Keesokan harinya. Ino dan Sai pamit untuk kembali ke Tokyo. " Hati hati kalian ya. Ingat pesan kami," kata Inoichi. " Iya ayah. Jaga diri kalian baik baik," kata Ino.
Mereka pun akhirnya pergi dari sana. " Semoga mereka tak bertemu. Aku mencemaskan keadaan Sakura. Nanti setelah dari rumah Sai, aku akan langsung ke tempat kerjanya Sakura. Aku harus menjauhkan Sakura dari Gaara," batin Ino.
" Ino nanti setelah ke rumah orangtuaku, kau ada rencana pergi lagi gitu? Soalnya aku diajak Naruto untuk pergi ke tempat kerjanya Sasuke," kata Sai.
" Uchiha Sasuke bekerja, Sai kun? Kerja apa dia sekarang? Astaga seharusnya aku kemarin menanyakannya kepada Sakura," kata Ino.
" Sasuke dan Sakura bekerja di tempat yang sama. Mereka tak ingin berjauhan, makanya mereka kerja bareng. Kayak kita gitu, Ino chan," kata Sai. " Apaa! Benaran gitu, ya sudah nanti aku ikut denganmu ya," kata Ino.
" Oke," kata Sai. Beberapa menit kemudian. Mereka akhirnya sampai di rumah orangtuanya Sai. Mereka disambut disana.
" Ada apa anakku, kok kalian tumben datang kesini. Sambil ngajak Ino segala. Ada apa, coba kau ceritakan kepada kami," kata Danzo.
" Aku dan Ino sudah resmi menikah. Kami menikah hanya di gereja aja. Tanpa ada yang menemani kami. Ini semua rencana Ino, ayah. Ino menyuruhku agar aku menikahinya supaya gak terjadi apa apa dengan Ino nanti. Apa ayah setuju dengan pernikahan kami?" kata Sai.
" Apaa! Apa orangtuanya Ino sudah tau jika anaknya sudah menikah denganmu, Sai? Ayah sih setuju aja, cuma hari Minggu besok kita harus merayakan pernikahan kalian. Atau perlu kalian mengulang pernikahan kalian didepan kami, apa kalian setuju?" kata Danzo.
" Aku ikut perkataan ayah aja. Yang jelas aku hanya ingin membicarakan hal ini kepada ayah. Ya sudah kami pergi dulu, soalnya Naruto mengajak kami bertemu," kata Sai.
" Kalian akan nginap disini bukan? Kalau iya, ayah siapkan kamar buat kalian berdua," kata Danzo. " Itu nanti kami pikirkan. Ya sudah kami pergi dulu ya, kalau ada apa apa dengan ayah telepon aku ya," kata Sai.
Sai pun akhirnya pergi bersama Ino. Mereka pun akhirnya sampai di tempat kerjanya Sakura. Naruto, Shikamaru, Neji dan pacar pacar mereka sudah menunggu mereka di dalam restaurant.
" Akhirnya kalian tiba. Tuh lihat mereka terlihat serasi ya. Oi temee buatkan aku kopi satu," teriak Naruto. " Kau ini Naruto, jangan berteriak begitu," omel Neji.
" Sai kun aku ke tempat Sakura sebentar ya," kata Ino. " Oke," kata Ino. Ino pun pergi ke tempat Sakura. " Halo Sakura. Ciee kerja bareng, ada yang ingin gue bicarain kepada loe. Oh ya Sasuke buatkan aku lemontea. Nanti kau tarok aja minumannya disebelah Sai. Aku pinjam istrimu dulu ya," kata Ino. " Hn," kata Sasuke.
Sasuke pun pergi dari sana. " Apa yang ingin kau bicarakan kepadaku? Pasti tentang dia kan? Kemarin dia datang kesini, Ino. Dan untungnya dia gak melihatku. Aku suruh Sasuke cepat cepat pulang. Supaya aku gak bertemu dengannya, Ino. Astaga aku bingung sekarang. Bagaimana aku bisa kabur darinya. Hidupku kalau ada dia merasa bergentayangan tau. Pokoknya aku gak tenang jika dia ada disini," kata Sakura.
" Aku paham itu Sakura. Nanti kita minta bantuan kepada ayahku semoga kau aman darinya Sakura. Ya sudah aku kembali ke tempat suamiku ya. Jika ada apa apa, hubungi aja aku ya," kata Ino. " Sipp," kata Sakura.
Ino pun kembali ke tempat Sai. " Jadi ada yang pingin gue bicarakan. Ino ajaklah Sakura disini. Sama ajak suaminya sekalian. Ada yang pingin aku ngobrolin bersama mereka," kata Sai.
Ino pun langsung melambaikan tangan ke arah Sakura. Dan Sakura pun langsung ke tempat Ino. " Ada apa Ino? Pesanmu belum selesai mereka buat. Jadi ada apa kau memanggilku, Ino?" kata Sakura. " Suruhlah suamimu kesini. Ada yang ingin kami bicarakan kepada kalian," kata Ino.
Sakura pun pergi ke tempat Sasuke. Ia pun langsung menyeret Sasuke ke tempat Ino. " Cepat katakan, apa yang kalian ingin omongkan kepada kami," kata Sasuke kesal.
" Sakura kemarin Ino bilang kepadaku bahwa kau mempunyai seorang saudara. Siapa nama saudaramu itu, dan kenapa kau harus menjauh darinya? Dan Ino juga meminta tolong kepadaku untuk selalu menjagamu bersama sahabat sahabatku. Katakan, kau ada masalah apa dengan saudaramu itu," kata Sai.
" Kau punya saudara Sakura? Kukira kau anak tunggal. Kami bisa menjaga dirimu jika emang kau meminta pertolongan kepada kami," kata Naruto.
" Sebenarnya aku memang punya saudara. Aku ini adalah anak orang kaya. Ya hampir setara dengan kekayaan orangtuanya Ino. Ada suatu permasalahan sehingga aku seperti sekarang ini. Waktu itu orangtuaku bangkrut karena bisnis yang ia jalani. Suatu ketika lawab bisnisnya mengambil celah untuk mengambil perusahaan ayahku dengan membunuh kedua orangtuaku. Saat itu aku masih anak SMP yang tidak tau apa apa, ketika melihat mayat orangtuanya dia menangis sejadi jadinya. Ketika itu pula saudaraku mengambil kesempatan untuk menyerahkanku kepada pembunuh tersebut agar perusahaan ayahku tetap terselamatkan oleh saudaraku itu. Aku kecewa kepada saudaraku itu. Lalu aku memutuskan untuk lari sebelum aku diserahkan kepada pembunuh tersebut. Aku lari dan meminta pertolongan kepada ayahnya Ino. Dan ayahnya Ino pun menerimaku, menyekolahkanku di Amerika. Lalu aku kembali ke Tokyo untuk melanjutkan pendidikan disini. Namun kalian tau selanjutnya kan, aku menikah dengan Sasuke. Sasuke pun sudah tau siapa saudaraku itu. Kemarin dia datang kesini, aku ketakutan melihatnya. Aku takut dia menyerahkanku kepada pembunuh itu," kata Sakura terisak isak.
Sasuke pun merangkul Sakura. " Kau tau siapa saudaranya Sakura, teme? Katakan kepada kami," kata Naruto. " Pengusaha yang terkenal baru baru ini. Sabaku Gaara atau Haruno Gaara. Aku lihat di media media bahwa saat ini perusahaannya mengalahkan Uchiha. Yang penting kuminta pada kalian ketika aku tak berada disamping Sakura, tolong kalian jaga Sakura. Sakura sudahlah jangan menangis lagi," kata Sasuke.
" Sabaku Gaara. Uhmm setahuku aku dia adalah adik angkat Temari. Kok bisa dia kakakmu, Sakura. Apa benar dia Gaara yang itu, Temari?" kata Shikamaru kepada Temari.
" Iya berarti kau adalah adik angkatku juga Sakura. Astaga aku sangat bahagia jika mempunyai adik lagi. Yang ini kan fotonya Sakura?" kata Temari sambil menyerahkan foto Gaara kepada Sakura.
" Hiks benar, kenapa kau mau menampung dia. Dan Sabaku, itu.. hiks hiks hiks aku gak kuat lagi," kata Sakura. Sakura pun kembali lagi ke tempat kerjanya.
" Sakura, hei Sakura," kata Ino menyusul Sakura. Temari merasa bersalah dengan perilaku Gaara kepada Sakura.
" Sakura kau kenapa menangis, ceritakan kepadaku Sakura. Ceritakan," kata Ino. " Orangtua Temari yang menyebabkan orangtuaku meninggal, Ino. Bukan hanya itu, orangtua Karin tunangannya Sasuke juga terlibat dalam kasus pembunuhan itu, Ino. Aku gak kuat ingin memberitahu ini kepada Temari. Aku gak ingin Temari menjadi kayak aku, hikss," kata Sakura.
" Kau serius Sakura? Apa yang kau katakan ini benar, jawab aku Sakura!" kata Ino. " Benar Ino. Aku melihat sendiri siapa pembunuh orangtuaku itu. Tak mungkin aku salah, Ino. Hikss tolong ajak mereka pergi dari sini. Aku ingin menenangkan diriku dulu," kata Sakura.
Ino pun kembali ke tempat Sai. " Kenapa Sakura? Apa dia baik baik aja?" kata Sai cemas. " Sai ajak temanmu pergi ke mall. Sasuke tolong jaga Sakura dengan baik. Untuk cewek cewek, yok kita shopping hari ini," kata Ino.
Mereka pun akhirnya pergi. Sedangkan Sasuke mencemaskan keadaan Sakura. " Ada apa denganmu, Sakura? Aku baru tau jika kau mengalami kepahitan didalam kehidupanmu, Sakura. Aku berjanji akan selalu membahagiakan dirimu," batin Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Dont Leave Me Honey
RomanceSakura adalah seorang gadis biasa yang mendapatkan beasiswa di universitas yang elit. Namun untuk menghidupi kehidupannya, Sakura rela bekerja siang malam untuk mengisi perutnya. Ia juga adalah anak yatim piatu. Orangtuanya sudah meninggal beberapa...