8

1.6K 220 84
                                    

"Riiiik~ jangan goyang - goyang~ masih ngantuk nih!"

Protes Ica dalam tidurnya karena merasa kasurnya mendadak kena gempa lokal. Merasa tak digubris uda suami, Ica perlahan - lahan membuka matanya dan mendapati tiga bocil - bocil yang sedang lompat - lompat di kasurnya alih - alih si uda yang iseng pagi - pagi begitu.

"Mamiii~ Mamii~" Sorak Manda dan kedua adik kembarnya.

"Duuh~ jangan lompat - lompat, Nak~" Rengek Ica, kemudian memanggil Oik yang entah berada di ruangan apa, "Udaaaa~" Pagi di rumah keluarga Atthoriq emang selalu segaduh itu.

"Papi mana?" Tanya Ica yang akhirnya menyerah dan memilih untuk duduk di kasurnya sambil bersandar di bedpost.

"Papi lagi bikin sarapan." Jawab Manda sementara Akbar dan Azam masih sibuk lompat - lompat.

Ica tersenyum lebar sambil merentangkan kedua tangannya. Seakan mengerti maksudnya Ica, ketiga anaknya itu langsung menghambur ke dalam pelukan Ica.

"Bayi - bayi Mamiii~" Ica langsung mencium gemas ketiga anaknya bergantian dan tentu saja mereka langsung berebut perhatian si Mami muda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bayi - bayi Mamiii~" Ica langsung mencium gemas ketiga anaknya bergantian dan tentu saja mereka langsung berebut perhatian si Mami muda itu.

"Papi nggak dapet morning kiss nih?"

Empat pasang kepala itu langsung menoleh kearah Oik yang berdiri sambil bersandar di ambang pintu dengan tangan terlipat di depan dadanya yang terekspos bebas. Kan Oik di rumah suka banget shirtless.

What a view.

Batin Ica.

Ini nih yang bikin dia semaput sendiri kalau Oik working out di teras rumahnya, terus Mbak - Mbak komplek yang lewat pasti auto betah nangkring di depan pagar rumahnya lama - lama.

"Ew, Papi belom mandi!" Ica menutup hidungnya dengan gestur jijik yang dibuat - buat dan langsung dikopi oleh para krucil.

"Nanti kalau aku mandi, satu komplek ambyar yang, sarapan yuk!" Ucap Oik sambil mengambil Manda ke dalam gendongannya, lalu di bawa ke ruang makan, sementara Akbar dan Azam digandeng Ica keluar.

"Idiiih~ Inget Pak, anak Bapak udah tiga." Balas Ica sambil terkekeh.

"Kalau mau dijadiin jadi empat juga nggak apa - apa, yang."

"Enak aja! Kamu coba yang hamil!"

Oik auto ketawa kan liat muka cemberut Ica setiap kali disinggung perkara nambah anak. Yang sebenernya nggak masalah - masalah banget buat Ica, tapi tunggu Manda sama adek - adeknya gedean dikit lagi.

Tidak berniat melanjutkan perdebatan masalah anak keempat, Ica pun mulai menaruh nasi goreng bikinan Oik ke piring masing - masing anggota keluarga. Khusus untuk si kembar masih Ica suapi, jadi mereka berdua makannya sepiring bertiga sama Ica.

"Mamii~" Panggil Manda.

"Kenapa Uni?" Tanya Ica sambil menoleh kearah Manda yang duduk di sebelah Oik.

OXYTOCIN [YNWA AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang