CHAPTER 8

147 66 10
                                    

HAPPY READING❤️

☠️

Keinan mengusap wajahnya dengan air kran, dia menutup krannya yang bertengger di wastapel air. lalu dia menghelan napas gusar di depan cermin kamar mandi.

Seandainya sejak kecil aku gak punya mata batin mungkin aku bisa hidup normal seperti kebanyakan orang lain.

Dia menatap cermin dihadapannya, dia tak begitu peduli pada hantu yang sedang membisik ditelinganya entah karena bisikan apa.

Setelah menghilangkan rasa penat dia keluar dari kamar mandi, dia sudah merinding kalo berlama lama dari kamar mandi.

keinan berjalan menuju ruangan kelasnya, namun dia tidak sadar jika ada seseorang yang menatapnya penuh rasa kebencian.

****

"huh, gue rasanya cape lari terus." gumam alga tampak suram karena hukumannya tidak menyenangkan, mengerikan jika lari 100 kali keliling lapangan kalo misalnya.

risa menatap alga mendengus. ''salah sendiri nyari masalah lagian buat apa bolos demi ketemu idolamu itu, lagian lo kan gak mungkin ketemu sama dia." katanya melemaskan kakinya lelah.

"yakin lah ketemu, kalo gak ketemu, gue langsung ke jepang siapa tau ketemu para cewek kawai yang glowing ara ara kimochi, siapa tau gue bakal ketemu authornya shigeki no kyojin." kata alga dengan pedenya.

Risa tampak waspada tak sadar dia berdiri lari dengan suara berteriak. "lari cuk ada wibu, lariiii gue gak mau ketularan wibu." ucap Risa lari meninggalkan alga yang menatapnya jengkel.

"dasar bocah prik." gumam alga lari mengejar Risa.

***

Saat Istirahat tiba, keinan duduk diatap sendirian hembusan angin yang menerpanya.

Karena angin kencang dia tertidur pulas diatap sekolah.

Tak sadar keinan masuk ke alam mimpi seseorang.

"loh ini dimana." guman keinan yang kebingungan, dirinya berada diatap gedung yang tinggi berdiri ditengah tengah atap.

"bukannya gue lagi tidur yaa? gimana bisa gue berdiri disini, apa gue lagi mimpi?" katanya bingung.

Buakkk...

Keinan tampak terkejut melihat perundungan yang diterima gadis itu, wajahnya terlihat pucat dan terluka sangat parah dibagian lengannya. Saat melihat kejadian ini rasanya ingin sekali menolongnya, namun ia tak bisa menolongnya karena keinan berada di alam yang berbeda.

"cewek pelacur! di bayar berapa sama bapak gue?" tampar seseorang yang membullynya dengan tatapan tak terima.

"gu..gu...gue gak kayak gitu bapak kamu aja yang maksa." ucap perempuan itu dengan badan gemetaran.

"halah bacot lo pasti godain bapak gue kan? dasar cewek murahan lo gak pantes hidup." ucap seseorang menendang perut perempuan itu membuat perempuan itu mengaduh kesakitan.

Seseorang menarik rambut perempuan itu dengan paksa. "awas aja lo kalo alasan gak bisa datang ke klub, gue bakal kasih tau rahasia gelap lo itu." ucapnya melemparkan tubuh perempuan itu.

Gadis itu menangis Pilu seolah tak ada seorang pun yang percaya dan berpihak padanya.

Keinan melihatnya sendu namun tak lama dunianya merasa gelap lagi, namun saat ini keinan melihat perempuan yang sama, dia berdiri di tepi atap seolah dia mau mengakhiri hidupnya.

Keinan yang tak tau bagaimana cara untuk mencegatnya.

"ja...jangaaa....n." teriak keinan ketakutan.

Namun telak sudah terlambat dia hanya di alam mimpi, semuanya yang dia seolah nyata.

Keinan bingung dia tak tau gimana caranya kembali ke tubuhnya, tak keinan sadar melihat sekilas di mimpinya ada sepucuk surat.

Suratnya tertulis untuk 'Rafian aditya'  dari surat wasiatnya.

***

GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang