjadi istrinya itu lebih dari apapun.

Faktanya, Oik salah!

Ada banyak hal baru yang ia temukan tentang Ica tepat saat para saksi berkata sah sekitar sebulan yang lalu hingga hari ini, Icanya tertidur pulas di sampingnya. Dan Oik suka betapa hal kecil itu menjadi kejutan yang manis untuknya.

"Nggak usah pura - pura merem kalau udah bangun, Uda." Ucap Ica disela kuapannya.

Ica adalah morning person, kecuali semalamnya dia begadang. Waktu kuliah ya pasti bikin tugas atau sekedar maraton tv series sama Oya. Sekarang mah kalau nggak karena kerjaan, ya karena Oik.

"Rik banguuun!" Ica berusah payah menarik Oik untuk turun dari kasur karena mereka harus memulai hari setelah tidur lepas subuhan tadi.

"Hmmm. . ." Dan Oik being Oik, hmm hmmm aja gitu sampe sepuluh jam kemudian tapi bentukannya tetap tidak turun dari kasur.

"Udaaaaaaaa!!!!" Ica berusaha keras mendorong si suami yang badannya memang besar itu.

Akhirnya sebelum Ica lebih berisik lagi, Oik menyerah dan bangun dari kasur mereka.

Ica itu cuma bisa bikin camilan sama masak makanan instan kaya nugget apa telor dadar apa sosis.

"Sandwich lagi aja yaa~~" Si cantik itu haha - hehe dengan sekantong roti di tangannya.

"Oke," Oik mengangguk sebelum menerima sarapan yang disiapkan Nyonya Atthoriq itu dengan senang hati.

"Pelan - pelan yang," Ica terkekeh melihat Oik yang terlampau bersemangat makan sampai rimah rotinya menyebar ke sudut bibirnya.

"Laper yang. . Sex burns calories." Jawab Oik asal, sementara Ica cuma bisa menggeleng sambil menepuk lengan Oik gemas.

Ica jarang banget gosok baju. Bisa dilihat dari pilihan bajunya yang kebanyakan anti kusut atau pattern nya emang kaya kusut - kusut gitu. Kalau pun dia lagi mau pake yang rapi, kemeja Oik adalah sasarannya.

"Yang, aku pinjem kemeja yang abu - abu dong." Masih dengan rok jeans sebetisnya tanpa atasan apapun Ica menelusuri walk in wardrobe mereka berdua.

"Yang, kok kemejanya nggak ada? Bukannya udah kamu setrika dua hari yang lalu?" Tanya Ica bingung.

"Kemejanya aku pake," Ucap Oik sambil melangkah masuk juga, lalu mengehela napas melihat pemandangan di depannya itu.

Lo mesti ke kantor Rik!

Ucapnya dalam hati.

"Pake yang ini aja," Lalu Oik mengambil kemeja maroonnya yang masih tergantung rapi.

"Thank you," Ica kemudian mendaratkan sebuah kecupan di pipi kiri Oik dan mulai memakai kemejanya.

"Kamu kenapa?" Tanya Ica bingung melihat Oik yang menatapnya sedemikian rupa.

Yang ditanya hanya tersenyum singkat sebelum balas mencium pipi Ica singkat lalu keluar dari dalam walk in wardrobe mereka, meninggalkan mbak istri yang gemes sendiri.

"Yang. . Apa nama pewangi baju yang biasa kamu pake? Aku mau beliiii kemaren aku pake nyuci abis." Tanya Ica sambil memasang sepatunya sebelum keluar dari rumah mereka. Oh, Ica suka banget pewangi pakaian yang biasa Oik pake. Baunya khas Oik katanya.

"Downey adorable yang. Kamu mau aku jemput nanti?"

"Okay noted! Nggak usah, nanti aku gojekan aja." Jawab Ica sambil senyum kan, abis itu lumer dah suaminya. Begitu aja terus lo berdua 😭😭

 Begitu aja terus lo berdua 😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Siap?" Tanya Oik.

"Jalaaaaan!" Balas Ica.

.
.
.
.
.
.
.

Don't worry bae, we have forever to discover all the small things about us. So, please keep surprising me every day wife. - Oik





























Dengan dijawabnya pertanyaan Oik barusan, maka berakhirlah prologue rumah tangga Oik - Ica yang masih dimabuk asmara. Akhir kata saya sudahi saja sebelum yang baca mau nikah juga haha.



Shall we continue to prologue 2?



Terima kasih banyak sudah mau membaca :)


Much love


Iusernem

OXYTOCIN [YNWA AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang