Bintang dan Natasha sedang berada di dalam mobil. Mereka telah selesai berbelanja. Sepanjang perjalanan pulang Natasha memejamkan matanya. Bintang membiarkannya karena mengira wanita itu mungkin lelah dan tertidur.
Namun, Sebenarnya Natasha tidak tidur. Kepalanya pusing karena memikirkan sesuatu. Tentang Pria yang dipanggil dengan sebutan 'Papa' oleh anak yang dibantunya di swalayan tadi. Pria itu adalah kekasihnya. Ricardo namanya.
Dalam hati Natasha mengumpat kesal karena mengetahui kenyataan bahwa Pria yang berhubungan dengannya selama dua tahun terakhir ternyata telah memiliki istri bahkan seorang anak.
Natasha membuka matanya saat ponselnya berdering. Bintang langsung mengecilkan musik dalam mobilnya agar Natasha bisa menerima panggilan itu dengan nyaman. Namun, Natasha menatap layar ponselnya tanpa ada niat untuk menerima panggilan itu.
"Gak diangkat kak?" Tanya Bintang sambil menoleh sesaat menatap Natasha.
"Lo fokus aja nyetir. Gue belum mau mati." Jawab Natasha cuek sambil mematikan daya ponselnya. Kemudian kembali memejamkan matanya.
"Padahal cuma tanya." Gumam Bintang lirih. Natasha tersenyum tipis mendengar keluhan Bintang.
Setelah memarkirkan mobilnya di dalam gedung apartemen, Natasha langsung turun dari mobil dan membuka bagasi mobil untuk mengambil kantong belanja miliknya dan Bintang. Dia memang terbiasa melakukan hal itu untuk Vero.
"Biar Aku aja Kak." Ucap Bintang sambil mengambil alih kantong belanja yang berada ditangan Natasha.
"Hmm.. Pengertian juga Lo sebagai boss."
"Kan udah bukan jam kerja. Jadi Aku bukan boss lagi dong." Jawab Bintang mengingatkan Natasha tentang yang dikatakan wanita itu tadi pagi padanya. Kemudian mulai berjalan memasuki gedung apartemen.
"Bagus.." Natasha mengacungkan jempolnya pada Bintang. "Tapi kalo sama dokter Vero rasanya Gue sekretaris Dia selama dua puluh empat jam." Natasha ikut berjalan sejajar dengan Bintang.
"Ya.. Aku kan bukan Kak Vero.."
"Kamu emang keliatan lebih.." Ucap Natasha menggantungkan kalimatnya.
"Lebih apa?" Tanya Bintang penasaran.
"Lebih play girl." Ucap Natasha sambil mengangguk anggukan kepalanya dengan perasaan yakin.
"Mulai lagi.." Bintang mencebikkan bibirnya. Kesal karena mendengar penilaian Natasha yang salah tentangnya.
Natasha tertawa mendengar keluhan Bintang yang terdengar seperti anak kecil baginya. Hari ini saja Natasha sudah mendengar keluhan Bintang beberapa kali.
Tawa Natasha berhenti seketika saat Dia memasuki lobi apartemen bersama Bintang. Begitu pula dengan langkahnya. Membuat Bintang ikut berhenti dan bertanya. "Kenapa kak?"
Ricardo dengan langkah terburu buru mendekat ke arah Natasha dengan wajah penuh penyesalan. "Sayang.. Aku bisa jelasin.." Ucap Ricardo dengan wajah panik.
Sesaat Bintang mengerutkan keningnya. Bertanya tanya siapa Pria yang sedang berdiri dihadapannya saat ini. Sesaat kemudian mulut Bintang menganga saat potongan potongan memori tentang pria itu menyatu.
'Cowok yang narik narik Kak Nat waktu itu dan Papanya Lea adalah orang yang sama.' Batin Bintang sambil mengatupkan kembali mulutnya. Bintang sedikit mundur untuk memberikan ruang bicara pada mereka berdua.
"Ngga sekarang Do. Aku lagi gak bisa mikir sama sekali, Aku capek banget dan Aku pengen istirahat." Ucap Natasha sambil menolak tangan Ricardo yang mencoba untuk meraih tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
in love again
RomansBintang Oswald berusaha menghindar dari tunangannya yang tidak lain adalah sahabatnya dari kecil, dengan cara pindah ke Indonesia. Dia berharap dapat berpikir lebih jernih tentang hubungan mereka selanjutnya. Kepulangan Bintang ke Indonesia awalnya...