[1] sakit

314 49 2
                                    

Xiaoting berjalan linglung keluar dari kamarnya, kepalanya pusing serasa sudah dihantam benda keras sebelumnya walaupun begitu dia masih bisa melihat dengan jelas siapa pemilik punggung yang tengah sibuk memasak di dapur rumahnya.

"Lo bukannya ada kelas jam 10 ya?" tanya Xiaoting saat melihat jam sudah menunjukkan jam 9 lewat 30 menit.

"Emang tapi gue harus bikinin lo sarapan dulu sama gue udah isi kulkas lo sama ultra strawberry yang mini mini."

Gadis itu berbalik —Yujin mengangkat nampan berisi semangkuk bubur dan satu susu ultra berwarna pink ke hadapan Xiaoting.

"Makasih, eh lo berangkatnya sama siapa? mau gue anterin?"

Yujin menggeleng, "Gausah banyak gaya lo aja jalannya masih oleng mau sok nganterin gue, gue udah pesan ojol kok nanti lo abis makan langsung istirahat lagi nanti absen lo gue titipin ke Xingqiao." ujar Yujin merapikan baju dan rambutnya.

Yujin menyesap sedikit ultra strawberry tadi lalu buru-buru berjalan keluar karena ojol yang dia pesan sudah tiba di depan rumah Xiaoting.

"Oh iya cepet sembuh jelek lo ngerepotin kalo sakit, bye."

Xiaoting menghela napasnya lalu menatap bubur yang tadi dibuat oleh Yujin, "Lo gatau aja gue hujan-hujanan lupa pake mantel buat jemput lo kemaren."

Satu suapan masuk ke dalam mulut Xiaoting dan senyum tipisnya merekah, "Bikin inget mama."

***

"Lo kok jemput gue sih?" Yujin menatap Xiaoting tajam.

"Dih? gue abis beli obat sekalian lewat sini yaudah gue sekalian jemput." jawab Xiaoting menunjukkan kantongan plastik berisi beberapa macam obat, untuk jaga-jaga jika nanti ia sakit.

"Karakter tsundere tuh gak cocok sama lo, bilang aja sengaja jemput."

"Bawel lo." Xiaoting tertawa kecil lalu memberikan helm kepada Yujin.

Yujin naik ke boncengan lalu melingkarkan tangannya di pinggang Xiaoting, "Oh iya hari ini gue ada janji ketemu sama kak Caibing."

Xiaoting berdecak pelan lalu menarik tangan Yujin untuk memeluknya lebih erat karena dia sedang kesal sepertinya dia akan mengebut lebih cepat dari biasanya.

"Oke." Xiaoting hanya melontarkan jawaban singkat.




















"Menurut lo mending pake yang selutut atau pake celana kain yang ini?" Yujin memperagakan kedua pilihan bajunya di hadapan Xiaoting yang menatapnya dari atas sampai bawah.

"Lo mau ketemu kak Caibing tujuannya apa?" tanya Xiaoting.

"Bantuin dia penelitian buat skripsinya." jawab Yujin.

Xiaoting menunjuk baju hitam dan beranjak mengambil celana kain hitam Yujin.

"Kok hitam-hitam? gue gak lagi melayat Ting."

"Protes mulu, percaya sama gue deh lo paling cantik kalo pake ini walaupun lo cantik pake apapun tapi pake ini cantiknya lebih. Celana nya gue setrika dulu kusut nih."

Yujin menatap Xiaoting yang sibuk menyetrika celananya, apa Xiaoting baru saja memujinya selalu cantik menggunakan apa pun?

Ada senyum kecil di wajahnya, Yujin berjalan menghampiri Xiaoting menatap wajah Xiaoting dari dekat.

"Lo ngapain liatin gue? nih udah gue setrika sekarang gue mau pulang." Xiaoting menyerahkan celana kain hitam itu lalu menyambar jaketnya.

"Lo gamau nganter gue?"

Xiaoting berhenti sebentar ia menghela napasnya, "Gue tunggu dibawah."

Kurang lebih 15 menit Xiaoting menunggu sambil memainkan game online di hp nya, Yujin muncul dengan sentuhan ringan make up dan rambut yang dibiarkan tergerai.

Xiaoting mengangkat jempolnya, "Gue bercanda padahal bilang lo bakal cantik pake itu nyatanya emang cantik banget."

"Lo ada mau ya?"

"Janjiw toast, deal?"

Yujin berpikir sebentar, "Deal."



























Yujin merapikan rambutnya sebentar, "Lo serius gue udah cantik kan?"

Xiaoting mengangguk, "Paling cantik sedunia, itu kan yang mau lo dengar?"

"Lo abis ini mau kemana? gausah nungguin gue nanti gue baliknya sama kak Caibing."

"Dih pede banget orang gue mau balik lo lupa ya gue lagi sakit."

Yujin memukul pelan helm Xiaoting, "Udah lo pulang sana, hati-hati."

Yujin berlari-lari kecil ke arah cafe itu meninggalkan Xiaoting yang tersenyum melihat tingkah lucu itu.

"Demam gue udah sembuh tapi hati gue yang sakit, Yujin."

***

Little Things Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang