Hati dan Ampela adalah makanan favorit Jungkook selalu. Seokjin bertugas membeli sesuatu di supermarket saat dia sudah mendapatkan ijin cuti dari pekerjaan padatnya. Kepadatan kota menjadi bumbu keseharian para manusia yang sudah biasa tinggal di antara gedung besar dan pencakar langit ibu kota. Tak dipungkiri kalau di keseharian ini kebisingan kendaraan menjadi musik setiap harinya.
Keranjang belanja yang Seokjin bawa sudah diisi beberapa kali dan begitu juga hilang beberapa kali saat dia merasa bahwa makanan ini sangat tidak cocok.
Ada banyak pikiran di sekitar peraduan miliknya, meski dia membuang diri diantara para manusia yang tengah sibuk. Tetap saja, ini sangat sulit. Ada banyak cara dan solusi dalam setiap masalah berdasarkan buku dia baca, termasuk mitos ketika dia mencontohkan karya fiksi itu dalam dunia nyata. Dulu, Seokjin adalah kutu buku di perpustakaan masa kecilnya. Berharap kalau dia menjadi seorang paling berguna untuk membantu manusia, sama seperti sekarang. Tuhan mentakdirkan dirinya menjadi seorang dokter yang berpotensi menjadi sosok paling profesional di masa depan.
Menatap bungkus mie instan vital dan cukup mahal membuat atensinya malah jatuh pada lantai di bawahnya. Di balik cahaya lampu toko swalayan diatas, kemelut dalam hati mengatakan kalau dirinya cukup payah. Sudah satu jam lamanya, hubungan dirinya dengan sang ibu bagai air dan api. Ada badai membatasi keduanya untuk bisa saling memahami satu sama lain.
Jungkook juga sama, membisu dalam pikirannya. Tidak mau bicara sama sekali walau dia bisa mengatakan banyak kata dalam hatinya. Saat ini bocah berusia dua puluh tahun ke atas itu tengah menyibukkan dirinya sendiri untuk memilih shampo, sabun, peralatan mandi, apapun itu asal dia bisa melupakan masalah di rumah.
Dari kejauhan saja Seokjin bisa memperhatikan bagaimana hancurnya hati seorang adik yang kehilangan kepercayaan dari seseorang, paling penting dari hidup di masa lalu-sekarang. Kakaknya, memutuskan untuk pergi tanpa suara dan juga tuntutan lainnya, membuat seorang adik berpikir kalau hal itu jauh lebih mengerikan dibandingkan pustaka cerita seram di toko pinggir jalan tepat saat Halloween berlangsung.
Apa yang bisa dilakukan oleh yang lebih tua? Selain dia harus mencari percakapan masuk akal untuk bisa mendekatkan diri. Mencoba masuk dalam topik masalah secara perlahan tanpa membuat lubang menganga itu lebih besar lagi akibat dobrakan paksa nya. Kebohongan mengatakan kalau Seokjin baik saja selama ini, padahal selama dia hidup sesuai tarikan nafas miliknya. Hatinya tidak pernah tenang atas tanggung jawab dari dua orang yang katanya akan bertahan demi keberadaan Jungkook.
Oh.... Tentu seorang Kim Seokjin tidak ada perasaan picik atas segala sesuatu. Mengingat kedua mata Taehyung yang menyebalkan, mengatakan dari netra dalam tebakan dalam hatinya. Bagai di sambar petir saja perasaan resah itu semakin menjadi dan membuat dampak psikologi dalam dirinya.
Stres!
Ya, Seokjin sangat stres sekarang sampai jam tangan kesehatannya saja menimbulkan bunyi mendadak. Mengisyaratkan bahwa pikiran stresnya naik dan menjadi pusat perhatian Jungkook setelahnya. Di antara keduanya, pandangan saling bertemu pandangan.
Siapa yang tak mengenal suara jam spesial itu? Hadiah ulang tahun yang sengaja dia cari menggunakan uang tabungannya sela beberapa bulan dia kumpulkan lamanya.
Jujur, ini sangat menyakitkan kala melihat mata netra itu menjadi kaca yang mudah pecah dan sangat tipis.
Ada keretakan dalam hubungan dua kakak-adik yang selalu hidup dan berkomunikasi secara akrab satu sama lain.
Salah satu pegawai kasir di salah satu toko swalayan memperhatikan keduanya dalam pandangan aneh. Bukan itu, dia seperti bisa membaca pikiran lain saat melihat situasi keduanya malah tidak membaik. Tidak ada biasanya diantara mereka yang selalu saja menghubungkan sesuatu juga semuanya dalam darah saudara dalam jangka cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Leave Me (Sad Story Jeon Jungkook)
Fanfic"Hyung jangan tinggalkan aku..." - Kim Jungkook- "Kookie, kau tunggu disini ya... Hyung dan yoongi hyung akan kembali..." -Kim Taehyung- Air mata, tangis dan penderitaan itulah yang dirasakan oleh seorang Jungkook, dalam penantiannya... Menanti ked...