Dua

159 4 2
                                    

Sorry baru update lagi, ini lanjutan dari Detective in Love
Happy Reading <3

Memasuki gedung kantor, kami langsung disambut oleh wanita yang berpenampilan modis dengan senyum ramah.

 "Hey, kalian udah ditunggu tuh sama Kak Danny" dan langsung dijawab dengan anggukan tanpa ekspresi dari si pria tanpa sopan santun yang langsung melengos masuk ke dalam tanpa ada niat menyapa balik. Beruntung orang-orang disini sudah terbiasa akan sikapnya yang kurang ajar seperti itu lantaran sudah lima tahun dia bekerja di sini.

"Oke Mbak Dita, Thank you, aku masuk dulu ya" aku tersenyum menatap mbak Dita yang mengacungkan jempolnya sambil masih tersenyum. Mbak Dita adalah wanita awet muda yang tadi menyapa kami, Ia juga adalah sepupu dari Bang Danny yang bekerja di agent ini dan membantu Bang Danny mengurus segala hal di agent ini.

Setelah melewati mbak Dita yang biasanya lebih sering berada di ruangan depan, aku melewati ruangan Bang Danny yang telihat rapi meskipun banyak kertas file bertumpuk di mejanya, sedangkan si pemilik ruangan sendiri sedang terlihat sibuk bertelefon sambil sesekali tertawa.

Pria yang disebut Bang Danny ini adalah sosok kebalikan dari si pria jutek, jika si pria jutek akan selalu memasang wajah yang ditekuk, Bang Danny sebaliknya akan selalu memasang wajah cerianya dan menyebarkan energi positif sehingga orang lain akan ikut terkena dampak positif nya. Selain itu meskipun Bang Danny sudah berumur 32 tahun, wajahnya masih terlihat sangat awet muda yang mungkin disebabkan oleh sifatnya yang begitu ceria dan tentu saja dia tidak kalah tampan dibandingkan si pria rese yang selalu memasang tampak juteknya.

Malah menurutku Bang Danny lebih tampan sedangkan si pria rese itu terlihat lebih tua karena selalu memasang wajah juteknya. Salah satu hal lagi yang membuatku bertahan meskipun memiliki ketua tim galak adalah Bang Danny.

Oke, mungkin kalian mengira aku suka padanya baiklah mungkin aku memang naksir pada Bang Danny, tapi gadis mana coba yang tidak akan diam-diam mengagumi pria yang keren, baik hati, penuh semangat dan memiliki pikiran yang selalu positif tersebut.

Tanpa kusadari sudah 5 menit berlalu dan aku masih memandanginya yang kini masih memegang teleponnya sembari menatapku dengan senyuman lesung pipit nya dan mengedipkan mata.

APA??

Sejak kapan Bang Danny melihat wajah bodohku yang menatapnya seperti gadis norak yang tidak pernah melihat cowok tampan. Buru-buru aku membalas tatapan Bang Danny dengan senyum canggungku dan mempercepat langkahku ke ruang meeting yang berada di seberang ruang Bang Danny.

Ruangan ini selalu terlihat rapi dan bersih membuat perasaan menjadi tenang. Hanya saja orang yang duduk di sini saat ini membuat perasaan tenang tersebut menjadi hilang kembali.

Baru saja aku membuka pintu geser dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Pria jutek yang sudah lebih dulu duduk sambil sok bersibuk dengan file-filenya kini menatapku dengan tatapan menghina.

"Sebentar lagi iler lo bakalan turun kalau terus-terusan ngeliatin Bang Danny kayak gitu. Lagian malu-maluin banget sih ngeliatin orang dengan tampang bodoh dan mulut yang hampir kebuka gitu"

Argh! Apa ku bilang, saat mulutnya dibuka tidak akan ada kata-kata manis yang akan keluar dari mulutnya. Benar-benar tidak cocok sama tampangnya yang sedang tersenyum saat menyamar.

"Emangnya lo kira Bang Danny bakalan suka sama cewek kayak lo? Udah ceroboh bisanya nyusahin orang. Kasihan deh pokoknya kalo Bang Danny sama lo. Mending lo jangan mimpi yang muluk-muluk" aku hanya mendecak kesal sambil balas menatap pria itu dengan sebal.

Detective In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang