Run With Me! (Chapter 36)

309 32 4
                                    

"Setiap raga butuh jiwa. Raga yang kosong hanya tempat tanpa landasan ide atau nyawa juga."

(Author **** POV)

Jungkook punya warisan. Salah satu hal yang diketahui oleh Seokjin. Ibunya datang tidak sendiri begitu pula Jiyeon.

'apa yang dilakukan oleh dua wanita itu, siapa pria bersama mereka? Pakaian rapi dan membawa tas kantor, kelihatan sekali kalau dia orang kantoran.' batin Seokjin melihat sendiri. Di depannya, tidak ada wajah ramah lantaran banyak sekali pikiran penuh di dalam otaknya. "Silahkan duduk, katakan padaku untuk apa anda datang dengan mereka." Ucapnya tak ramah.

Bukan dia tidak suka. Tetapi, tidak nyaman rasanya melakukan pertemuan mendadak di rumah sakit. Beruntung kantor ruang kerja miliknya tidak ada orang lain. Seokjin lebih suka privasi dibandingkan dia harus diganggu. Lebih buruknya, sang ibu juga Jiyeon tampak tak tahu malu karena berfoto berdua bersama pada salah satu dinding rumah sakit. Jejak apa yang mereka inginkan di dalam bangunan tempat orang sakit?

Seolah keduanya bahagia akan orang yang ada di dalam tempat ini. Seokjin hanya bisa menggeleng pelan kepalanya, tak berguna jika dia menegur atau mereka yang fokus malah memberontak keras. Tampak sekali kalau pria dengan baju jas rapinya mengeluarkan beberapa lembar dokumen.

Dokumen yang sebenarnya milik seseorang dan harusnya dibaca olehnya juga kalau dia tidak merasa sakit. Ya, Jungkook masih dipengaruhi efek obatnya. Tidur lama baginya malah membuat orang sehat di sekitarnya banyak pikiran saja.

"Bisa apa, untuk apa dan kenapa anda datang disini untuk mencari..." Secara sengaja dia menggantungkan cara bicaranya. Sebelah alisnya terangkat penuh tanya.

Alasan.

Seokjin membutuhkan hal itu. Pola pikir beberapa orang di dunia beda, sama dengan dua orang yang mendadak duduk dengan tenang saat Seokjin mulai mengeluarkan kata pertama setelah dia diam memperhatikan. Ibu dan Jiyeon, mereka patut di curigai, seorang anak punya alasan untuk apa dia marah dan lainnya?

Pria dengan nama yang diperkenalkan sebagai paman Lim. Salah satu kepercayaan seseorang yang telah memberikan keputusan padanya untuk hadiah pada seorang anak dalam syarat tertentu.

Catatan dan dokumen, serta foto keluarga seseorang di depan sana membuat Seokjin terperanjat pada situasi saat ini. Apakah dia seorang penyintas, penjahat atau orang sembarang yang mengaku sebagai kerabat dari adiknya?

Entah kenapa jantungnya mendadak berdetak cepat takut kehilangan seseorang. Kedua mata itu mengawasi penuh hati-hati sementara Hae Soo disana menatap sang anak hingga mengatakan di dalam netra seorang ibu bahwa anaknya kurang sopan.

'dia sangat asing, apakah aku mengira kalau dia saudara atau paman Jungkook? Tuhan apa yang terjadi pada alasan ini?' hatinya resah dan bicara tanpa suara jelas. Ketika dia mengatakan bahwa semua baik-baik saja seharusnya demikian baik. Agar tidak ada kejadian yang membuat potensi untuk jiwanya tenang serta keyakinan itu hilang.

"Katakan maksud kedatangan anda. Untuk apa dan mengapa, jangan membuat saya curiga bahwa anda orang jahat. Maaf, tapi aku punya alasan khusus kenapa saya sangat waspada sekalipun pada anda."

Jujur sekali, hal ini bisa menjadi kualifikasi pada seseorang. Sementara disana Hae Soo memberikan tos tangan rendah di depan lutut pada Jiyeon dalam wajah bisa dibilang sebisa mungkin santai.

Don't Leave Me  (Sad Story Jeon Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang