CHAPTER 19

78 29 3
                                    

"Alrin misya valona?" keinan tampak terkejut, dia bahkan gak tau ini buku diary kenapa bisa ada di rak buku.

"buku ini kenapa ada di sekolah gue bukannya alrin beda sekolah sama gue yah?" gumam keinan tampak ber pikir.

Jujur ini keinan sempat bingung atas semuanya, bahkan dia merasakan firasat aneh saat ini.

Tentang alrin, tentang hantu lalina, tentang hantu alsa, seseorang yang tiba tiba mengikutinya di sekolah, lalu ada seseorang menyimpan buku diary itu di sekolah, tentang kakaknya.

Ini semua kemungkinan ada kaitan nya.

Dia tak mau memfitnah siapapun karena tak enak tiba tiba menunjuk pelakunya yang ada orang lain di kira dia gak waras.

***

"Si anaknya naru mana sih, kok gak kelihatan?" kata alga mencari satu persatu, ada guru yang seksi, para cowok nongkrong di kantin mungkin aja bolos, ada cewek genit minta foto sana sini, tukang jahilin orang dan banyak lainnya.

Namun yang membuat alga terpesona adalah badan guru itu tampak seksi.

"lagi lihatin siapa?" heran Risa memandang sera.

Sera yang bingung lalu dia malah  menggelengkan kepalanya, kini sekolah bebas apa aja. sebab ulangan semester telah usai bulan lalu.

Kemungkinan banyak satu persatu ada yang remedial ada yang gak.

"gomong gomong sera lo gak kenal keinan?" tanya Risa.

"nggak, gak kenal." jawab sera.

"kok bisa gak kenal karena apa? dia kan terkenal malah dia dianggap paranormal gadungan sama orang lain." tanya Risa sekali lagi, dia menatap sera yang masih diam.

"Gu... eee... gak tau soalnya sejak awal Gu..ee... selalu di..bu...lly." jawab sera gemetaran jujur hatinya masih trauma untuk mengingatnya.

"bukan itu maksudnya kamu kenal keinan gak?" tanya Risa ucapan itu terus terulang ulang.

"nggak, gue gak kenal dia, karena  keinan ada penjaganya, gue takut kalo kenalan sama dia." ucap sera menatap seseorang hantu dengan gugup.

"penjaganya siapa?" tanya risa penasaran.

"alrin misya valona, gue merasakan hawa gadis itu ada di sini ngikutin kita." kata sera menjelaskan.

"lalu orang yang niup punggung aku itu ulah dia?" heran risa merasa merinding jika tau kalo keinan ada penjaganya.

"mungkin?" jawab sera singkat.

"wuih... wuih... kalian gomongin apa? Kalian baru kenal kemarin aja kok bisa akrab?" ucap alga, dia ikutan nimbrung grup cewek.

Risa dan sera menatap alga tajam, membuat alga merinding seketika.

Busett matanya tajam...

Alga mengaruk kupingnya tidak gatal antara bingung dan gak enak.

"udahlah aku pergi dulu cari keinan gak enak nih." kata alga langsung ngacir kabur.

Kedua perempuan itu tertawa melihat ekspresi alga, mereka tambah tertawa bahkan alrin juga ikut tertawa.

***

"Si teman songong dimana sih? di cariin gak ketemu ketemu." kesal alga dia melihat keliling ke sana kemari untuk menemukan keinan.

"dimana sih dia?"

Alga mencari ke sana ke sini tapi tetap tidak menemukan keinan, tak sengaja dia bertumbrukkan dengan seseorang, melihat kertas terbang kemana mana.

"sorry yee gak sengaja gue, mau gue bantu?" tawar alga mengambil kertas.

"nggak usah." teriak yang ditabrak itu.

"lah marah? bukannya terima kasih kek atau apa lah kek ini malah kasar." cibir alga kesal.

"yaudah mau apa?" tawar lelaki itu cowok yang berjarak dengan alga, dia bernama Rei Hadi Midori, sekilas cowok itu blasteran orang jepang.

"traktir kami! lalu lo jadi teman kami!" ucap alga bersemangat.

"maaf saya tidak bisa berteman dengan anda." ucap lelaki itu cuek.

"dih gak lo gak keinan kenapa sih gak ada yang mau temenan sama gue?sakit hati nih gue! Mana gue anak kesepian lagi." kata alga dengan mata memanas.

Kasihan juga... yaudah lah gue traktir anak ini.

"iya, dasar manusia ada maunya. padahal baru kenal aja sok akrab." ucap lelaki itu menyindir alga.

***

Keinan merasa canggung tiba tiba alga dengan pedenya menarik keinan ke kantin.

Terdapat ada cowok yang dia gak kenali.

"oke permisah, banyak nih yang mau nimbrung kasus detektif ala ala alga yang ganteng ini mari memperkenal - kan diri, gue alga putra salam kenal." alga memperkenalkan dengan enteng.

"Risa Viona." ucapnya tampak malas.

"sera putri Austria." sera tampak gugup.

"Rei Hadi Midori." cowok itu tampak malas tak sengaja dia melirik anak bernama sera itu.

"keinan khal adimas." balas keinan datar.

Angin yang berhembus membuat suasana meja paling akhir tampak seram.

"alrin misya valona." ucap alrin dengan senyuman tipis.

"i....itu kenapa ada darahnya di meja." tanya alga panik alias takut.

"WUAAHH SETANNNN...." teriak risa kabur dari kantin tersebut.

Semua orang yang di kantin terheran heran, ke sana ke sini gak ada hantu - nya sama sekali.

Sedangkan Rei, Keinan, dan Sera mereka duduk dengan santai, lalu Alga dan Risa kabur entah kemana.

***

GHOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang