Tak Percaya

455 31 0
                                    

   Sasuke pun menghampiri Sakura. " Kau kenapa lagi Sakura? Semua ceritamu sudah didengar oleh mereka. Mereka berjanji akan melindungimu dari saudaramu itu, Sakura," kata Sasuke.

   " Sasuke kau mau tau siapa pembunuh orangtuaku?" kata Sakura. " Siapa? Kau gak pernah bilang siapa pembunuh orangtuamu itu. Katakan kepadaku siapa mereka itu," kata Sasuke.

   " Uzumaki Nagato, Sabaku Rasa," kata Sakura. " Sabaku Rasa, ayahnya Temari! Kau yakin dia orangnya, Sakura. Setahuku ayahnya Temari sangat baik kepada kami. Kalau Uzumaki Nagato tak heran deh akunya, anaknya aja bikin selalu muak, apalagi anaknya. Ini Sabaku Rasa. Kurasa kau mengada ngada Sakura," kata Sasuke.

   " Aku tak mengada ngada, Sasuke. Aku lihat sendiri mereka membunuh orangtuaku dengan cara kejam. Makanya Gaara menyuruh aku untuk melayani Rasa seharian. Mana aku mau melayani om om kayak gitu," kata Sakura.

   " Melayani? Berarti kau pernah dijual sama saudaramu sendiri. Oh ya aku lupa kau pernah gak dianggap sama saudaramu itu, tapi ya aku turut prihatin denganmu, Sakura," kata Sasuke.

   " Terserahmu aja lah Sasuke. Kalau gak percaya ya sudah. Yang penting aku sudah mengatakannya secara fakta. Rasa itu memiliki dua kepribadian. Didepan kalian atau di depan para pengusaha dia terlihat baik, dibelakangnya deh dia selalu kejam dengan lawan bisnisnya yang tak ia sukai. Itu yang sering ayahku bicarakan samaku Sasuke sewaktu ayahku masih hidup," kata Sakura.

   " Hn, ya sudah setelah ini kita istirahat. Aku akan membeli makanan buatmu. Tunggu sebentar," kata Sasuke. Sasuke pun akhirnya pergi membelikan makanan.

   Tiba tiba Sabaku Gaara masuk ke dalam restaurant tempat kerja Sakura. Gaara pun kaget melihat adiknya disini. Selama ini dia mencari cari keberadaan adiknya, akhirnya ia menemukannya. Ia pun langsung menghampiri Sakura.

   " Apakah kau Haruno Sakura?" kata Gaara. Sakura pun menegang mendengar suara itu. Sakura pun langsung membalikkan badannya.

   Ia terkejut melihat Gaara disini. " Iya, anda siapa ya? Mau pesan apa?" kata Sakura. " Bisa bicara denganku sebentar, Sakura. Ada yang ingin kubicarakan denganmu," kata Gaara.

   " Maaf saya tidak mengenal anda, jadi kalau gak memesan apapun di restauran ini anda bisa pergi dari sini," kata Sakura. Sasuke pun akhirnya tiba di tempat kerjanya. Ia melihat Sakura berbicara dengan saudaranya.

    Sasuke pun mengepalkan tangannya. Seharusnya dia gak boleh lagi menemui Sakura, tetapi dia ketemu di restauran ini. " Sakura kumohon, ada sesuatu hal yang pingin kubicarakan denganmu. Perusahaan ayah sudah kembali, aku sekarang sudah memajukan perusahaan ayah. Tetapi ingatlah suatu hal, aku akan menepati janjiku kepadamu, Sakura. Akan kubunuh pembunuh ayah kita di depanmu, atau perlu menjebloskannya ke penjara. Dia harus bisa mendapatkan hukuman atas perilaku dia ke kita dulu," kata Gaara.

    " Maaf, aku tak mengerti maksud pembicaraan anda. Ah Sasuke kau sudah tiba, layani orang aneh ini. Aku malas melayaninya," kata Sakura.

   Sasuke pun paham dan langsung mengasih makanan kepada Sakura. " Mau pesan apa tuan?" kata Sasuke. " Saya ingin berbicara dengan adik saya. Anda gak usah ikut campur, Sakura dengarin kakak dulu Sakura. Sakuraa!" teriak Gaara.

    Sakura pun kesal dengan Gaara. Gaara mengakui ke semua orang bahwa ia adalah adik dari pengusaha kaya raya. Sakura pun kembali ke tempat Gaara dan menamparnya.

   " CUKUP KAU MENGAKUIKU SEBAGAI ADIKMU, GAARA! SELAMA INI AKU SUDAH TIDAK MENGANGGAPMU SEBAGAI KAKAKKU KARENA KEJADIAN ITU. SEKARANG PERGILAH MENJAUH, DAN BILANGLAH KEPADA BOSMU ITU UNTUK JANGAN MENCARIKU. DAN UNTUK PERUSAHAAN, AKU TAK BUTUH ITU," teriak Sakura.

   " Sakura tolong maafkan aku, aku khilaf melakukannya. Aku pun gak menganggap pembunuh itu sebagai bosku sendiri, Sakura. Sakura pliss maafkan aku," kata Gaara lirih. " Pergi dari sini, SABAKU GAARA! Aku tak ingin menemuimu lagi, aku sudah memutuskan ikatan ini begitu lama. Jadi jangan menganggu hidupku lagi," kata Sakura langsung pergi dari tempat Gaara dan melanjutkan makannya.

   Sementara Gaara hanya bisa menangis akibat perkataan Sakura. Sakura benar, tak seharusnya dia muncul di hadapannya. Seharusnya dia mengembangkan usaha milik ayahnya, tetapi kerinduannya terhadap Sakura  Gaara melakukan semua itu. Gaara hanya ingin adiknya kembali ke tempatnya. Ia ingin membahagiakan Sakura.

   Sasuke pun menyusul Sakura. " Sudah Sakura, aku akan selalu melindungimu dari orang seperti itu. Sudah, aku tau kau menahan nangis, jadi biar aku yang menyuapimu makan," kata Sasuke.

   Gaara pun akhirnya pergi meninggalkan Sakura. Sasuke pun menyuapi Sakura. Sakura pun menangis sejadi jadinya di tempat kerjanya karena memikirkan pertemuannya dengan Gaara.

   Sasuke pun merasa iba melihat istrinya berteriak kayak gitu. Ia jadi merasakan apa yang istrinya rasakan. " Sudahlah jangan menangis, setelah ini kita akan pulang. Aku akan mengizinkanmu kerja hari ini. Kau harus menenangkan dirimu dulu, sudah sudah jangan menangis lagi ya Sakura," kata Sasuke.

   " Aku takut dia mengajakku ke tempat itu," kata Sakura. " Aku tau aku tau. Aku mengerti apa yang kau rasakan, sudahlah buka mulutmu lagi Sakura," kata Sasuke.

   " Sasuke, jangan memperlakukanku kayak anak kecil. Aku tak suka itu," kata Sakura. " Makanya jangan menangis lagi," kata Sasuke. Sakura pun cemberut dan langsung mengelap air matanya. " Aku tak menangis, cuma air mataku yang keluar dengan sendirinya," kata Sakura.

   " Kau tak bisa berbohong kepadaku, Sakura," kata Sasuke. " Ya kau menang, aku tak bisa berbohong denganmu. Aku mengaku kalah darimu, Uchiha Sasuke," kata Sakura. " Haruno Sasuke, ingat sekarang aku sudah dibuang oleh Uchiha dan otomatis namaku juga berubah. Mulai detik ini aku akan mengikuti nama istriku ini," kata Sasuke.

   " Terlalu lawak jika kau memakai nama depanku, Sasuke. Uchiha jauh lebih keren jika kau memakainya daripada namaku, Sasuke," kata Sakura. " Hmm kau benar, tetapi sekarang aku bukan lagi bagian dari Uchiha. Sudahlah sebentar lagi kita pulang, biar aku yang melayani mereka," kata Sasuke. " Hmm," kata Sakura.

Please Dont Leave Me HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang