Part 2

2K 286 35
                                    

AUTHOR POV

Hari sudah pagi. Namun, Bintang telah rapi menggunakan setelan jas dan siap berangkat ke kantor. Wanita itu menyurai rambut pendeknya kebelakang sambil sesekali menguap karena semalaman tidak bisa tidur. Setelah benar benar rapi, Bintang mengambil ponselnya di meja depan TV lalu melakukan panggilan telfon.

Disisi lain, Natasha mengerutkan keningnya karena ada nomor tidak dikenal menelfonnya dipagi hari. Namun, tanpa berpikir panjang wanita itu menekan tombol hijau di ponselnya. Karena pekerjaannya sebagai sekretaris kerap kali ada panggilan penting masuk di luar waktu kerja.

"Selamat pagi." Sapa Natasha dengan lembut seperti biasanya, Natasha memang sekompeten itu dalam pekerjaan. Hingga Dia tau setiap detail cara mengambil hati partner kerja Bossnya.

"Halo Kak Nat, Ini Aku Bintang." Sapa Bintang di sebrang panggilan.

"Ya, ada apa?" Nada bicara Natasha seketika berubah. Terdengar malas seperti tidak ingin bicara.

"Mau bareng ke kantor gak Kak?" Tawar Bintang.

"Gue bukan sopir. Nebengin Elo bukan job desk Gue." Jawab Natasha cepat kemudian langsung mematikan panggilan itu.

"Ck. Bossy banget ni anak." Gerutu Natasha pada dirinya sendiri. "Ngerusak mood aja."

Ting Tong..

Sesaat kemudian bel apartemen Natasha berbunyi. Natasha memutar matanya, Dia yakin orang dibalik pintu itu pasti boss barunya. Wanita itu melangkah cepat kearah pintu, Dia sudah siap untuk menghadapi kemarahan Bintang dengan kemarahan juga.

"Ada apa lagi?" Tanya Natasha to the point sesaat setelah membuka pintu lebar lebar.

Mata Bintang membulat. Melihat ada penghuni lain dilantai itu yang berjalan dilorong membuat Bintang refleks mendorong Natasha kembali masuk kedalam apartemen bersama dirinya kemudian langsung menutup pintu. 

"Ngapain sih Lo dorong dorong Gue?" Teriak Natasha sambil menepis tangan Bintang.

"You almost naked." Teriak Bintang menyadarkan Natasha tentang keadaannya yang hanya menggunakan bra dan celana dalam.

"Trus kenapa? Lo napsu sama Gue? Jangan bilang Lo lesbian juga, kayak dokter Vero." Natasha sama sekali tidak merasa malu. Dia justru menyilangkan tangannya di depan dada dan menantang Bintang.

"Bisa dibilang seperti itu, tapi Aku gak napsu sama Kakak dan Setidaknya pakai bajumu dulu." Ucap Bintang tenang sambil membuang muka. Dia enggan berlama lama menatap tubuh Natasha.

"Ck." Natasha berdecih sambil berlalu meninggalkan Bintang untuk masuk kedalam kamarnya untuk berpakaian.

Bintang sendiri menghela nafas dalam kemudian melihat sekelilingnya. "Waw." Kata itu meluncur begitu saja dari mulut Bintang setelah melihat betapa berantakannya apartemen Natasha. 

Tipe apartemen Natasha memang lebih kecil dari miliknya. Hanya ada satu kamar tidur, satu kamar mandi, sofa kecil menghadap TV dan dapur kecil dibelakangnya. Semua perabotan berkualitas sama dengan apartemen Bintang. Namun terlihat kotor karena baju, peralatan makan, dan sampah yang berserakan. Bahkan botol demi botol alkohol juga berserakan.

Setelah beberapa saat Natasha keluar dari kamarnya rapi menggunakan pakaian kerja. Dia kaget melihat Bintang tengah mencuci piring di dapurnya. "Lo ngapain?" Tanya Natasha penuh kebingungan.

"Nyuci piring." Jawab Bintang tanpa menatap ke arah Natasha dan tetap melanjutkan aktivitasnya. Terlihat jelas Bintang telah menanggalkan jasnya dan menggulung lengan kemejanya agar tidak basah.

Natasha melihat sekelilingnya. Apartemennya terasa lebih lega. Sampah sampah yang berserakan sudah berada di kantong plastik besar.

"Baju baju Gue mana?" 

in love againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang