OXYTOCIN [YNWA AU]

2

Ica mencium lembut dahi putri kecil yang sedang terlelap dalam gendongannya kemudian tertawa kecil. Bagaimana ia bisa menyejajarkan putri kecilnya dengan pekerjaannya dulu?

She must be not in the right mind at that time.

"Manda kok bangun lagi?" Walaupun si bayi cuma bisa ngoceh nggak jelas, Ica tetep suka kok ngobrol sama Manda. Bonding kan ceritanya.

"Dadadada~~" Oceh Manda.

"Papi belom pulang sayang, sama Mami dulu yaaa~" Ternyata penggemar lullaby nya Oik bukan cuma Ica. Manda juga.

"Assalammualaikum. ." Pintu kamar utama dibuka oleh Oik yang baru pulang kerja. Manda langsung menoleh karena suara Papinya itu.

"Anak Papi. ." Manda langsung diambil alih oleh Oik dari gendongan Ica.

"Kamu udah makan?" Tanya Ica.

"Belom nih!"

"Aku bikinin telor dadar ya."

Oik tersenyum kecil. Kemampuan masak Ica belum begitu meningkat sih, tapi dia bisa apa? Cintanya ngalahin selera makannya.

"Pake sosis yang!" Rikues Oik sambil Ica jalan keluar kamar.

"Tidak usah diragukan! Istri kamu ini expert bagian perteloran."

Ya. . Ica pasti kemaren itu kepalanya kepentok apa gimana kali.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Yang. ."

Oik menjauhkan laptopnya karena dipanggil Mbak istri.

"Kenapa Ca?"

"Aku boleh masuk kerja kan?" Ica memang memutuskan untuk tetap bekerja setelah melahirkan, she can do it. Or at least she feels like she can.

"Cuti kamu sampe kapan?" Tanya Oik.

"Dua minggu lagi sih. . Boleh kan?"

"Terus kalau kamu kerja Manda gimana?"

"Dijagain Mama?" Mama yang Ica maksud adalah Mamanya Oik.

"Udaaaa. . ."

"Boleh deh boleh. . Tapi kalau ternyata kamu nggak bisa bagi waktu di tempat kerja sama di rumah, kamu resign aja ya." Meski agak berat hati tapi demi ijin suami Icanya angguk - angguk aja mah, tidak lupa sebuah kecupan terima kasih buat bonus bujukan.