Besok kamu UTS. Seperti biasa kamu menggunakan sistem kebut semalam, alias belajar sehari sebelum mata pelajaran diujikan besok. Memang cara belajar begini tidak baik, tapi kamunya ngeyel dan tetap menerapkan sistem belajar ini tiap semesternya.
Sekarang kamu begitu mengantuk. Entah kenapa kalau baca buku pelajaran bikin ngantuk, padahal baca fanfic ribuan chapter pun matamu pasti segar. Rasanya mau istirahat sejenak, namun merasa cemas karena masih banyak pelajaran yang harus diingat.
Kruyukkk!
Perutmu menjerit kelaparan. Matamu menoleh ke jam dinding, sudah pukul 12 malam! Waduh pantas saja lapar, kamu belum makan malam rupanya.
"(Name)?"
Kamu menoleh sewaktu mendengar namamu dipanggil. Ternyata itu pacarmu, dia membawakan makanan...
Thoma
"(Name)! Makan dulu terus istirahat, isi tenaga. Nanti lanjut belajar lagi!" Thoma berjalan menghampirimu. Dia menggunakan celemek dan membawa semangkok sup jamur hangat dengan roti plus ayam goreng.
Kamu tersenyum kecil. "Makasih! Kok tau aku lapar?"
"Suara perutmu keras sekali. Kedengaran sampai dapur!" tawa kecil dan ejekan Thoma kamu balas dengan pukulan pelan. "Sudah-sudah, makan dulu!"
"Suapin...?"
Thoma tersenyum lebar, manis sekali. Dia melepas apron kemudian duduk di sampingmu. "Baiklah, makan yang banyak ya!"
Kamu mengangguk senang lalu mulai makan dari suapan Thoma. Kamu merasa bersyukur karena punya pacar jago masak, perhatian, dan juga penyayang.
Hadeh.. jadi pengen cepat-cepat menikah sama Thoma kan!!
Dainsleif
"Makan dulu." Dain menyuguhkan sepiring makanan di samping meja belajarmu. Matamu melebar saat melihat apa yang tersaji di sana.
"DAIN!!" Saking kagetnya kamu menjerit. "INI MAKANAN MAHAL?"
Kamu melongo menatap spagetti dengan penampilan mewah. Dagingnya banyak dan ada taburan emas yang bisa dimakan di atasnya.
Dain menatapmu cuek seraya memakan spagetti miliknya. "Ya, lalu?"
"Kamu dapat uang dari mana?! Kita kan miskin! Kamu aja dulu jadi gelandangan bahkan minta-minta 500 mora ke orang lain!"
Dain menghela napas. Malu mendengar semua fakta yang (Name) lontarkan. "Maaf, (Name). Itu cuma prank. Sebenarnya aku orang kaya. Dan tolong lupakan masa laluku, aku malu."
"A......."
Dain melayangkan spagetti tergulung di garpu ke arah mulutmu. "Cepat makan. Kalau dingin, gak enak."
"S-siap!"
Sayang bgt emasnya jadi tai :(
Razor
"(Name)....makan dulu..." Razor memberimu kotak besar berisi kue. Kamu menerimanya dengan senang hati.
"Makasih, Razor!" sebelah tanganmu memeluknya gemas. Pacarmu itu memang tidak bisa ditebak. Selalu ada saja kejutannya. Kemarin dia membawa pizza, sekarang bawa kue. Benar-benar pacar perhatian.
Senyum Razor mengembang. "Suka...? (Name)..suka.. kue, kan?" tanyanya disambut anggukan bahagia darimu. Kamu menyuapi Razor sepotong kue, dia memakannya lahap.
Kamu penasaran darimana dia dapat uang dan bisa beli kue ini. Apa dia beli dari toko kecil yang jual kue diskonan di pinggir jalan? "Ngomong-ngomong kamu beli kuenya di mana? Murah ya?"
"Aku...diajari Kaeya.. cara bayar..yang baru dan keren.."
Mendengar nama Kaeya, kamu merasa ada sesuatu yang nggak beres. "Dia ngajarin gimana?"
"Kata Kaeya.... ini namanya... paylater.."
"ITU NGUTANG, OMG!!"
Wajah Razor jadi panik. "H-hutang...? Hutang tidak baik.. Razor bayar sekarang!"
Kalian berdua lalu bergegas ke toko kue itu dan membayar.
Sejak saat itu, Razor jadi punya trust issue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact Headcanons (Genshin Impact Boys x Reader)
FanfictionKumpulan headcanon tentang kamu dan dia. Manis, asam, asin, banyak rasanya! Diluc, Childe, Kaeya, Zhongli, Xiao, Thoma, Kazuha, Bennett, Scaramouche, Razor, Venti, Albedo, Chongyun, Xingqiu, Dainsleif, Gorou, etc. Seluruh karakter disini bukan milik...