GHOST

CHAPTER 39

Seorang polisi tiba di rumah keinan karena dia memberikan suatu kado dari seseorang.

Saat membuka pintu keinan terkejut melihat kedua polisi itu.

"ada masalah apa yaa pak datang kemari?" ucap keinan dengan nada sopan.

"kami dari pihak kepolisian ingin memberikan sebuah kado dari saudara kembar anda keenan." ucap pihak kepolisian.

"terima kasih pak." kata keinan dengan sopan.

Kedua polisi itu pamit dan mereka turut berduka atas meninggalnya keenan tetapi keinan tetap tersenyum meski dihatinya masih membekas.

"yaa makasih pak atas hadiahnya."

"iya nak saya permisi." kata polisi itu membungkuk, lalu keinan juga ikut membungkuk.

Mereka berdua pergi dari rumahnya keinan, sedangkan Keinan melihat sebuah kado dengan tatapan wajah yang sedih.

***

Keinan sudah ikhlas dengan semua ini, dia juga sudah ikhlas jika orang tuanya dan semua orang yang ada di dunia ini mengunjingkannya.

Dimana waktu telah berlalu maka penderitaan manusia akan selalu ada.

Jika waktu telah berhenti mungkin hal itu menjadi ingatan tragis yang selama ini dia kenang.

Mungkin saja semua yang telah dia inginkan menjadi hal yang terasa menyakitkan.

Keinan berharap jika suatu saat nanti mereka pasti akan menerimanya.

Keinan berharap suatu hari nanti semuanya telah berakhir hidup bahagia.

Meski belum tau kapan itu semua terjadi.

***

Seorang sosok penjahat tersenyum miris dengan kematiannya keenan.

"hahaha.... miris sekali kamu nak atas kematianmu itu hahahaha..." ujar seorang penjahat itu.

Tiba tiba wanita itu teringat dengan kejujuran keenan bahwa dia mempunyai saudara kembar, katanya saudara kembarnya ini cukup menarik.

"dari perkataan keenan sungguh sangat menarik dengan yang namanya keinan itu."

"gue merasakan ada hawa yang berbeda daripada orang lain, karena sifatnya yang cukup menarik." senyuman wanita itu.

wanita itu tersenyum sambil menggoyang goyangkan pisau.

Dari Wajahnya begitu mengerikan, siapa pun tidak akan berani untuk mendekatinya, karena dia adalah seorang bos pembunuh bayaran.

***