Dua Belas

1 1 0
                                    

Entah mengapa setelah mendengar cerita masa lalu Alex tadi sore dari Mbak Dita. Malam ini aku sama sekali tidak bisa tidur. Aku merasa begitu bersalah, karena selama ini telah salah paham kepadanya dan justru sering merutukinya dalam hati. Padahal sebenarnya pria itu masih menyimpan luka dan sangat membutuhkan penghiburan. Mulai besok aku akan bersikap lebih baik padanya dan tidak akan merutukinya lagi sekalipun ia memarahi ku. 

Aku berusaha memejamkan mataku kembali, namun rasanya mustahil. Aku hanya bisa bolak-balik di kasur.

Tahu-tahu saja bunyi alarm membuatku terlonjak kaget. Aku melihat jam yang menunjukan pukul 06:00. Oh shit! Rasanya aku baru tertidur selama 15 menit, tapi ternyata sudah pagi. Aku memaksa badanku untuk bangun dan menuju kamar mandi untuk bersiap-siap. 

Satu jam kemudian, aku sudah berada di meja kerjaku sambil menatap laptop dan menyesap kopi. Berharap dapat membuat mataku kembali melek saat ini. 

"Good Morning El" aku tersenyum kecut menanggapi sapaan Indra. 

"What's wrong babe? Mata lo kayak panda kekurangan bambu gitu?" aku memelototi Indra yang berlagak tidak melihat tatapanku dan duduk di sebelahku. 

"So, gimana misi kemarin? Lo utang cerita sama gue loh" Baru aku ingin menanggapi, suara Bang Danny membuat ku langsung melupakan pertanyaannya.

"Guys,  meeting sebentar yuk" Aku dan Indra pun langsung mengikuti Bang Danny dari belakang. Di ruang meeting sudah ada Citra dan pria jutek. Eh, maksudku Alex. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak menyebutnya si pria jutek lagi. 

"Misi kalian kali ini cukup sedikit beresiko dibandingkan misi-misi sebelumnya. Update terbaru, perusahaan senwell memang udah cukup sering dicurigai mengambil aset ataupun melakukan bisnis dengan cara yang kotor. Dan hebatnya lagi mereka cukup pintar dalam menyembunyikan kelicikan mereka dan selalu lolos karena belum ada bukti kuat yang bisa menghancurkan mereka. Anyway setelah pertimbangan menurut gue, misi ini harus dipindahin ke team lain. Karena ternyata salah satu asisten kepercayaan Presdir Senwell kenal sama Alex dan juga udah liat wajah El, dan ini bisa bikin semua penyelidikan kita kedepannya makin rumit" Semua tercengang mendengar pernyataan Bang Danny, jujur saja aku bisa paham atas keputusan ini, tapi ada sedikit rasa berat hati juga jika harus melepas misi ini. Apalagi menurutku misi kali ini walaupun memang sedikit berbahaya, tapi merupakan tantangan baru bagi team kami. Dan rupanya bukan aku saja yang merasa seperti itu. Indra dan Citra juga menampakan wajah kecewa mereka, namun tidak ada satu pun yang berani membantah. 

Kecuali Alex.

Ya, pria itu memukul meja dengan kesal. 

"Gue gak setuju! Oke itu kesalahan gue karena gak bisa kontrol emosi saat ketemu dengan Dion, tapi gak seharusnya juga lo langsung mau pindahin kasus ini ke team lain"

Bang Danny tetap terlihat santai menanggapi Alex "Lo tahu bahwa sebenarnya bukan full karena alasan itu gue pindahin kasus ini ke team lain Lex. Semua untuk kebaikan lo" 

"Bullshit!" Aku terlonjak kaget mendengar ucapan Alex kepada Bang Danny. Bisa-bisanya dia memaki atasannya seperti itu. Oh ya, maksudku atasan dan mantan kakak iparnya. 

"Intinya, gue dan team akan tetap selesaikan misi ini sampai akhir! Gue dan El bisa bantu tugas di balik layar gak perlu langsung berhadapan lagi dengan orang-orang dari Senwell. Indra dan Citra bisa gantiin nyamar" tanpa menunggu jawaban Bang Danny, Alex melangkah keluar ruangan. 

"Hmm.. kalau menurut gue, ide itu cukup oke juga. Gini Bang, bukan gue gak menghargai keputusan lo, tapi sayang aja misi ini juga udah berjalan hampir setengahnya loh. Dan setau gue team lain lagi pada sibuk juga kan? Kasian kalau sampai mereka harus lembur lagi. Team Ali lagi di Palu, Team Regan juga lagi sibuk nuntasin penyelidikan PSK dibawah umur kan? Kalau Team Merry, bukannya mereka masih terhitung baru juga? Lo yakin mau percayain itu ke mereka?" ucap Indra meyakinkan. 

Bang Danny mengangguk paham. "Oke, lagian ketua kalian juga udah mutusin untuk lanjut kan? Gue akan kasih satu  kesempatan lagi. Dan khusus El.." Bang Danny kemudian menatapku dengan lembut.

"Aku minta tolong ya, kamu bantu jaga Alex. Jangan sampai dia gegabah atau emosi lagi seperti kemarin. Kalau ada apa-apa kamu bisa langsung hubungi aku untuk minta tolong" Aku mengangguk mantap.

"Oke sekian, kalian bisa lanjut kerja lagi" Dan Bang Danny pun keluar meninggalkan kami.

"Fyuh.. untung aja kita masih dikasih kesempatan. Jujur aja gue gak mau kehilangan kesempatan ini. Feeling gue, kasus kali ini bisa bawa kita makin terlatih. Ini juga misi cukup berat pertama buat kita kan?" Aku hanya mengangguk kecil menanggapi ucapan Citra. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Detective In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang