Happy Reading:*
...
“LO GILA HAH?.” Pria berambut blonde dengan tindik di telinganya, kini tengah membentak seseorang dihadapannya dengan anak buah yang berdiri tegap di belakangnya.
“Ma-maaf, sa-saya tadi tidak sengaja menabrak anda.” ucap gadis itu terbata-bata. Bayangkan saja, badannya yang kurus nan ringkih itu harus dihadapkan dengan orang yang jauh lebih kuat dan besar dibandingkan dirinya.
“BERANI NGEJAWAB LO!!!” Satu pukulan akan ia layangkan ke gadis itu jika tidak ada sebuah tangan menyekalnya.
“Stop, Jen.. Yang lo lakuin udah kelewat batas kali ini.” kata pria dengan kulit putih pucatnya.
“Lepasin gw, Le. Lo tahu kan, gw benci banget sama perempuan, apalagi perempuan caper kayak dia. Gw yakin, dia pasti sengaja nabrak gw biar bisa deket-deket sama gw ataupun kalian.” Jelas Jeno. Yap, lelaki dengan rambut blonde itu dikenal dengan nama Jeno. Lebih tepatnya sih, Jeno Lee.
“T-tidak.. sa-saya bukan gadis seperti itu. Saya sendiri tidak mengenal kalian ini siapa.” potong si gadis.
“Berani motong pembicaraan orang ya lo?. Ga sopan banget.” sinis lelaki dengan perawakan tinggi, Jisung Park.
“Gw tahu lo punya kebencian sama yang namanya cewe, Jen. Tapi, lo juga ga bisa memperlakukan semua cewe secara kasar. Ga semua cewe itu sama. Lihat tuh cewe—
Tangan Chenle menunjuk tepat dimana gadis itu terduduk.
dia bahkan udah nangis ketakutan kaya gitu. Masih juga mau lo abisin, ha?. Ga punya hati lo?.”
Jeno yang mendengarnya otomatis membolakan matanya emosi, “Dia tuh akting biar bisa dapat perhatian lo, Le. Jangan mudah ketipu sama tampangnya yang polos.”
Chenle bergerak menuju tempat gadis itu terduduk. Mengabaikan semua bentakan Jeno, dirinya menuntun sang gadis agar bisa berjalan bersamanya. “Setidaknya hormati gadis ini, Jen. Karena kalo lo nyentuh dia, gw jamin lo bakal lawan sahabat lo sendiri.”
“Sialan tuh cewek.”▶▶▶
Di sisi lain, Rosé bersama Chenle kini berada di UKS. Hanya sekedar mampir untuk menenangkan Rosé yang mungkin masih syok karena perlakuan kasar Jeno.
“Lo baik-baik aja kan? Ga ada yang luka kan?.” tanya Chenle bertubi-tubi.
“Sa-saya tidak apa-apa. Makasih sudah menolong saya—
“Zhong Chenle.. Panggil aja gw Chenle.”
“A-ah iya.. Makasih, Chenle.”
“Lo murid baru itu ya? Yang pindahan dari Canada.” tanya Chenle untuk mencairkan suasana. Ayolah, ruangan ini cuma ada mereka berdua yang sama-sama diam. Maka dari itu, Chenle berusaha menanyakan sesuatu agar bisa membuat gadis itu agak mendingan.
“Iya, saya murid baru itu.”
“Lo dari Canada kan ya? Tapi kok nama lo kayak orang Korea sih?.”
“Karena ayah saya adalah orang Korea.” Jawab Rosé pelan.
“Sorry nih, tapi bisa ga sih lo ga usah terlalu formal sama gw?. Jatuhnya kayak karyawan yang ngomong sama bosnya.” canda Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
ℓιвяαяу яσѕє🌹 (𝗿𝗼𝘀é 𝗳𝘁.𝗯𝗼𝘆𝘀)
AcakKarena gak pandai buat deskripsi, maka disini saya cuma mau ngasih tahu tentang isi book ini : -Berisi oneshoot/twoshoot Mbk Roséanne Park :) - Bagi yang bucinnya mbk Rosé, silahkan mampir, kali aja nyantol, askjsksjxd:) - Ingat, bukan maksud menc...